Bima salah tingkah saat ditanya sedang apa dia di hotel bersama Laura. Ya padahal mereka di restoran bukan hotelnya. Tapi karena letaknya ada di satu kawasan, jadi pemikirannya ya hotel juga. Begitu yang dipikirkan Bima. Mau bohong tidak enak sama Aliya, Mau jujur tidak enak dengan Laura. Serba salah jadinya.
"Bim, koq diam aja?" tanya Aliya.
"Emm.. Al kayaknya ayam betutunya sudah jadi deh. Yok kita makan dulu saja." ajak Vano yang mengerti dari gelagat Bima, ada sesuatu yang sedang ditutupi dan sepertinya enggan untuk mengatakannya pada Aliya. Oleh sebab itu Vano berinisiatif mengajak Aliya kembali ke mejanya sendiri. Karena sepertinya Aliya Bima tidak nyaman dengan kehadiran mereka.
"Masa sih Kak?" Aliya celingukan melihat mejanya masih kosong.
"Udah koq. Udah ayo balik aja ke meja. Bima, maafkan kami ya. Kami pamit dulu." ucap Vano sambil menggandeng Aliya.
"Iya Vano. Gapapa koq. Maaf ya." Bima menangkupkan kedua tangannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com