webnovel

Detective Samael !!!!

Sudah beberapa menit setelah kecelakaan itu terjadi, dan Samael serta kedua wanita itu sedang menenangkan diri.

Mobil mereka sudah diderek ke tempat pembuangan mobil karena tidak mungkin untuk diperbaiki.

Dan saat ini, mereka sedang menunggu jemputan mobil dari sopir Alisha sembari menunggu kedua wanita itu tenang.

"Apa kalian sudah lebih baik?"

Samael bertanya sembari duduk di bangku jalan sembari memeluk Kalika dan Alisha untuk menenangkannya.

Alisha dan Kalika menggelengkan kepala mereka sedikit dalam pelukan Samael, dan air mata sudah berhenti mengalir dari mata mereka.

Ini wajar, segala sesuatu yang telah mereka alami sekarang masih bergema di benak mereka seolah itu adalah video yang terulang terus menerus.

Mereka hanyalah seorang gadis cantik dengan bakat hebat serta sedikit uang di tangan.

Jangan melihat keangkuhan serta sifat menatap yang lain seperti mainan dari keduanya, mereka sebenarnya hanyalah seorang gadis muda !!!!

Bahkan jika mereka pernah mengalami hal seperti ini, tapi kejadian beberapa saat yang lalu adalah spesial !!!!!

"...Jujurlah padaku Samael, bagaimana kau melakukannya?"

Alisha bertanya dengan gugup sembari masih menahan rasa takut di dalam hatinya, dan dia memandang Samael dengan wajah pucat.

Samael melirik Alisha sebentar, lalu dia juga menatap Kalika yang juga menatapnya seolah mereka berdua sedang menunggu penjelasan Samael.

"Itu hanyalah keterampilan mengemudiku yang baik, bagaimanapun aku masihlah laki-laki dan wajar jika aku memiliki keterampilan mengemudi yang baik."

"....Tidak, kau terlalu aneh! Reflek tubuh, pendengaran, serta keberanian...semuanya melebihi manusia normal yang ada !!!!" Alisha masih keras kepala.

"Alisha, apa kau lupa kejadian di pertemuan itu?" Samael menghela nafas dan mengingatkan.

Mendengar ini, Alisha terdiam sebentar dan hanya bisa menerima kenyataan itu.

Tapi...

"Maaf, kurasa ini salahku." Alisha tiba-tiba meminta maaf.

Samael menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kau pasti berpikir kalau ini rencana Chris bukan? Kalau itu, maka kau salah."

"Maksudmu?"

"Dihitung berdasarkan waktu, urusan Chris dan Jean di hotel itu seharusnya baru saja selesai...."

"Jika informasi ini kita ambil, maka dibutuhkan waktu untuk membereskan kekacauan berdasarkan kepribadian nyentrik Chris."

"Jadi, dia pasti tidak punya waktu untuk mengirim pembunuh pada kita secepat itu."

Samael menjawab berdasarkan analisis bukti yang sudah jelas ada di kenyataan tanpa bantuan May.

"Apa maksudmu? Tidak ada waktu untuk mengirim seorang pembunuh untuk membunuh kita secepat itu?"

Alisha membeku, dan bertanya: "Jadi, ada kemungkinan dia akan mengirim pembunuh pada kami?!"

Tubuh Alisha dan Kalika bergetar sekali lagi saat mendengarnya, dan Samael hanya bisa menghela nafas pada ketakutan berlebihan keduanya.

"Jangan khawatir, Chris sudah ada di genggamanku."

Samael menggelengkan kepalanya.

Setelah itu terjadi pada Chris, Samael yakin bahwa dia akan benar-benar mengirim pembunuh padanya....Jika tidak ada video itu di tangan Samael.

Karena Samael memiliki video perzinahannya dengan Jean, dan berdasarkan kepribadian Chris, maka dia pasti akan menunda rencana tadi dan datang untuk menegosiasikan hal untuk menukar itu dengan Samael!

Jadi untuk urusan Chris, Samael yakin sudah memegang kendali dari awal !!!!

"Kalau begitu giliranku untuk bertanya, apa kau punya musuh lain? Dengan kata lain, tipe musuh yang ingin membunuhmu?"

Saat ini, Samael memikirkan para pembunuh barusan.

"Permusuhan? Bunuh aku?" wajah Alisha segera menjadi serius saat ini.

"Meskipun ada banyak orang yang ingin berkomplot melawanku, orang-orang ini pada dasarnya mengejar cinta, uang, dan tubuhku."

"Adapun jenis orang yang ingin membunuhku....seharusnya tidak ada."

Alisha mengerutkan keningnya dan berkata.

Mendengar ini, Samael segera bertanya: "Bagaimana dengan orang dalam?"

"Apa maksudmu?"

Samael menatap Alisha dengan serius dan berkata, "Ini jelas plot yang biasa terjadi, jika aku tidak salah, keluargamu adalah keluarga yang besar bukan?"

"Ya."

"Maka kemungkinan ini sangat besar....setiap keluarga besar dengan perusahaan kaya dan kuat di tangan mereka, siapa yang tidak mau mengambilnya untuk diri mereka sendiri?" Samael menjawabnya dengan meraba-raba bukti yang ada.

"....Itu tidak mungkin, meskipun kami memang terkadang bersaing, tapi itu tidak terlalu serius dan mereka melakukan ini karena mereka ingin pamer." Alisha menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Tapi Samael masih tidak berhenti dan terus bertanya, "Apakah Ayahmu atau Ibumu mempunyai saudara?"

"Ayahku, memang memiliki satu saudara kandung...adapun Ibuku, dia punya banyak saudara."

"Itu susah...." Samael mengerutkan keningnya lagi.

Jika itu satu saudara dari Ayah Alisha, maka tersangka akan lebih mudah ditargetkan.

Tapi Alisha mengatakan kalau saudara dari Ibunya sangat banyak, dan ini mebgakibatkan objek yang akan dicurigai meluas !!!

Pada akhirnya, Samael mengambil nafas panjang dan berkata: "Ini mungkin menyakitkan karena akan mengeruk kembali ingatanmu, tapi jawab pertanyaan ini...."

"Saat ayahmu meninggal, apakah kau melihat seseorang dengan ekspresi berlebihan? Seperti, mereka yang biasanya acuh tak acuh menjadi sangat cemas dan penuh perhatian..."

"Atau, mereka yang mencoba menyanjungmu setelah kematian ayahmu?"

Alisha memikirkan ini dengan susah payah, tapi disaat itu pula, Kalika menjawab.

"Ada tiga, dan aku tahu siapa mereka." kata Kalika penuh percaya diri!

Samael dan Alisha segera menatap Kalika dengan penuh perhatian, dan Kalika juga menjawab dengan serius.

"Orang pertama yang aku curigai saat kematian ayah ketua adalah paman ketua, namanya Dabir Halim Sevilen Aura."

"Alasan kenapa aku mencurigainya adalah dia memang sosok yang sangat berpengaruh di perusahaan utama kami, dan itu bisa dikatakan sebagai ketua kedua setelah ketua Alisha."

"Jika dia tidak memiliki ambisi, maka itu aneh !!!!"

Samael yang mendengarnya segera mengangguk dan berkata: "Memang, itu masuk akal..."

Bagaimanapun, kasus dua pemimpin memang sering akan mengakibatkan bumerang pada perusahaan dan guncangan besar apabila salah satu dari pemimpin itu meninggal !!!!

Kalika mengangguk saat mendengar kata-kata Samael, dan dia melanjutkan: "Yang kedua adalah putra Ketua Dabir, Salman Sevilen Aura."

"Dia adalah laki-laki yang sangat munafik dan menjijikkan !!! Dia bahkan secara terang-terangan bersaing dengan ketua Alisha dalam posisi di perusahaan utama !!!!"

"Aku tidak menyangkal, laki-laki itu memang patut dicurigai." Alisha sudah mendukung.

"Lalu yang ketiga?"

"Dia...."

Próximo capítulo