webnovel

Benang Merah (1)

Selagi Samael dan Lucy tengah berusaha mempersiapkan serangan pada pembukaan saham Eropa pada nanti malam untuk "melawan" Har.

Saat ini, Kalika bertemu dengan sosok saudara perempuan tirinya yang sedikit tidak nyaman karena menjadi pusat perhatian teman-teman di departmentnya!

Dengan rendah, dia menundukkan kepalanya dan berbisik: "Kalika, kenapa kau kesini!"

Harus ditegaskan lagi, Alisha tidak mau terlalu bergantung pada keuangan keluarga besar Aura, bahkan jika Ayahnya adalah seorang Mantan Bos Besar.

Dia masih memiliki sedikit rasa inferioritas bagaimanapun~

Dan karena itu, dia tidak mau jika Kalika membeberkan identitasnya sebagai saudari tirinya, dan karena ini pula, tidak ada yang tahu hubungan keduanya bahkan di perusahaan besar keluarga mereka!

Tapi sekarang, Kalika mencari inisiatif untuk menemuinya yang jelas membuat Alisha merasa tidak nyaman.

Dengan wajah serius, dia menarik tangan Alisha: "Ikut aku!"

"Eh eh ehhhh !!!!–"

Dengan begitu, muncullah rumor bahwasanya Kalika menyimpan dendam pada Alisha dan ingin menggunakan otoritasnya sebagai Ketua Umum Perusahaan untuk melakukan hal buruk pada Alisha!

Dan rumor melaju lebih dalam bahwa ini semua karena seorang pria!

Ini adalah gosip yang menyebar, hang disebut Hubungan Segitiga !!!

Tapi kakak beradik itu tidak tahu ini, karena sekarang Kalika dengan keras meminta bantuan pada Alisha: "Bantu aku! Shasha, temani aku ke suatu tempat !!!"

"Haaaaahhhhhhhhhhhhhhh ?!"

Alisha benar-benar berteriak sangat keras pada saat ini, sehingga para "kuping gosip" di luar terkejut!

"Apakah Bos sebegitu marahnya pada Alisha?!"

"Ahhhh, jeritan cantik itu benar-benar membuatku sakit! Sialan, siapa yang menjadi target keduanya sehingga membuat dua bunga perusahaan bersaing?"

"Sayang....Alisha kalah otoritas. Jika keduanya terlahir dengan sendok yang sama, mungkin, itu akan menjadi drama lokal baru."

"Hah? Mentalitasmu benar-benar menakjubkan. Hati-hati di dengar keduanya oke?"

"Humph! Nona ini penasaran dengan siapa yang bisa membuat keduanya jatuh cinta?"

...

.

.

.

...

Selagi "kuping gosip" bekerja, Alisha di dalam benar-benar kesal!

Dia bahkan mencubit pinggang Kalika dengan keras, "Hanya karena ini! Hanya karena ini, kau hampir membuatku sangat kesusahan selama bekerja ?!"

"Aduh, sakit, sakit...Uuuu, aku tahu aku salah. Tapi, tapi....Aku, aku masih agak tidak nyaman jika pergi sendiri..." kata Kalika dengan wajah menyedihkan yang langka.

Meskipun Alisha agak meredakan amarahnya melihat wajah lucu Kalika, tapi dia masih memiliki keagungan Kakak Perempuan!

Dengan kedua tangan di pinggangnya dia berkata dengan nada atasan: "Apakah kau masih anak kecil? Memangnya kau mau kemana sih?"

"Rumah Samael."

"....." Alisha menarik-narik telinganya dan bertanya lagi, "Dimana?"

"..... Rumah Samael."

Puk...

Dengan dahinya menempel ke dahi Kalika, Alisha berbisik serius: "Tidak panas, dan jelas kau tidak estrus....Ouch! Apakah kau anjing ?!"

Kalika menggigit tangan Alisha dan akhirnya dia melepaskannya dan berkata dengan tegas: "Ikuti aku ke rumah Samael! Ini perintahku sebagai BOS!"

"Tidak! Kenapa kau harus kesana ?!"

Alisha tidak mau, dia merajut alisnya dan berkata dengan dalam: "Kau harus paham, kau dan dia tidak bisa bersama....paham ?!"

"Aku, tahu itu..."

Dengan pahit dia menunjukkan senyumannya, dan akhirnya Kalika mengatakan alasannya: "Istri Samael hamil."

" ??? "

"Aku, ingin mengucapkan selamat padanya."

" ??? "

"Jadi...."

Alisha akhirnya menepuk keras kedua pipi Kalika, lalu dengan keras menarik kedua pipi adik perempuan tirinya disana!

Munyuuuu....

"Kau gadis bodoh." Alisha hanya bisa tersenyum pahit, "Dosa apa yang kau lakukan di kehidupan sebelumnya sehingga kau harus terpincut pada laki-laki seperti itu sih?"

"Unuuuuuuuuu...."

Tidak tahu apa yang dikatakan, Alisha terus berkata: "Tapi pokoknya, karena itu tujuanmu, aku akan mengikutimu."

"Lalu selanjutnya, kau harus melepas ikatan takdir ini dengan keluarga mereka....tahu?"

Kalika mengangguk, tapi di atas sana....seorang pria tua yang berbaring malas menatap drama dibawah hanya tersenyum tipis.

Dia melirik benang merah disamping, dan akhirnya tertawa terbahak-bahak.

[Ohhh, bocah itu....dia membuat gadis ini memelintir takdir yang kubuat dengan enteng. Tapi ini bukan urusanku, dengan ini, ceritanya menjadi menarik meskipun agak muak sedikit]

....Kau benar-benar santai.

[Menurutmu begitu juga kan? Lagipula, di ukuran kita berdua, ini hanyalah sebuah CERITA~~]

===================

Beberapa jam kemudian.

Berdiri di depan pintu rumah Samael, terlihat dua sosok wanita cantik, dimana salah satu diantaranya sedang mengambil nafas dalam-dalam dan akhirnya mengembhembuskannya dengan pelan...

Tok, Tok, Tok...

Sejujurnya ada bel pintu disana, tapi Kalika merasa dia perlu mengetuk pintu secara langsung pada saat ini.

"Permisi~~"

"Yaaa~ Tunggu sebentar~~"

Jawaban wanita dari dalam yang sangat enak di dengar membuat hati Kalika sedikit tercekat.

Alisha mencengkeram tangan Kalika dengan erat, berharap bisa membantu meringankan hatinya.

Dan kebetulan, pada saat ini, di sisi lain jalanan kompleks elite ini, terlihat sosok sekretaris Kalika yang berbisik: "Nona Wanda, apakah perlu melakukan ini?"

Wanda yang ada di sofa sambil mengamati semua yang ada di sana dengan kamera tersembunyi yang dibawa sekretaris Kalika hanya tersenyum indah.

Dia berkata, "Tetap pantau saja gadis bodoh itu. Aku juga ingin tahu apa yang ingin gadis ini lakukan."

Sekretaris Kalika merasa menyesal untuk memberitahu masalah ini kepada sepupu Bos nya ini.

""Nona, aku tidak digaji untuk menjadi mata-mata~""

Tidak menghiraukan masalah di sisi ini, Kalika pada saat ini akhirnya bertemu sekali lagi dengan Laelia yang terlihat mengenakan kasual yang menyembunyikan aura agungnya, tapi karena hal ini, dia malah memunculkan aura ibu rumah tangga yang perhatian!

Laelia yang melihat sosok Kalika terkejut, dan Kalika sendiri, dia menampilkan senyumannya saat menyapa:

"Halo, kita bertemu lagi."

"Emmm, ya. Nona, Kalika kan?" Laelia agak canggung saat tersenyum: "Ada perlu, apa?"

Laelia sendiri merasa aneh, jelas dia tidak menyangka kalau Kalika akan menemuinya.

Ditambah, dia sebenarnya penasaran, kenapa dia datang kesini dengan Alisha itu?

Seolah melihat kebingungan Laelia, Kalika disana menjawab: "Tidak perlu bingung, sebenarnya, aku dan Samael memiliki sedikit hubungan dan aku tahu kalau kau sedang hamil."

"Jadi..."

Kalika menunjuk sebuah parsel yang dibawa Alisha dan tersenyum: "Aku hanya ingin menemuimu, itu saja."

Próximo capítulo