Setelah Ye Fei menceritakan beberapa cerita kepada kedua anaknya, ia bangkit dan kembali ke kamar.
Lampu di ruang tamu masih menyala, dan iklan itu masih diulangi di TV. Wajah Li Xuan muncul di layar dengan senyum cerah dan menawan.
Ada gelas anggur merah yang sunyi di atas meja, tetapi orang di sofa sudah tidak ada lagi.
Su Mohan keluar dari kamar tidur dan menatap Ye Fei dengan lembut, "... Sudah tidur?"
"Ya, sudah tidur. "
Mata Su Mohan juga menoleh untuk melihat sofa yang kosong. Ia mengerutkan kening dan berkata, "... Nanti aku akan meminta kepala pelayan untuk memasang beberapa kunci lagi, agar tidak ada orang yang mengganggu dan tidak menganggap dirinya sebagai orang luar. "
Ye Fei terkekeh dan melangkah maju, lalu mencolek wajahnya. "... Berapa umurnya, masih seperti anak kecil. "
Su Mohan meraih tangan kecilnya dan berkata, "... Kamu memang menyebalkan, tapi kamu malah mencintainya. "
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com