Orang-orang terdiam. Entah itu wanita yang ketakutan atau pria dengan ekspresi yang berbeda, semua orang di sekitar sini dan tidak ada yang mau pergi. Mata mereka tertuju pada sosok dan Ye Fei yang bersimbah darah.
Para penyelenggara pesta akhirnya menyadari ada yang tidak beres. Mereka segera menjatuhkan mikrofon, mencopot kerumunan, dan bergegas masuk.
Setelah matanya jatuh ke genangan darah di tanah, matanya bergetar.
Karena sosok yang terbaring di tanah dengan lebih banyak darah itu bukanlah orang lain, melainkan Su Mohan!
"Su … Tuan Su …… Kata-kata pelan dari pemilik pesta itu seperti batu yang dilemparkan ke danau. Seketika, guntur tiba-tiba muncul. Orang-orang yang tadinya diam tiba-tiba menjadi ribut. Satu per dua orang saling memandang dan berbisik satu sama lain.
"Su … Nyonya Su?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com