"Iya aku lihat," jawab Bu Sekar dengan raut wajah datar.
Membuat Pak Ujang tertawa terbahak-bahak, mendapati ekspresi wajah bus Sekar yang datar,
"Seharusnya kau tertawa bahagia atau mungkin kau seharus nya meloncat-loncat kegirangan," ujar Pak Ujang dengan bersemangat.
"Apa maksudmu, yang aku butuhkan adalah uang bukan tas jelek seperti ini,"
"Hmm… kau memang wanita bodoh, pantas saja kau hanya berprofesi sebagai tukang cuci dan juga tukang setrika, seleramu juga sangat kampungan sayang,"
"Tak usah bertele-tele, Apa maksudmu?" Tanya Bu Sekar dengan tatapan mata tajam mengarah pada kedua bola mata Pak Ujang.
"Kau lihat tas ini," angkat Pak Ujang pada tas yang ada di dalam kemasan plastik hitam itu.
Jadi Pak Ujang seolah memutar tas itu beberapa kali, memperlihatkan sisi kiri kanan depan belakangnya dengan detil kepada Bu Sekar istrinya, "Lihat!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com