Drzewiecki mengatakan kalimat ini dengan nada main-main, dan Samael yang mendengarnya hanya bisa tertawa kecil.
"Tidak, Tidak, Tidak...tidak ada sedikitpun niat untuk menakuti tuan Jurors yang terhormat sampai mati! Itu tidak pernah kupikirkan !!! Percayalah, aku polos !!!!" Samael mengangkat tangan kanannya ke atas sedangkan tangan kirinya di dadanya seolah sedang membuat sumpah.
Melihat ini, para Jurors tertawa lalu memberikan tepuk tangan meriah pada Samael !!!!
Para penonton juga langsung menanggapi dan tepuk tangan meriah langsung memenuhi seluruh aula itu !!!!
"Bagus! Tidak kusangka akan ada musik murni yang mencekam !!!"
"Lagi !!!! Aku ingin lagi !!!!"
"Huh...Huh....Huh....jantungku akhirnya tenang, sialan! Kupikir aku harus melatih jantungku agar lebih kuat dari sekarang! Itu sangat memalukan !!!!"
Aula langsung ramai, dan baik itu Samael ataupun Jurors langsung mengerutkan kening mereka kesal.
Dalam aula ini, kebisingan seperti tepuk tangan masih bisa ditoleransi, tapi percakapan keras seperti ini tidak bisa ditolerir !!!!!
Pada akhirnya, bagian staf langsung menenangkan para penonton, dan mendengar teguran ini, mereka langsung duduk diam sembari menyembunyikan rasa malu mereka.
Karena tadi sudah kelewat batas....
"Huh...Akhirnya tenang, baiklah...mari kita mulai kekurangamu." Drzewiecki segera membuka lembaran catatannya dan berkata.
"Lagu ini, memang sangat bagus dan mencekam...tapi saat kau memainkan chord di lirik waktu 00:00:20, ada sedikit kesalahan, atau harus kubilang penempatan perpindahan jari-jari terlalu terputus-putus."
"Jika tidak salah itu dari Db di tangan kanan menuju F#, lalu pengiring tangan kiri agak kaku sedikit saat di chord C..."
"Jangan lupakan perpanjangan di saat kau memainkan setengah lagu itu...meskipun itu terkesan enak didengar, tapi akibatnya kau mengalami stuck selama beberapa detik karena teriakan para penonton." Vlado Perlemuter, jurors perwakilan USA berkata.
"Tidak, itu seharusnya bukan kesalahan Samael Vlado....saat bermain tadi, teriakan penonton mengganggu konsentrasi Samael, jadi..." Sigismund Toduță, jurors yang mewakili Romania membela Samael.
Tapi Vlado menggelengkan kepalanya dan berkata, "Apapun alasannya, konsentrasi Samael pada dasarnya hancur tadi....artinya, dia yang terlalu fokus pada perpanjangan tadi kehilangan fokus pada dasarnya."
"Benar, itu fatal."
Mendengar kata-kata Jurors, Samael diam-diam menghela nafas dalam hatinya.
Permainan pianonya, atau harus dibilang, semua permainan musiknya sudah berada di puncak berkat kemampuan yang diberikan oleh Shared Date APP.
Tapi tetap saja, kemampuan itu sempurna, tapi manusia tidak sempurna.
Tapi karena ketidaksempurnaan ini, manusia selalu berkembang maju karena mereka memiliki akal untuk mengajukan pendapat dari apa yang mereka anggap benar dan salah.
Jadi, sebagus-bagusnya permainan yang dia lakukan, para jurors yang mana merupakan manusia pasti memiliki pendapatnya masing-masing karena ketidaksempurnaan mereka ini.
Kecuali Samael adalah Dewa Musik, maka suara bulat para jurors pasti akan selalu positif!
Karena itulah, Samael hanya diam-diam mengangguk di luar dan menghela nafas di dalam sembari mendengar pendapat para Jurors.
Setelah beberapa menit, para Jurors pada dasarnya sudah berhenti berbicara dan menatap Samael dengan senyuman apresiasi.
"Itu hanyalah pendapat kami sebagai profesional, tapi karya ini memang sedikit rendah dibanding karya klasik yang kau keluarkan sebelumnya." kata Ivo Maček, perwakilan Yugoslavia
Para Jurors setuju, tapi kata-kata Samael selanjutnya membuat mereka mengangguk diam-diam.
"Tentu saja ini agak rendah, tapi....jika aku mengeluarkan semuanya saat ini, bukankah aku bodoh?" itulah yang dikatakan Samael.
Benar, ini adalah penyisihan, dan Samael benar-benar tidak menganggap hal ini serius !!!!
Tapi saat dia sudah ada di Final, maka....disitulah saat lagu klasik di dunia sebelumnya meledak !!!!!
Tentu saja, hal ini hanya berlaku hanya untuk Samael yang memiliki kepercayaan terbesar pada kemampuannya yang diperoleh dari Shared Date APP !!!!!
Jika itu konsestan lain, maka tentu saja mereka akan habis-habisan dari awal karena menunjukkan kelemahan di awal adalah hal yang fatal !!!!
"Jadi, para jurors tersayang, bagaimana keseluruhan penampilanku?" tanya Samael tenang sambil tersenyum.
Drzewiecki menutup catatannya dan berkata, "Lulus! Tapi jangan kecewakan kami selanjutnya, Second Chopin...."
Samael memberikan hormat pada semuanya, sampai akhirnya pergi kebelakang panggung menuju Lola yang sudah menunggunya !!!
"Sungguh! Kau benar-benar membuatku ketakutan !!!! Lain kali, jangan main-main saat serius !!!!" Lola segera memeluk Samael dan mengeluh di dekapannya.
"Aku selalu serius kau tahu? Lihat wajah penonton itu, masih pucat !!!! Lihat kulit para jurors, itu sangat tidak sehat....dengan kata lain, laguku berhasil !!!!" Samael berkata dengan serius.
"Humph! Kau masih keras kepala! Tapi berjanjilah padaku, kali berikutnya, tunjukkan karya terbaikmu, bukan sebuah karya Hot." Lola berkata dengan serius.
Samael mengangguk serius dan itu memang rencananya.
Adapun perbedaan antara karya klasik dan karya hot, itu sangatlah simpel.
Sebuah karya klasik, adalah karya seni yang akan selalu diingat sampai kapanpun oleh dunia bahkan jika pembuatnya meninggal, dan tingkat kepopulerannya sangat konsisten !!!!
Sedangkan sebuah karya hot, itu adalah sebuah karya yang hanya diingat oleh masyrakat dunia untuk beberapa tahun saja, tapi meskipun singkat, kepopulerannya sangatlah tinggi !!!!!
Kebanyakan karya klasik itu dibuat oleh seniman paling bersejarah di dunia, sedangkan karya hot adalah karya para artis zaman sekarang.
Itulah perbedaan keduanya....
Disaat keduanya melepaskan diri, Samael melihat beberapa orang datang ke sisinya.
Tapi yang membuatnya terkejut adalah wajah mereka menandakan bahwa mereka adalah orang-orang dari Benua Asia!
Untuk kompetisi piano seperti ini, wajah peserta Asia memang sangat jarang !!!!!!
Dari yang dilihat, Samael melihat empat pria dan tiga wanita...tentu saja, Samael merasa bahwa sosok laki-laki didepan kerumunan itu adalah konsestan di International Frédéric Chopin Piano Competition ini.
Saat ketujuh orang itu sampai ke sisi Samael, mereka menatapnya dengan marah dan salah seorang pria yang Samael curigai peserta langsung berkata.
"Lagumu bagus." bahasa inggris yang halus keluar.
Samael tersenyum dan berkata, "Terima kasih."
"Kutunggu kau di final !!!!!"
Samael membuat senyuman lebar disana, dan segera berbail pergi sembari memegang tangan kecil Lola.
"Bukankah terbalik? Akulah yang seharusnya menunggumu di final...."