webnovel

Kemarahan Sophie

"Hey, apa kau sudah mendengarnya?"

Warga yang diajak bicara di pub penasaran, "Apakah ada sesuatu?"

"Hah? Bagaimana bisa kau tidak tahu? Ini sudah menyebar sangat jauh oke?"

Mendengar pernyataan orang-orang ini, semua orang di pub tertarik dan pub yang awalnya berisik langsung terdiam.

Pria tadi segera berdehem dan berkata, "Aku mendapat berita ini dari sepupuku yang menjaga di istana kerajaan."

"Kalian kenal Duke Duodere yang sekarang bukan? Dia diracuni !!!"

" !!!"

Semua orang terkejut bukan main sehingga semuanya tidak bisa tidak takut terutama melihat sekeliling untuk melihat apakah ada seorang ksatria disekitar...

Untungnya tidak ada sehingga semuanya menghela nafas lega.

"Bung, kau benar-benar yakin berita itu asli?"

"Tentu saja! Dikatakan bahwa Pangeran Ketujuh adalah pelakunya dan dia akan dieksekusi lima hari kemudian!"

"Eksekusi?! Benar, bahkan jika itu Pangeran, Duke Inggris memiliki suara yang besar..."

"Lalu bagaimana dengan Pangeran Mahkota? Bukankah dia adalah Kakak Pangeran Ketujuh?"

"Dia tentu saja masuk ke pengadilan. Lagipula dia adalah Keluarga Kerajaan..."

"Tch! Orang seperti ini harusnya tidak lahir! Kasihan Duke kami..."

"Benar, aku benar-benar kasihan dengan Duke..."

"Bagaimana kabar Duke sekarang?"

"Tidak diketahui. Aku hanya tahu bahwa meski Duke diracuni, dia masih melanjutkan titah Yang Mulia waktu itu sebelum akhirnya Pangeran Ketujuh tertangkap basah sebagai pelakunya...."

"Ini, seperti yang diharapkan....Duke benar-benar mengerti kepentingan yang tertinggi."

"Mengorbankan dirinya sendiri untuk tetap melanjutkan perintah Yang Mulia Raja...Ini, benar-benar sesuatu..."

"Duke benar-benar bangsawan yang mewakili kita. Kuharap dia yang menjadi Raja..."

"Sssttt– Jangan keras-keras, hati-hati...."

"Ssst apa?! Dibandingkan Pangeran Mahkota, mana yang lebih baik?!"

"Tunggu, Pangeran Ketujuh adalah adik Pangeran Mahkota, apakah itu artinya...rencana satu saudara?"

"Kemungkinan besar, Ya! Pangeran Mahkota sekarang akan diadili, kuharap dia bisa diadili dengan parah!"

"Kapan pengadilannya?!"

"Empat hari kemudian, sehari sebelum eksekusi dilangsungkan."

"Aku mendukung untuk diadili seberat-beratnya!"

Pembicaraan disini hanya segelintir dari semua gosip yang menyebar.

Di jalanan, banyak yang membicarakan masalah ini diam-diam, dan kebanyakan wanita di Inggris menyesalkan kejadian ini.

"Kuharap Duke kembali sehat, sayang sekali jika dia meninggal..."

"Jangan hentikan aku! Aku ingin menjenguk Duke dan melihat keadaannya!"

"Pangeran sialan! Aku ingin melihatnya dieksekusi dengan kepala mataku sendiri atas nama Duke!"

"Lupakan Pangeran Ketujuh, Pangeran Mahkota harus dihukum juga! Huh! Dia memang tidak cocok menjadi Calon Raja!"

"Benar-benar bodoh, otak otot, dia harusnya sudah mati!"

"Duke bukan? Itu...Suamiku, seharusnya...."

"Fufufu~ Sepertinya pikiran kita sama, bagaimana, mau bersama?"

"Hey? Ahh~ Baiklah, suamimu tidak tahu kan?"

"Fufu~" x2

Seperti yang dinamakan, gosip dari mulut ke mulut selalu berubah-ubah dan kejadian asli sekarang benar-benar dilebih-lebihkan.

Dikatakan bahwa Duke Duodere teracuni karena para Pangeran benar-benar tidak mau dengan kehadiran Pengawas Inggris ini.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa Duke Duodere diracuni karena Pangeran Ketujuh cemburu dengan wajah Samael yang membuat kagum Putri Teresa...

Lihat bukan, semua gosip itu selalu dibesar-besarkan!

Inti sari nomer satu dan dua manusia selalu tepat, itu selalu pengulangan dan gosip yang tidak terbatas!

.....

Di istana kerajaan, situasi bahkan lebih jelas dibanding keadaan di luar.

Sophie yang mendengar ini langsung merasa hatinya diperas saat mendengarnya, karena dia tidak menyangka Samael akan diracuni!

Freya yang melihat ini hanya bisa berkata, "My Lady, tenanglah. Itu bukan berarti hal yang buruk."

"Freya! Duke teracuni, kenapa kau terlihat masih tenang?!"

"Karena hal seperti ini sudah biasa bagi bangsawan." Freya menjelaskan tanpa perubahan emosi sedikitpun yang membuat Sophie tercekik!

Pada akhirnya dia langsung meledak, "Apakah itu bangsawan?! Bagus, hanya judul seperti itu akan membuat nyawa terancam!?"

"Bodoh sekali, pantas saja orang-orang membenci para bangsawan !!!"

Melihat Sophie yang berjalan keluar dengan marah, Freya mengikutinya dibelakang dengan tenang.

Tapi siapa bilang dia tidak merasa takut?

Dia takut! Sangat takut saat mendengar apa yang terjadi pada Samael!

Meskipun kejadian seperti diracuni, percobaan pembunuhan, ataupun hal yang mengancam nyawa sangat biasa bagi para bangsawan yang berselisih...

Itu tetap saja saudara dari darah Duodere yang sama!

Di luar, kedua orang ini berjalan dengan wajah terburu-buru sampai akhirnya di persimpangan, mereka bertemu dengan Ratu Victoria.

"Sophie, sepertinya kau sudah tahu..."

Wajah Sophie langsung menghitam dan dia berkata dengan dingin, "Kenapa aku tidak tahu, semua orang sudah tahu!"

"Ini semua karena hal bodoh seperti tahta ini! Benar-benar bodoh !!!"

"Itulah kenapa Inggris...."

"My Lady!" Freya langsung berteriak memperingati.

Sophie juga tersadar, jika dia mengatakan lebih jauh, itu benar-benar dosa bahkan bagi keluarga Duodere!

Ratu Victoria hanya menghela nafas dan wajahnya yang cantik menunjukkan wajah yang lemah dan penuh kasihan.

"Aku tahu, aku tidak mempermasalahkannya Sophie. Pangeran Jonathan dan Pangeran Ketujuh akan diadili seadil-adilnya."

"Huh! Diadili? Aku tahu bahwa Pangeran Mahkota pasti selamat, apakah aku benar? Inikah yang dinamakan adil?"

Ratu Victoria dengan serius berkata, "Jika aku dan Duke beepegangan tangan, bukan tidak mungkin mengubah situasi!"

"Aku berjanji padamu Sophie, Pangeran Mahkota pasti akan menerima hukuman yang setimpal!"

Mendengar janji Ratu Victoria, wajah Sophie agak membaik tapi dia masih tidak terlalu memedulikan Ratu Victoria dan terus berjalan menuju arah Samael berada.

Ratu Victoria menghela nafas dan dia bahkan merasa sangat disayangkan bahwa Duke Duodere akan diracuni.

Bahkan dia bertekad akan mengadili Pangeran Jonathan sendiri.

Lagipula dia masihlah Permaisuri, sedangkan ibu Pangeran Jonathan hanyalah selir!

Melihat keduanya berjalan bersama tanpa sepatah katapun, Freya hanya menghela nafas.

Hanya karena satu kesalahan, pertemanan mereka pecah...

Mungkin kalimat ini benar, ""Tidak ada teman atau musuh sejati, hanya ada keuntungan sejati"....

Manusia, itulah dia.

Dengan arahan para pelayan, ketiganya sampai di kebun bunga, dimana saat ini banyak bunga disana melompat terbang secara tiba-tiba dari tangkainya dan bertebaran di udara seolah memberkati sosok di tengah kebun itu...

Disana, mereka melihat Samael yang memegang kedua pinggang Putri Latifa dan mengangkatnya ke udara sambil berputar-putar bahagia!

Melihat ini mereka semua berpikir...

Apakah disaat sakit, masih bisa mengadakan pertunjukan yang romantis?

Aku, aku disini sedang khawatir, tapi kalian masih ingin membuatku iri....

Dimana hati nurani kalian?!

Próximo capítulo