Mendengar ucapan Su Wan, laki-laki ini pun langsung terdiam. Matanya yang gelap angsung terkunci pada wajah Su Wan, ia melihat Su Wan yang tampak memohon dan tiba-tiba membuatnya merasa tidak nyaman.
'Siapa yang dimaksud wanita ini? Apa orang itu begitu penting sehingga harus mengikutinya seperti bayangan, tidak peduli kemanapun ia pergi? ujar Kaisar muda itu. Perasaan kesal itu seperti tumbuhan rambat yang melingkari hatinya.
Kaisar muda pun menatap Su Wan yang duduk di lantai, suaranya pun terdengar begitu dingin, "Kamu ingin membawa seseorang untuk tinggal bersamamu? Kamu menjadikan istana sebagai tempat apa? Apa sebagai tempat penampungan amal…"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com