webnovel

Jebakan para Jurors

Jurors....kata ini sudah tidak asing lagi bagi semua orang yang mengikuti jalannya musik murni.

Jadi, saat Samael mendengar Lola mengatakan bahwa sosok yang menghampirinya saat ini adalah para Jurors, Samael segera memasang wajah penuh senyum anggun.

"Tuan Samael, pemuda yang benar-benar hebat! Apakah pemuda berbakat ini berkenan untuk berjabat tangan dengan tulang lama ini?" tanya salah satu orang tua yang menghampirinya, sembari mengulurkan tangannya kedepan.

Samael segera menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan berkata, "Tuan Drzewiecki benar-benar pandai bercanda, bagaimana bisa generasi muda seperti saya bisa menandingi Tuan yang memiliki banyak murid ternama di bidang piano?"

Drzewiecki, dengan nama lengkap Zbigniew Drzewiecki adalah seorang pianis Polandia yang terutama terkait dengan Jurors utama di interpretasi karya International Frédéric Chopin Piano Competition !!!!

Bahkan, hampir sepanjang hidupnya yang saat ini sudah mencapai umur 70-an, dia adalah guru piano yang sangat terkenal, dimana muridnya termasuk dari beberapa pianis terkenal yang pengaruhnya sangat luas !!!!!

Drzewiecki tersenyum senang saat mendengar kerendahan hati Samael dan mengangguk apresiasi padanya.

Setelah itu Samael saling berjabat tangan dan menyapa dengan para jurors yang tersisa dengan agak sedikit bersemangat.

Ada dua belas Jurors termasuk Drzewiecki yang mewakili Polandia, yaitu:

Pál Kadosa mewakili Hungaria,

Eugene List mewakili USA,

Ivo Maček mewakili Yugoslavia,

Nikita Magaloff mewakili Switzerland,

Timo Mikkila mewakili Finlandia,

Vlado Perlemuter mewakili Prancis,

Frantisek Rauch mewakili Czechoslovakia, Renzo Silvestri mewakili Italia,

Veselin Stoyanov mewakili Bulgaria,

Magda Tagliaferro mewakili Brazil, dan

Sigismund Toduță yang mewakili Romania

Di sisi lain, penyambutan para Jurors benar-benar membuat para penonton terhormat yang menonton International Frédéric Chopin Piano Competition terkejut !!!!

Tapi setelah mengetahui bahwa sosok yang disambut adalah Samael, mereka mewajarkannya...

Tidak mungkin, semua orang yang menonton adalah penikmat musik murni, dan jelas karya Samael adalah Mahakarya yang sudah melekat di hati mereka !!!!!

Jadi tidak terlalu mengejutkan bagi mereka bahwa wajah Samael begitu besar sampai-sampai para Jurors menyambutnya !!!!!

Sebaliknya! Para peserta International Frédéric Chopin Piano Competition yang melihat ini secara tidak sengaja hanya bisa menatap Samael dengan marah, iri, dan benci !!!!!

Berapa lama bagi mereka untuk bisa sampai ke panggung ini?

Berapa banyak usaha dan waktu yang mereka habiskan untuk bisa sampai ke panggung ini?

Berapa banyak?!

Tapi pada akhirnya, kemunculan Samael benar-benar membuat mereka hanya bisa menggertakkan gigi dengan kesal !!!!!

Pertama debut, pengakuan dunia menyatakan bahwa dia sebanding dengan Chopin!

Dan sekarang, berita mengenai perlakuan khusus Samael untuk langsung maju ke Final International Frédéric Chopin Piano Competition benar-benar meruntuhkan pandangan mereka pada usaha!

Bakat, ternyata menyumbang terlalu banyak dibanding usaha dalam hasil !!!!!

Mereka iri, benci, dan marah pada Samael, tapi tidak akan ada yang memiliki pikiran untuk membuat masalah dengannya....

Alasannya simple, para musisi piano yang sudah sampai ke tahap ini, mereka selalu mempertahankan sikap elegan mereka baik diluar maupun di dalam.

Jadi sifat elegan itu menentang perbuatan ilegal sebagai tindakan kasar yang tidak sejalan dengan sifat yang tertanam kuat di tulang belakang mereka!

Selain itu, International Frédéric Chopin Piano Competition adalah kompetisi paling panas di dunia, dan pengawas disini sangat ketat!

Satu masalah terlihat pada peserta, maka para pengawas yang entah datang dari mana akan langsung menangani masalah ini, dan bahkan mendiskualifikasi mereka jika terbukti mereka terlibat !!!!

Jadi pikiran berbuat curang, hanyalah nol !!!!!

"Tuan Samael, karena kompetisi babak penyisihan belum dimulai, bagaimana jika Tuan Samael memainkan satu lagu untuk kami?" Drzewiecki yang memiliki wajah terbesar diantara para Jurors berkata sambil tersenyum.

Mengikuti senyuman ini, para jurors lainnya juga tersenyum hangat satu sama lain dan mendorong Samael untuk bermain!

"Hahaha, Tuan Drzewiecki benar-benar memberiku banyak wajah disini, tapi....bukankah itu tidak baik? Bagaimanapun saya disini hanya sebagai penonton sekarang." Samael masih mempertahankan senyumannya.

Tapi Drzewiecki juga sama dam terus berkata, "Tidak apa-apa, tidak masalah sama sekali !!!! Permainan pianomu sudah sangat kami akui !!!! Jika tidak, bagaimana mungkin perlakuan khusus akan kami berikan ???"

Samael yang mendengar ini diam-diam mengutuk Drzewiecki dalam hati beberapa kali sebagai rubah tua !!!!

Karena dalam kata-kata Drzewiecki ini, menyiratkan sesuatu yang lebih tepat dikatakan sebagai ancaman ringan!

"""""Bermainlah dengan sangat baik didepan, dan biarkan kami menilai apakah kau pantas untuk perlakuan khusus yang kami berikan !!!!"""""

Itulah maksudnya, jadi wajar jika Samael mengutuk.

Selain mengutuk Drzewiecki, dia juga mengutuk Ohlsson yang tidak diketahui kehadirannya sekarang!

Apanya yang perlakuan khusus, jelas ini adalah pertunjukkan langsung untuk diuji !!!!

"Yah, karena sudah begini...saya hanya bisa menerima bukan? Lagipula, tidak sopan untuk menolak terlalu banyak bukan?" Samael yang masih tenang diluar menjawab sambil tersenyum.

Mata Drzewiecki dan mata Samael saling pandang, dan keduanya bisa membaca dua kata di setiap bola mata mereka.

"Rubah muda." (Drzewiecki)

"Rubah tua!" (Samael)

Pada akhirnya, para jurors dengan kewenangan mutlak mengubah struktur acara dan membiarkan Samael untuk tampil lebih awal !!!!

Mengenai masalah ini, para penonton dan para peserta sama-sama gembira!

Para penonton senang karena bisa mereka mendengar permainan Samael yang indah, sedangkan para peserta juga senang karena mereka juga paham maksud dari para jurors ini !!!!!

Di panggung belakang, Samael hanya bisa menatap Lola yang saat ini tertawa senang dengan kesal.

Dia sangat menikmati kesusahan yang dialami Samael !!!!

"Jadi sayang, apa yang akan kau bawakan?"

Samael mengangkat bahunya dan berkata, "Mungkin lagu yang mencekam."

Próximo capítulo