Melihat wajah Ye Fei yang sedang tersenyum menyanjung, ekspresi Su Mohan sedikit mengendur, ia tidak bisa untuk tidak mengakui bahwa kata-kata Ye Fei menyanjung hatinya.
Hari ini, saat mengajar di kelas, Tuan Su kita mengamati seluruh mahasiswa yang duduk di kelas. Kemudian ia tiba-tiba merasa bahwa para bocah laki-laki di kelas itu terlihat tampan, membuat seluruh tubuh Su Mohan memancarkan kegelisahan.
Memikirkan wajah kecil Ye Fei yang Su Mohan idamkan, Su Mohan tidak bisa menahan diri untuk tidak menjadi khawatir apakah wanita kecilnya akan digoda oleh para bocah laki-laki yang belum memiliki rambut kemaluan ini? Setelah itu, Su Mohan langsung menuju kantor dekan untuk meminta seragam kampus.
"Su Mohan, jangan marah, sudah berapa lama kamu marah? Aku tahu aku salah … Aku …"
Sebelum Ye Fei menyelesaikan kalimatnya, Su Mohan mengambil tas di tangan Ye Fei. Dan sebelum Ye Fei bisa bereaksi, Su Mohan juga mengambil tas ransel di bahu Ye Fei.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com