"Benarkah itu saya sayang?" wajah Eyang bersinar bahagia mendengar perkataan cucunya. Ya ampun permintaannya akan di kabulkan.
"Iya Eyang, Alif akan memberikannya" bukan Cuma Alifah yang syok mendengar perkataan Alif, tapi Bu Tania juga serasa akan pingsan mendengar janji anaknya yang ngawur.
Apa-apaan sih Alif, berjanji tanpa pakai otak. Jika ingin menyenangkan hati Eyang jangan memberikan harapan palsu, itu sama saja akan menghancurkan hati Eyang jika mereka tidak bisa mengabulkan permintaan Eyang pada akhirnya. Tapi jika di lihat ekspresi wajah Eyang, memang tampak binar kebahagiaan di sana. Alifah tidak tega meredupkan kebahagiaan itu dengan mengatakan, apa yang di ucapkan Alif, itu hanya omong kosong belaka alias janji palsu yang tak mungkin terkabul. Makanya dia diam seribu bahasa, nanti saja di kamar dia akan mencincang Alif untuk di jadikan bahan perkedel. Enak saja dia menjanjikan Eyang untuk memberikan cucu, buat saja sendiri! Jangan melibatkannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com