Memberi Penghormatan

Ye Qiao mengepalkan tinjunya. Dengan mata yang memerah, dia menatap lurus ke arah Lu Beixiao, kemudian menganggukkan kepalanya, dan seketika itu juga tatapan matanya berubah menjadi teguh.

"Kak Xiao, tenang saja. Aku tidak takut!" ucapnya dengan sungguh-sungguh, lalu menelan air liurnya, melancarkan tenggorokannya yang tersumbat.

"Gadis pintar! Sekarang, ayo kita geledah tempat ini!" seru Lu Beixiao sambil terus menggenggam tangan Ye Qiao, dan pergi ke belakang. Mereka tahu seluruh area di arena tembak ini!

Hanya saja, senjata macam apa yang dapat ditemukan di arena tembak seperti ini? Paling-paling hanyalah senjata tiruan saja!

Senjata-senjata di tempat ini adalah senjata palsu, sedangkan senjata tajam yang berada di sana asli semua, bukan sekedar alat peraga!

Lu Beixiao mengambil beberapa pisau militer impor dan memasukkannya ke dalam saku celananya, lalu dia berkata, "Kamu tahu benda-benda ini, kan? Apa kamu tahu cara menggunakannya?"