"Karena saya mau menggendong kamu. Jadi kamu seharusnya bersyukur punya suami yang perhatian dan sayang pada istrinya." Jawab Alif yang membuat pipi Alifah memerah dan juga membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi karena kata-kata Alif yang terakhir.
Suami perhatian dan sayang? Sayang sama siapa?
"Muka kamu memerah lagi. Saya suka." Ucap Alif yang tidak pernah berhenti terpesona jika melihat wajah memerah Istrinya karena malu. "Apalagi yang membuatnya merah adalah saya." Lanjut Alif yang tidak sadar jika dia semakin mendekat ke arah Alifah.
"Kamu mau apa?" tanya Alifah waspada. Jangan sampai Alif kembali kerasukan.
"Melakukan sesuatu yang seharusnya saya lakukan" jawab Alif menakuti Alifah.
"Saya tanya apa yang akan kamu lakuan." Alifah semakin ketakutan tatkala Alif semakin mendekat di tambah dengan tatapannya yang dalam. Bukannya menjawab Alif semakin mendekat dan mendekat lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com