webnovel

Pertemuan di Pusat Perbelanjaan

Editor: Wave Literature

Ye Fei pergi ke ruang ganti dengan gaun itu dan mengenakannya dengan cepat. Setelah ia mengganti pakaiannya dan berjalan keluar, ia jelas bisa merasakan tatapan semua orang yang tertuju padanya dan ia pun tak bisa menahan senyum.

Pegawai toko memandang Ye Fei yang terlihat cantik dan berkarisma, seperti bidadari yang jatuh ke bumi, dan tidak bisa menahan keterkejutannya. Ia kira gaun itu telah keluar beberapa tahun lalu dan sudah ketinggalan zaman, tapi ia tidak menyangka bahwa seseorang bisa tampak begitu menakjubkan begitu mengenakannya.

Ye Fei melihat dirinya di cermin dan sudut bibirnya terangkat. Tubuh yang sangat indah! batinnya dengan puas. "Aku akan mengambil ini," kata Ye Fei, namun tidak ada yang menjawab.

Saat Ye Fei melihat ke belakang, semua pegawai di toko tiba-tiba sudah berbaris dengan rapi di depan pintu masuk. Seorang wanita dengan wajah seperti anak kecil masuk perlahan sambil menggandeng pria tampan yang seperti iblis itu. Ye Fei mengangkat alisnya dan berpikir, Su Mohan, benar-benar kebetulan...

Manajer toko mengambil satu langkah ke depan dan bertanya, "Tuan Su, apakah kami perlu mengosongkan tempat ini?"

Su Mohan yang baru saja memasuki toko memandang tepat ke arah Ye Fei yang terlihat sangat bersinar dan menjawab dengan ringan, "Tidak perlu."

Manajer toko mengangguk, lalu langsung membimbing Su Mohan dan wanita di sampingnya ke satu sisi toko. "Gaya apa yang disukai Nona ini? Baju-baju model terbaru keluaran MJ tahun ini baru tiba di toko kemarin…"

Ye Fei cepat-cepat menarik kembali tatapannya dan tidak berniat mengambil inisiatif untuk berbicara. Sementara itu, wanita berwajah kekanak-kanakan itu mengangkat sebuah rok lurus berwarna kuning dan matanya tertuju pada Su Mohan. "Tuan Su, bagaimana menurutmu dengan yang ini?" tanyanya.

"Hm..." Su Mohan hanya berdeham dan tidak menatap wanita itu.

Mata Su Mohan masih tertuju pada Ye Fei. Kulitnya putih dengan sedikit sentuhan warna merah, rambut panjangnya terurai seperti rumput laut, dan rok pendeknya memamerkan sepasang kakinya yang mulus seperti batu giok. Kaki Ye Fei sungguh sangat menarik perhatian. Su Mohan tidak bisa menahan senyum di sudut bibirnya saat melihat Ye Fei, yang tampak seperti peri di depannya. Setelah dua bulan, mengapa Su Mohan tidak bisa lagi menahan diri?

Su Mohan dan Ye Fei telah 'bertemu' berkali-kali dalam dua bulan terakhir. Namun, wanita di hadapannya ini berbeda dari wanita-wanita yang lain. Ye Fei memiliki cara yang lebih tinggi. Ye Fei sering kali hanya melirik Su Mohan sekilas, lalu meninggalkan Su Mohan dan memperlihatkan punggungnya yang menawan hingga membuat hati Su Mohan gatal. Namun, ketika Su Mohan memusatkan perhatian kepada Ye Fei, wanita yang menggoda itu telah menghilang.

Ye Fei menatap mata Su Mohan dan berusaha menebak isi pikiran pria itu, tapi ia tidak berdaya. Ia bersumpah bahwa ia benar-benar tidak ingin 'bertemu' dengan pria itu hari ini. Ini benar-benar hanya sebuah pertemuan yang kebetulan!

Wanita yang berjalan dengan Su Mohan akhirnya menyadari bahwa mata Su Mohan tidak tertuju padanya. Ia pun mengikuti arah pandangnya dan melihat Ye Fei yang mengenakan rok warna pasta kacang. Mata wanita itu berkilat-kilat cemburu, lalu segera berkata ke pegawai toko, "Beri aku gaun yang seperti itu."

Setelah mendengar itu, Su Mohan menarik kembali tatapannya dan kembali menatap wanita di sampingnya dengan santai. Ia tidak membuka pembicaraan untuk menghentikan wanita itu, seolah-olah ia tidak mengenal Ye Fei.

"Maaf, Nona, gaun itu adalah satu-satunya yang tersisa. Itu gaun model lama dari beberapa tahun yang lalu. Bagaimana jika Nona lihat model-model baru tahun ini saja?"

"Ya, itu adalah model dari beberapa tahun yang lalu. Tak heran ada bau asam yang menyengat di sekitar sini," wanita itu membuka mulutnya dengan tajam. Pandangannya jatuh pada Ye Fei yang baru saja berganti pakaian dan matanya penuh ejekan. Sementara itu, Ye Fei hanya meliriknya dan terlalu malas untuk mempedulikannya. Ia membawa pakaiannya dan berencana untuk membayar. Wanita itu melihat Ye Fei yang tampak tak acuh dan mengira bahwa Ye Fei takut. Ia pun kemudian berjalan dengan arogan ke arah Ye Fei dan berkata, "Heh, aku akan membeli gaunmu ini dengan harga dua kali lipat."

Próximo capítulo