Ancaman Alif selalu mempan untuk Alifah. Sekali Alif mengancam saat itu juga Alifah akan patuh seperti sapi yang colok hidungnya. Bagaimana tidak patuh, semua ancaman Alif terasa mengerikan jika Alif benar-benar melakukan apa yang dia ucapkan.
Percayalah, Alif selalu melakukan apa yang dia ucapkannya. Jadi untuk melindungi dirinya sebaiknya Alifah jadi penurut saja. Toh, jika berdebat pun belum tentu menang kan?!
Setelah dia sampai di lantai dua, Alifah singgah di kamar Mawar, tidak meneruskan langkahnya ke kamar Alif. Buru-buru dia mengunci pintu, takut kecolongan seperti malam kemarin. Setelah di pastikan dia mengunci pintu dengan benar, dia lanjutkan langkahnya ke kamar mandi. Menggosok gigi kemudian berwudu sebelum tidur. Itu salah satu sunnah Nabi.
Dia melangkahkan kakinya ke tempat tidur. Mawar sudah tertidur sedari tadi, makanya dia melakukan secara perlahan. Takut adiknya terbangun. Berdoa kemudian menutupi badannya dengan selimut lalu bobo cantik.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com