Beberapa saat kemudian, Kalika datang dengan laptopnya dan langsung duduk berdampingan sangat dekat dengan Samael.
Disana dia mengelus rambutnya dan berkata dengan percaya diri, "Katakanlah, jika kau takut, taruhan ini akan dibatalkan. Tapi kau harus mengatakan bahwa Nona Kalika adalah yang Terbaik, bagaimana?"
"Semakin lama aku berbicara denganmu semakin besar keinginanku untuk mengetuk kepalamu!" kata Samael sambil menggertakkan giginya.
Kalika hanya memberikan tawa "Ohoho" yang menjengkelkan, dan akhirnya dia membuka file data yang membuatnya sedikit frustasi tapi bukan data penting perusahaan.
Samael yang melihat data ini langsung mengerti ada suatu keganjilan pada datanya dan kemungkinan ada dua hal yang membuat ini terjadi.
Pertama, orang yang mencetak data sedang melakukan korupsi, dan yang kedua adalah:
"Apakah kau sudah memeriksa data dari siapa yang menulisnya? Kemungkinan ada data ganda yang dimasukkan kedalam database secara tidak sadar."
Setelah mengambil alih laptop, Samael langsung memeriksa itu dan menatap Kalika yang juga mendekatkan tubuhnya ke sisi Samael.
Aroma parfum wanita selalu mencekik hidung, tapi Kalika disana tidak peduli dan menunjuk satu kolom disana.
"Kau benar, memang ada data ganda yang terjadi di beberapa kolom. Lihat cetak kuning itu...."
"Pantas saja, jadi alasan kebingunganmu adalah di sisi I/O dan DBMS rancangan yang menjalankan database menggunakan metode terdokumentasi yang terorganisir kan? Sepertinya kita harus menghitungnya dari awal?"
Kalika mengangkat bahunya dan berkata, "Kau bisa mengatakan itu."
"Hmmmmm...."
Setelah mengatakan itu, baik Samael dan Kalika langsung masuk kedalam keadaan kerja serius yang mengabaikan keadaan sekitar.
Keduanya memiliki pengetahuan yang baik dan saat keduanya saling mengutarakan kesalahan dan kebenaran satu sama lain, senyuman di wajah keduanya muncul.
Ini sama ketika dua orang teman yang berbicara pada topik yang sama-sama diketahui!
Tapi pada saat ini, sebuah mobil hitam muncul di jalan dan sisi jendela penumpang disana terbuka dan menampilkan sosok Wanda yang mengenakan kacamata hitam disana.
Membuka kacamata itu, dia tersenyum sedikit saat melihat kedekatan Samael dan Kalika: "Benar saja, Kalika masih menyimpan perasaan pada Samael ini bukan?"
"Tapi sepertinya, ada masalah pada cinta Samael ini. Dan anehnya, kenapa Har bajingan itu tiba-tiba meminta daftar waktu Kalika? Mungkinkah hanya demi Samael dan Kalika bersama?"
"Mengingat Har dan Samael sangat dekat, apakah mungkin untuk mengorbankan rumah tangga sahabatnya demi.... kesenangan?"
Meskipun Wanda memiliki sisi lain untuk menjodohkan Kalika dan menghancurkan rumah tangga Samael, tapi di saat yang sama ada kecurigaan tentang apa yang Har lakukan atas dasar rencana Samael.
Dia menyipitkan matanya dan akhirnya membuka pintu mobil, "Apapun itu, mari kita lakukan pengamatan secara detail, kan?"
"Kalika!"
Wanda berteriak, dan teriakan ini membuat Kalika dan Samael yang fokus akhirnya terpecah.
"Hah, Sepupu? Kenapa kau..."
"Jangan bingung, kebetulan sopirmu mengantarku hari ini, jadi sekalian aku datang dan menjemputmu juga." Wanda melambaikan tangannya dan berkata dengan tenang.
Lalu dia melihat Samael dan mengangguk kecil, "Sungguh kebetulan bertemu dengan Anda, Tuan Samael."
"Ya, Nona Wanda masih sangat cantik seperti biasanya." balas Samael dengan lembut.
Tapi dalam hati dia benar-benar terkejut dan tidak menyangka bahwa akan ada Wanda disini!
Sialan Har, apa yang dia lakukan dengan mengimprovisasi rencanaku?! Kenapa Wanda ada disini ?!
Wanda tidak melihat kegelisahan Samael karena poker face Samael sempurna.
Dia akhirnya menatap Kalika dan bertanya, "Waktunya pulang, ayo, anak-anak harus tidur dengan baik."
"Humph! Aku bukan anak kecil!" Kalika mendengus kesal mendengarnya.
Tapi pada akhirnya dia ragu-ragu dan menatap Samael disana, "Atau...kau juga ikut kerumahku?"
"Hah?" x2
Kalika yang melihat keterkejutan Samael dan Wanda langsung menjelaskan untuk meluruskan kesalahpahaman mereka.
Dengan wajah merah dia mengatakan ini dengan tergesa-gesa: "Jangan salah paham! Aku hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepat mungkin sehingga aku bisa tidur dengan nyenyak!"
"Bukannya aku ingin Samael menyelesaikan semua kerjaanku dengan balasan tumpangan kendaraan oke? Huh!"
Samael sedikit terkejut pada awalnya, tapi pada akhirnya hanya ada senyuman dan di berkata dengan geli:
"Kau ingin memanfaatkanku? Artinya kau mengakui kemampuanku bukan? Hahaha, bayar, bayar 10 dolar!"
".... Cih."
Kalika mengeluarkan 10 dolar dan memberikannya pada Samael sebelum bertanya lagi: "Lalu bagaimana tawaranku? Mau ikut ke rumahku?"
"Tidak masalah, aku sudah memberi pesan pada Lia kalau aku akan kerja lembur hari ini."
"..... Ohhh, Lia, wanita yang cantik dan lembut itu?" entah kenapa semangat Kalika sedikit rendah pada saat ini, dan itu diperhatikan oleh Wanda.
Samael juga merasakan ini pula, tapi tidak ada pikiran lain kecuali Kalika mungkin cemburu pada Laelia?
Sama seperti laki-laki yang tidak suka laki-laki tampan, wanita juga sering tidak suka pada wanita lain yang lebih cantik darinya.
Pada akhirnya Samael merusak suasana aneh ini dan bertanya: "Jadi, bisakah kita pergi sekarang??"
"Eh, ya, tentu saja." kata Wanda dengan senyuman senang.
Pada akhirnya ketiganya kembali masuk ke dalam mobil, dan di dalam mobil yang melaju, Samael dan Kalika juga langsung bekerja dengan sangat rapi.
Melihat interaksi keduanya dari kaca spion tengah, Wanda hanya menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan senyuman yang dia buat disana.
""Sepertinya hanya perlu sedikit dorongan bagi rencanaku untuk berhasil bukan?""
Wanda berbisik lagi, "Sepertinya ada keterikatan diantara keduanya secara alami, dan mungkin ini adalah pesona alami keduanya yang saling tarik menarik."
""Menarik, permainan semacam ini benar-benar menarik!""