18 Januari, Selasa, 20:37
"Jadi, kenapa kau ikut?" Samael menoleh ke sosok cantik Wanda yang sedang duduk di kursi Co-pilot.
Wanda hanya tertawa dan berkata, "Bagaimanapun, aku sudah lama tidak bertemu dengan Chelsea~~"
"Ahhh, hatiku sakit....kenapa wanita secantik dirimu menjadi Lily !!!!!" Samael memijat pelipisnya dengan satu tangan.
Melihat kelakuan Samael, wajah Wanda memerah dan berbisik: "Karena aku tidak menemukan laki-laki yang sesuai dengan seleraku...."
"Bohong! Ada banyak laki-laki di dunia, jika kau tidak percaya, bagaimana jika kau menjadi milikku !!!" Samael mengatakan ini tanpa malu-malu.
Sayangnya Wanda hanya tertawa kecil dan berkata, "Maka lawan dulu Chelsea disana....."
Samael menggelengkan kepalanya pada Wanda, dan akhirnya terus menyetir mobil menuju Hotel Paradise tempat pertemuan dengan Chelsea.
Setelah menyetir selama beberapa menit, keduanya sampai di Hotel Paradise dan langsung pergi berdampingan menuju kamar 125 di lantai 50.
Pelayan disana yang melihat kedatangan Samael segera membuka pintu dengan hormat.
Samael dan Wanda masuk, lalu pintu ditutup lagi.
"Lumayan, kau datang sepuluh menit lebih awal." Chelsea yang duduk di kursi ruangan itu mengatakannya sembari melihat waktu di jam tangannya.
Samael mengangkat bahunya dan berkata, "Aku malah penasaran, kenapa kau datang lebih awal?"
"Tidak mungkin, aku adalah orang tipe On Time."
"Begitu."
Samael duduk di seberang kursi Chelsea dan pekayan disana segera menuangkan anggur di gelas didepannya.
Adapun Wanda, dia segera duduk disamping Chelsea dan langsung memeluk Chelsea seolah tidak ada Samael didepannya !!!
Chelsea juga tersenyum dan mengelus pipi Wanda dan berkata, "Kau semakin cantik, Wanda."
"Hmm....Chelsea, sudah lama kita..."
Sebelum kalimat Wanda selesai, kata-katanya diblokir oleh bibir Chelsea yang menyegel bibir Wanda !!!!
Ciuman! Ciuman Lily !!!!
Samael sudah siap secara mental saat Wanda datang kesini bersamanya, dan dia bergumam setelah meminum anggur di gelasnya.
"Untuk pertama kalinya aku merasa kalau anggur mahal ini sangat pahit...." Samael merasa pahit di lidah, mata, dan hatinya !!!!
Mendengar ini, Chelsea menyudahi ciumannya dan menjilat bibirnya dengan seksi.
"Ada apa? Kau mau?"
"Lupakan, aku tidak kekurangan wanita sama sekali."
"Selain itu, tidak peduli kau Lily atau bukan, tapi aku pasti akan mengalahkanmu dan menempatkanmu nantinya di kasurku !!!!!" Samael mengatakan ini dengan mendominasi!
Chelsea dengan dingin mengatakan, "Cobalah jika kau bisa."
"....."
Suasana menjadi hening sejenak, sampai akhirnya Wanda mencubit paha Chelsea seolah memberikan petunjuk.
Chelsea mengangkat alisnya dan mengangguk.
"Mari kita mulai bisnis ini...."
Mendengar ini, Samael juga menghentikan minumnya dan menatap Chelsea dengan serius.
Melihat ini, Chelsea mengatakan: "Hal pertama, aku ingin bekerja sama dengan Eastern Group, dan ini adalah kontraknya."
"Adapun hal kedua, aku sudah lama mengatakan kalau aku ingin mengendalikan Eropa."
"Jadi aku akan mengatakannya lagi, kerja sama ini berdasarkan untuk mengendalikan pasar saham di dunia Eropa."
Chelsea langsung menyatakan tujuannya, dan pada saat yang sama menyerahkan dokumen kepada Samael.
Samael tidak langsung menjawab, tapi mengambil file tersebut dan membacanya dengan cermat.
Setelah membaca file tersebut, Samael langsung melempar file tersebut ke atas meja.
"Kau masih meremehkanku, Chelsea." Samael menyipitkan matanya dan menatap Chelsea dengan dingin!
"Apa maksudmu? Aku tidak tahu?" Chelsea menjawab tanpa perubahan di wajahnya.
"Chelsea, aku datang ke sini dengan tulus untuk menyusun kerja sama...Tetapi kau bahkan tidak memiliki ketulusan untuk bekerja sama ini."
"Beginikah caramu memperlakukan tamu?" Kata Samael dingin.
Jika ada orang lain yang membaca kontraknya, mereka pasti akan segera menandatangani kontraknya.
Tapi Samael berbeda!
Tujuan Chelsea jelas, memanfaatkan Eastern Group untuk mengambil semuanya di bawah kendali mutlaknya!
Dan karena Samael adalah Wakil Ketua Sementara, maka tanpa campur tangan apapun, maka baik itu Samael ataupun semua bawahannya harus bekerja sama dengan Chelsea !!!!
Tapi masalahnya, dia menginginkan hal itu dengan chip kecil ini untuk membelinya, apakah bisa?
Begitu Samael mengatakan ini, Chelsea menatap Samael dengan lebih dingin dan tekanan aneh menyelimuti Samael.
Samael menatap Chelsea dan pupil matanya langsung berubah menjadi hitam dan aura Lucifer langsung menyelimuti Chelsea !!!!
Merasakan ini, Chelsea merasakan ketakutan terdalam, dan ingatan sebelumnya keluar dari benak Chelsea !!!!
Melihat tubuh gemetaran Chelsea, Samael menghentikan aksinya dan bertanya: "Bagaimana?"
".....Tsk! Seperti yang diharapkan, kau memang musuh terburukku dan tidak mungkin jatuh ke titik kekonyolan." Chelsea sangat kesal.
Mendengar ini, Samael juga mendengus kesal dan dia mengetukkan jarinya ke meja beberapa kali sebelum akhirnya mengambil dokumen tadi dan mengutak-atik isi didalamnya.
Setelah selesai, dia memberikannya kembali ke Chelsea dan berkata: "Silahkan pikirkan baik-baik."
Segera, ruangan itu sunyi senyap, dan hanya menyisakan Chelsea yang membaca isi dokumen yang baru saja diutak-atik Samael.
Di dokumen itu, Chelsea melihat suatu karakter yang membuatnya sangat tidak nyaman.
Karakter itu bertuliskan...70%.
Artinya, Samael menginginkan 70% hasil dari kerja sama yang dihasilkan !!!!
"Kau benar-benar laki-laki yang menjengkelkan!....." Chelsea menggertakkan giginya kesal.
"Resiko transaksi ini sangat tinggi, dan mungkin memakan kita berdua. Namun, apa yang ada di tanganku bukanlah Eastern Group..."
"Kau harua tahu itu dengan jelas, Nona Terkaya No.1 di Dunia...Jadi apa yang kutulis tidaklah keluar dari logika." Samael mengatakannya dengan nada serius.
Mendengar ini, Chelsea berkata: ".....Baiklah, kita bekerja sama, tapi jika kau melakukan sesuatu yang gagal, maka aku akan menargetkan semua keluargamu."
"Tentu saja aku tahu ini beresiko, tapi yakinlah, ini akan berhasil....dan, kau tidak akan bisa berbuat apapun pada keluargaku !!!"
"Huh! Aku punya banyak cara!"
"Aku juga sama."
Meskipun keduanya mengatakan hal seperti itu, baik itu Samael dan Chelsea tetap berjabat tangan yang menandakan bahwa kontrak kerja sama akhirnya terbentuk.
Tapi Wanda yang melihat dari samping menggelengkan kepalanya dan berbisik, "Tatapan keduanya menakutkan..."