webnovel

Kompetisi Memasak

"Kompetisi, memasak?"

Samael terkejut dengan kata-kata dikeluarkan oleh Olivia.

Meskipun dia tidak suka memasak dan tidak tahu banyak resep makanan, Samael memiliki keterampilan memasak super!

Dalam keterampilan memasak ini, baik penciuman, penglihatan, dan indra perasa Samael akan meningkat tajam!

Tapi itu hanya berfungsi hanya pada saat Samael memasak.

Jadi jika dia tidak dalam proses memasak, kemampuan penciuman, penglihatan, dan indra perasa hanya akan kembali normal.

"Apa? Kau tidak berani melawanku? Kalau begitu tarik pernyataanmu yang menjengkelkan tadi."

Melihat Olivia yang kesal, Samael tahu bahwa kata-katanya tadi membuat marah hati kecil Wanita Cantik didepannya ini.

Tapi....

"Siapa bilang aku takut? Ayo! Lakukan kompetisi memasak! Jika aku kalah, aku akan memakan masakanmu setiap hari dan menarik kata-kataku tadi!"

"Tapi jika kau kalah...turuti satu permintaan dariku!"

Olivia mendengus kesal pada Samael dan berbalik untuk pergi menuju ruang dapur.

Itu artinya dia setuju dengan kata-kata Samael tadi!

Melihat kepergian Olivia, Samael tersenyum dan mengikuti Olivia dibelakangnya.

Di dapur, Samael melihat bahwa dapur milik Olivia sangat bersih, dan ketika melihat peralatan masak yang agak lengkap disana, Samael tahu bahwa Olivia memang biasa memasak.

"Pilih sendiri bahanmu, lalu letakkan di tengah meja itu. Ambil apron yang ada di laci kedua dari kiri." Olivia berkata pada Samael sambil mengambil peralatan memasak.

Melihat Olivia yang serius, Samael hanya menggaruk kepalanya agak malu.

'Olivia sepertinya sangat suka memasak....Yah, biar aku buatkan masakan untuk menyenangkan perut kecilnya nanti.'

Berpikir seperti itu, Samael mulai membuka kulkas dan melihat bahan yang ada disana.

Setelah mengecek berbagai bahan disana, Samael yang memiliki sensitivitas tinggi dalam indra penciuman, peraba, dan rasa saat memasak akhirnya memilih bahan yang cocok untuk membuat Lasagna.

"Banyak rempah-rempah...masakan India?"

Olivia menganggukkan kepalanya dan berkata: "Ya, aku mungkin akan membuat makanan tradisional di India. Lebih penting lagi, kau akan membuat Lasagna..."

Samael hanya mengangkat bahunya dan berkata: "Meskipun simple, di tangan profesional, lasagna pastinya akan sangat enak!"

"Humph! Membual..." Samael hanya tertawa dan mulai mengambil apron lalu memasangnya di tubuhnya.

Olivia juga mulai memasang apron dan mengambil Timer.

"Batas waktu satu jam, apa kau siap?" Samael mengangguk dan Olivia berkata: "Waktu memasak adalah satu jam, seharusnya cukup karena masakan kita sepertinya sederhana."

"Kalau begitu, kita mulai dalam 3...2...1 GO !!!!"

Mendengar kata GO, baik Samael dan Olivia mulai bekerja dengn cepat!

Samael mulai fokus pada bahan didepannya, dalam membuat Lasagna, yang terpenting itu adalah Sausnya!

Saus dalam Lasagna dibagi menjadi dua, yaitu saus putih dan merah!

Kali ini, Samael memulai dengan merebus tomat terlebih dahulu, dilanjut dengan memotong bawang bombay dan bawang putih selagi menunggu rebusan.

Tidak lupa Samael memaskan dua wajan dengan diberi menteda sebagai pengganti minyak.

Ada dua wajan, satu untuk membuat saus merah, dan satunya untuk saus putih.

Setelah tomat menjadi layu saat direbus, Samael langsung mengangkatnya dan mengupas semua kulitnya, kemudian memotong tomat itu ke bentuk kotak-kotak.

Melihat wajan sudah panas, Samael menumis tomat tadi ke wajan, dikuti oleh potongan bawang bombay dan bawang putih tadi, ditambahkan daging yang sudah dicincang.

Lalu Samael memasukkan 1/4 sendok teh Oregano, 4 sendok makan saus spaghetti, 2 helai daun salam kering, kalldu bubuk secukupnya, garam, gula dan lada.

Sampai disini saja, Olivia bisa mencium bau yang sangat harum dari wajan Samael. Melihat ini, wajahnya menjadi sangat serius.

Samael yang fokus masih merasakan tatapan ini, tapi dia mementingkan membuat saus putihnya.

Tidak terasa, baik Samael dan Olivia sedang melakukan tahap terakhir dari masakannya.

Waktu berlalu dengan cepat sampai suara [Kringg....] dari Timer berbunyi.

Samael dan Olivia saling memandang, dan Samael sekali lagi melihat senyum tipis di wajah Olivia!

Sungguh indah!

"Jadi, siapa dulu yang mencoba?" tanya Samael pada Olivia yang mana dijawab dengan dia menunjuk Samael.

Samael mengangguk dan pergi ke sebelah Olivia. Melihat masakannya, Samael langsung tahu bahwa masakan Olivia juga sama simplenya dengan miliknya.

"Scrambled Eggs, masakan ini memang masakan tradisional India...rasanya memang enak di restoran....jadi, biar aku coba rasa masakanmu."

Samael mengambip makanan Olivia dengan sendok, lalu memakannha.

"Pedas ini....bukan dari bumbu cabai, ini lada?" tanya Samael.

"Ya, atau lebih dikenal Black Masala. Bagaimanapun, masakan India identik dengan pedas, hangat, dan pahit dari lada ini." Mendengar ini, Samael mengangguk dan mulai memakan bagian sayuran di Scrambled Eggs.

Meskipun akan berbaur dengan rasa telur dan kelapa, tapi dengan lidah Samael, satu persatu rasa akan dapat dirasakan!

Saat memakannya, Samael mengerutkan keningnya.

"Kenapa?" tanya Olivia dengan polos.

"Olivia, aku bertanya. Kau menumis sayuran ini dengan mentega dan api dari kompor?"

"Tentu saja, aku menggunakan mentega, lalu aku memasukkan bawang merah, bubuk cabai, dan beberapa bumbu lainnya."

Mendengar ini, Samael menghela nafas dan berkata: "Meskipun tidak masalah menggunakan api dari kompor untuk menumisnya. Tapi yang aku tahu, Scrambled Eggs tradisional India itu ditumis dengan cara pengasapan."

"Meskipun lama, pengasapan ini akan memicu bau rempah-rempah yang dipakai. Karena itu, aku merasa bahwa rasa rempah di sayuranmu itu tertindas dengan rasa garam, mentega, dan telurnya. "

Olivia terkejut mendengar ini, tapi dia berkata: "Dari mana kau tahu harus di asapi? Di resep dan youtube, mereka tidak memakai pengasapan?"

"Mereka adalah para ahli, dan mereka punya cara untuk menjaga agar rasa rempah tidak hancur. Bahkan, ada pula chef yang akan memasak Scrambled Eggs ini dengan menempatkan langsung wajan di sisa tumpukan arang yang sudah hangus tapi panas untuk menjaga rasa rempah."

Olivia yang mendengar ini, menghela nafas: "Aku tidak tahu itu. Tapi bagaimana secara keseluruhan rasanya?"

"Enak. Tapi di restoran, itu tidak memadai." kejam, tapi inilah yang terbaik.

Kritikus dalam bidang kuliner makanan bahkan akan lebih kejam daripada Samael.

Bahkan ada sebuah acara televisi, yang mana para jurinya akan membuang makanan yang dibuat peserta jika rasanya tidak enak.

Samael dibanding mereka masih terlalu lembut!

"Yah, aku tidak menerima ini." Kata Olivia dengan dingin.

Samael hanya tersenyum dan kemudian menyerahkan piring makannya pada Olivia.

Menghirup bau wangi dari makanan Samael, Olivia tanpa sadar meneguk air liur. Melihat ini, Samael tersenyum main man.

"Mau mencobanya?"

Próximo capítulo