Sepanjang jalan Alifah berusaha tidak melihat ke arah pada ke dua tangan itu yang sedang bertautan mesra. Sungguh, dia tidak menyukai pemandangan itu. Dia sudah tidak sabar lagi sampai ke kelasnya. Hatinya terasa panas, dan seakan ribuan jarum yang tiba-tiba menghujam dadanya. Rasanya sakit dan sesak. Perasaan apa ini?
Bisakah dia berteriak, "lepaskan tangan kamu dari lengan suami saya"
Apakah ini yang di katakan cemburu??
Kenapa Alif tidak berusaha untuk melepaskan tangan Alifah? Apakah dia memang senang di pegang oleh Alifah?dan kenapa saya harus bertanya yang jawabannya sudah saya tahu, dasar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com