"Kita disini."
Lift akhirnya berhenti ketika mencapai lantai 37, dan Samael, Alisha, serta Kalika dengan wajah kosong berjalan keluar dari lift bersama.
"Kalika, pergilah untuk memilah-milah file, dan setelah selesai, kirim itu kesini." Alisha segera memerintahkan hal ini kepada Kalika.
"Sekarang aku punya sesuatu untuk dibicarakan dengan Samael."
"Oh…"
Kalika akhirnya terbangun dari mimpi fantasinya dan akhirnya mengangguk serius pada Alisha.
"Bagus, ayo!"
Alisha meraih tangan Samael dan pergi ke kantornya.
Begitu mereka memasuki kantor ini, Samael benar-benar terkejut.
Dia menemukan bahwa tidak ada kantor staf di lantai 37, tetapi suite mewah dengan lima pintu yang berisi ruangan pribadi Alisha disana.
"Apakah ini kantormu? Mengapa aku merasa kalau ini adalah kamarmu?" Samael bertanya sambil memijat pelipisnya.
"Kenapa? Apakah kau punya masalah? Kantorku adalah rumah keduaku !!!!! Humph..." Alisha cemberut mendengar kata-kata Samael.
"Ini....baiklah, aku salah."
Samael akhirnya menyatakan kesalahannya dan meminta maaf pada Alisha dengan tulus.
Alisha akhirnya mengangguk dan berkata:"Lupakan! Tapi bagaimana kantorku? Apakah bagus?"
"Rumahku lebih bagus, bagaimanapun, kau mengatakan kalau kantor adalah rumah keduaku, jadi nomer satu tentu saja rumah yang kutinggali bukan?"
"Hahaha....itu benar." Alisha menutup mulutnya dan tersenyum, lalu menarik Samael untuk duduk di sofa dan menatap Samael dengan serius: "Samael, bisakah kau ceritakan tentang itu?"
"Itu? Itu yang mana? Kekayaanku? Pacarku? Atau adik lelakiku?"
Samael bertanya dengan rasa ingin tahu.
Wajah Alisha memerah dan menampar tangan Samael dan berkata: "Nakal !!! Aku bertanya tentang kenapa kau bermain dengan aplikasi pacar sewaan?"
Ketika Alisha menyebut nama pacar sewaan, entah kenapa dia merasakan sedikit masam di hatinya.
Ini mungkin perasaan seolah-olah Samael adalah mainan miliknya, tapi mainan kesayangan akan dimainkan oleh orang lain.
"Bukankah aku sudah menyebutkannya?"
Samael menemukan bahwa dia tidak tahu bagaimana menjawabnya, jadi dia bisa menjawab seperti itu.
"Tentu saja kau sudah mengatakannya, tapi aku masih ingin mendengar alasan lebih lanjutnya !!!!!"
Samael mengerang, lalu mengangguk dan berkata: "Baiklah kalau begitu!"
"Sejujurnya, aku sudah memainkan aplikasi ini bahkan sebelum aku menjadi kaya seperti saat ini."
"Maksudmu, kau dulunya miskin?"
"Tidak sopan menyebut keluargaku yang dulu miskin sayang, tapi bisa dibilang kalau keluargaku memang butuh uang waktu itu."
Alisha yang mendengar ini akhirnya berkata; "Jadi maksudmu, kau menandatangani kontrak jangka panjang waktu itu, dan sampai saat ini kau harus mengikuti aplikasi ini?"
"Pintar, tapi jika aku mau, aku memang bisa keluar dari kontrak itu....tapi, yah....bukankah itu lumayan untuk membuang waktu?"
Alisha menatap Samael dengan kosong lalu berkata: "Membuang waktu dengan wanita lain? Memang, Playboy...."
"Uhuk Uhuk...." Samael terbatuk dan hanya bisa menerima penalaran Alisha.
Bagaimanapun, Helina sendiri tidak tahu tentang ini, apalagi Alisha yang baru saja dia temui !!!!
"Itu benar....Sejujurnya, di perusahaan cabang ini, aku tidak begitu akrab...kau tahu maksudku?" Alisha berpikir sejenak, lalu menatap Samael dengan serius.
Samael sudah memperkirakan ini dan berkata: "Aku tahu ini akan terjadi...Tapi tidak masalah, jika kau memiliki masalah, aku dapat menyelesaikannya untukmu selama masa sewa."
"Apa artinya bisa menyelesaikannya untukku selama masa sewa? Samael, kau tidak punya jangka waktu sewa untuk bersamaku."
Kata Alisha dengan sungguh-sungguh.
"Tidak ada istilah sewa?"
Samael tidak mengerti.
"Kau adalah pacarku, tentu saja tidak ada istilah sewa! Sekarang aku secara resmi mengumumkan bahwa kau telah menjadi wakil tetapku."
Kata Alisha mendominasi.
Samael membuka mulutnya, dan segera mencubit pipi Alisha lalu meregangkannya dengan main-main.
"Jangan buat masalah, aku sangat sibuk !!!!"
"Shiapha yangh bhechanda !!!!!!!"
Mendengar suara Alisha yang tidak wajar, Samael tertawa.
Clack....
Disaat yang bersamaan, Kalika masuk dan melihat hal itu dengan mata lebar.
Siapa sangka kalau dia akan melihat aksi dimana ketuanya akan diperlakukan seperti gadis kecil saat ini !!!!
Merasakan kedatangan Kalika, Samael segera menghentikan aksinya, dan Alisha segera mendapatkan keagungannya kembali.
"Kalika, tolong sortir dokumen untuk Samael selanjutnya."
"Aku akan berganti pakaian....dan beri tahu Chris bahwa aku akan menerima undangannya untuk makan siang hari ini."
"Ngomong-ngomong, siapkan jas bermutu tinggi untuk Samael."
Kata Alisha sembari dia berdiri dan pergi menuju salah satu ruangan diaana.
"Ya, Ketua."
Setelah memastikan bahwa pintu yang dimasuki Alisha tertutup rapat, Kalika segera berjalan menuju Samael dengan ekspresi agak aneh.
"Wakil Ketua Samael...silahkan duduk disini...."
Samael mengangguk dan pergi duduk di kursi utama kantor dibawah bimbingan Kalika.
Setelah duduk di kursi utama, Kalika segera menyerahkan beberapa dokumen kepada Samael.
"Bos, dokumen ini adalah..."
"Oke, kesampingkan ini dulu, aku akan menanganinya nanti."
Samael memutus kata-kata Kalika, lalu menjawab sambil tersenyum.
Kalika mengangguk dan dia segera menaruh dokumen di sisi meja Samael.
Tapi Samael tiba-tiba melihat kalau Kalika diam-diam mengeluarkan sebuah catatan kecil dan menjejalkannya kedalam dokumen itu.
Setelah memberikan ini, dia segera berbalik dan pergi sambil memegangi wajahnya yang memerah.
"Ahahaha, aku sungguh berdosa~~"
Samael tersenyum masam, lalu mengambil catatan dari dokumen, lalu membuka catatan di tangannya.
Iai catatan itu seperti ini....
"Aku....Aku menyukaimu, aku bersedia menjadi wanita simpananmu, Kau, kau bisa membawaku ke kamar kapan saja....."
Senyum Samael langsung kental saat membaca ini.
Apa artinya ini?
Bukankah ini memberi tahu Samael bahwa dia bisa selingkuh kapan saja !!!!!!!
Karena itu Samael mengatakan kalau dirinya berdosa !!!!
Tok Tok Tok
Sebelum Samael pulih, ada ketukan lain di pintunya.
"Silakan masuk."
Samael menjawab.
Pintu didorong terbuka, dan dia segera melihat seorang wanita berusia tiga puluhan masuk dengan sebuah dokumen di tangannya.
"Wakil Ketua...Ini adalah dokumen...."
Wanita itu memanggil Samael sambil tersenyum.
"Baiklah...siapa kau?"
Samael bertanya sambil melihat wanita itu.
"Ah? Sangat tidak sopan, nama saya adalah Rannan Esana Mayyasah, Manajer dari Department Marketing dan Customer Service."
Wanita menawan itu tersenyum, lalu berjalan menuju kursi Samael dan langsung menggesekkan tubuhnya ke sisi Samael.
Samael melirik wanita itu dan berkata: "Jangan buat masalah, katakanlah tujuanmu."
"Ufufu, ini ada informasi yang saya tulis, dan mungkin berguna untuk Anda."
Kata Rannan sambil tersenyum, dan memberikan informasi di tangannya kepada Samael.
Setelah menyerakannya, dia pergi sambil memberikan ciuman jarak jauh untuk Samael dengan berani.
"Aku menambah dosa lagi?"
Samael tercengang.
Kalika memberikan satu, dan sekarang manajer Department menyerahkan satu lagi.
Jadi, karena penasaran, Samael membuka informasi itu, dan setelah membukanya, itu dipenuhi dengan kata-kata yang benar-benar diperkirakan Samael.
"Saat pertama kali melihatmu, aku sangat mencintaimu. Aku tidak meminta untuk menjadi istrimu, tapi tolong cintai aku sekali, cintai aku dan aku rela menjadi simpananmu dengan patuh seperti istri kecil yang patuh !!!!"
Samael segera meremas kartu itu dan bergumam: "Dosaku sudah banyak, jika ingin menambah dosa, maka tentunya aku harus mengambil yang berkualitas....."