Dalam perjalanan ke Sekolah Yayasan Budi Mulia, Fazrani menceritakan semua tentang dirinya dan Hafiz juga tentang suaminya Allam.
Semua yang di ceritakan Fazrani membuat kedua mata Halwa berkaca-kaca.
"Ya Allah Zra, sungguh Allam benar-benar sangat mencintaimu sampai rela mengorbankan diri seperti itu. Dan Hafiz hatinya begitu mulia, pantas saja dia tidak bisa melupakan kamu. Lalu aku harus bagaimana Zra? apa aku harus menjadi seperti kamu agar Hafiz bisa mencintaiku?" tanya Halwa dengan perasaan yang campur aduk antara kasihan dan bingung dengan hatinya.
"Tidak Halwa, jangan pernah menjadi orang lain. Jadilah diriku sendiri, dan berikan kasih sayang tulusmu. Mas Hafiz pasti akan merasakannya." ucap Fazrani dengan tersenyum.
"Hem...baiklah guruku, aku akan menuruti semua apa kata kamu." ucap Halwa menjalankan mobilnya lebih pelan setelah masuk ke halaman Yayasan Budi Mulia.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com