webnovel

Love Story: My Girlfriend Sigma Man Chapter 2

Fantasia
Contínuo · 4.3K Modos de exibição
  • 1 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Kelanjutan dari Chapter 1

Chapter 12

"Hei anakku kamu sudah berhasil melindungi seorang gadis yang kamu sukai tapi perjalanamu masih panjang. Jangan sia-siakan hidupmu untuk bersamanya dan satukan hatimu dengannya!"

"aku mengerti maksudmu ayah, tapi bagai mana caranya menyatukan hati?"

"Hatimu harus secara bersamaan akan memiliki kekutan besar hingga kamu melebihi kekuatanmu sediri, sebenarnya kakutanmu itu kuat karena kami berdua berikan padamu yang sangat besar dan jangan lupan jangan ceroboh menggunakan kekutanmu!"

"Baik ayah?"

"Bagus, anakku."

Ayahku menjelaskan tentang kejadianku saat bersama Salia dan menjelaskan keuatan besar yang aku mililki tapi kekuatan besar berasal dari hati yang di satukan dengan sepasang manusia yang sedang jatuh cinta.

"apa ayah sama ibu melakuan penyatuan hati?"

"Itu benar tapi ini sangat sulit saat menyatukan hati ayah dengan ibu. Karena ibu selalu memarahiku karena aku selalu ceroboh. Itu bisa mengaruh dengan dirimu yang kamu lakukan untuk menyakiti perasaan pasti kamu akan sulit menyatukan kekuatan."

Ayahku menjelaskan lagi tentang menyatukan hati, tapi penyatukan hati memang sulit karena saling memiliki masalah satu sama lain.

Ayah akan perliahatkan tempat markas DETA. DETA selalu mengembangkan dirinya menggunakan kelahiran seperti kita dalam waktu sebulan terkadang mereka paling cepat tiga minggu. Markas DETA di New York. Disana ada ratu yang sedang melakukan hubungan dengan para perajurit untuk melakuakn kelahiran anak baru. Karena ulah orang amerika demi percobaan yang mereka lakukan tapi mereka gagal untuk uji coba. DETA mengetahui cara memperoduksi untuk memperbanyak dirinya dengan cara memakan manusia di menua Amerika dan tidak melanjutkkan karena sudah memiliki informasi saat mereka memakan manusia di benua Amerika.

Aku mendengar penjelasan tentang kejadia DETA di benua Amerika, DETA benar-benar sadis, pantas saja banyak orang terluka saat menyerang DETA.

"Apa kamu tetap mencintai kami berdua Satoshi?"

"Aku tetap mencintai kalian berdua walupun kalian sudah meniggal."

"Terimakasih Satoshi kau memang anak baik."

Kedua orang tuaku menagis di hadapanku karena aku membuat mereka berdua bahagia.

"Saatnya kamu harus bangun karena ada yangsudah menunggumu."

Ibuku mengucapkan selamat tinggal karena saatnya aku bangun dari tidurku karena ibuku mengetahuiku ada yang menungguku.

Aku membuka mata dan melirik sekelilingku, setelah aku membuka lebar mataku, Salia mengangkatku dan memeluk dengan erat dan aku membalas pelukkannya.

"Maafkan aku Salia, aku benar-benar ceroboh."

"Tidak usah dipikirkan, aku sudah memaafkamu."

Aku benar-benar terimakasih kepada salia kaena Salia memaafkanku tapi tetap saja aku masih merasakan bersalah.

Datang seorang dokter bersama asistenya masuk ke kamar perawatanku kemudian Salia berdiri dan munduri. Dokter itu memeriksaku, tidak begitu lama dokter itu kaget melihat kembuhanku hanya terlihat bekas kuka yang sangat besar.

"Tidak menyangka kamu benar-benar pulih. Kamu boleh pulang atau menginap sehari disini."

Dokter itu memberikan pilihan kepadaku tentang kesehatanku antara kembali ke asrama atau masih tinggal di rumah sakit khusus murid Reizen maupun yang tinggal pulau tersebut.

"Aku memilih kembali pulang dokter. Karena dia sudah menugguku."

"Baiklah kami akan siapkan data kesehatan dan kamu di cek kembali jam 10 pagi."

"berarti 1 jam 30 menit?"

"iya, kami kembali lagi untuk memeriksa yang lain?"

Aku hanya mengangguk dihadapan dokter, dokter itu pergi keluar utuk memeriksa yang lain.

Salia memandangi jendela aku melihat sangat memukau kecantikan saat mengenakan kacamata dan memiringkan kepala 20 derajat sambil tersenyum manis.

"Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu?"

"Tanyakan saja."

"Sebenarnya kamu tidak mengandung, ini ulah wali kelasku dia sengaja dia melakuakan kepada kita. Pada ahirnya kita saling salah paham."

"ohh begitu."

"apa kama membenciku?"

"Tidak kok aku tetap menyukaimu walaupun aku tidak mengandung anaknu, suatu saat nanti kita pasti memilikinya setelah kita selesai tugas kita."

"Terima kasih Salia kamu benar-benar patnerku."

"Tentu saja Owner."

Setelah mejelaskan tentang kejadian yang aku alami berssama Salia. Salia tetap menyukaiku walaupun wajahnya berubah datar.

Salia menuju kearahku untuk duduk dekat denganku. Dia mulai menyentuh tanganku dan mulailah mengenggam tanganku saat itulah kami saling berciuman hingga 5 menit.

Salia meletakkan kepalanya ke depan dadaku dan tanganku ditarik pelan ke depan peritnya dan mengucapkan "Aku berharab sebagian dirimu ada di diriku." aku tersenyum sambil mengangkat kepanya. Wajahnya cantik saat mengenakan kacamata dan aku menciun keninya.

"Shuu-Shuu, romantis ya, kak Rista?"

"Kei, kenapa kamu tidak mengetuk tadi?"

"Kami sudak mengetuk sebelumnya, kalian aja yang tidak mendengar."

Temanku membuat kami kaget dan mereka sudah mengetuk berkali-kali tetapi saling membiarkan saja.

Ada suara ketukkan pintu temanku kei memukakan pintu tampa permintaanku. Datang kepala sekolah bersama kedua wali kelas satu dan dua. Kami semua berdiri dan memberikan hormat kepada Kepala sekolah dan kedua wali kelas. Kepala sekolah membawa kotak kecil dan surat.

"Selamat kalian berdua sudah resmi menjadi sepasang petarung DETA dan ini pemberianku untuk kalian berdua. Kami benar-benar minta maaf atas tindakkan kami, kami sengaja melakukan karena keinginan dari egois kami."

"Terima kasih kepala sekolah atas pemberiannya?"

"Sama-sama. Oh iya janagan lupa kalian mengenakan seperti mereka berdua."

Kei dan Rista menunjukkan tangan kirinya, mereka sudah mengenakan cincin seperti sepasang kekasih.

"Kami pamit dulu, dokter akan datang kemari."

Kepala sekolah dan kedua wali kelas pergi dan datang dokter utuk melakuakn pengecekkan diriku. Mereka berdua pergi sedangkan Salia masih menemaniku saat aku dalam pengecekkan. Aku di tes darah untuk meliahat ke adanku.

"Nanti saya akan berikan hasil kepadamu dan kamu sekarang boleh keluar dari rumah sakit."

"Terima kasih dokter?"

"Sama-sama, selamatnya kalian berdua resmi menjadi pasangan petarung?"

"iya dokter."

Dokter itu pergi setelah mengcekku dan sepertinya pergi ke kamar pasien yang lain.

Akhirnya aku di perbolehkan pulang dari rumah sakit. Salia tetap memaksa membawa barangku, seharusnya aku yang bawa tas itu biarkan saja dia yang mau. Di perjalanan ke asrama aku mencoba menyentuh tangan salia, salia membalas sentuhanku dang menggengam tanganku dengan lembut. Memang tangan perempuan benar-benar lembut hingga kami berdetak kencang. Aku benar- benar terima kasih kepada kedua orang tuaku saat aku bertemu di mimpiku. Harus tetap bersama singga kedepan nantinya.

Di depan asrama aku membuak pintu dan meliahat kamar yang begitu berantakkan. Wajahku melilik Salia dengan senyuman kesalku.

"Aku benar-benar minta maaf Satosh…"

"Tidak usah pikirkan biar aku saja yang membersihkan, kamu mandi saja ya?"

Salia meminta maaf kepadaku karena dia benar-benar bersalah atas kamar kami berantakkan.

Aku dan Salia masuk ke kamar, Salia masuk ke kamar mandi untuk mandi karena aku yang meminta kepadanya dan aku membersihkan kamar. Apa salia belum terlatih tentang kebersihan, dia bersih saat bersamakuya?. aku memisahkan pakaian dan sampah agar pakaian tidak kamasukkan mesin cuci.

Kamar ini memang luas karena kamar ini di desain untuk berpasangan. Akhirnya selesai juga membersihkan kamar ini tamppa bantuan sama sekali dari Salia. Salia selesai mandi menuju lemari pakaian, pakaian kami menyatu karena supermarket disana tidak menjual lemari pakaian terpaksa kami saling berbagi.

"Hei berbaliklah aku mau mengenakan pakaianku!"

"Maaf."

Aku dan salia saling berbalik badan. Salia ingin mengenakan pakaian.

"Berbaliklah!"

Setelah aku diminta berbalik badan aku melihat Salia mengenakan pakaian pesta yang telihat cantik dan wajah salia memerah karena dia agak malu saat memamerkan gaun kepadaku.

"Kamu benar-benar cantik?"

"terima kasih, aku ingin memamerkan kepadamu sebelum pesta di mulai."

"pesta apa?"

"Pesta keberhasilan melawan DETA dan kesembuhan dirimu karena kamu anak generasi pertama yang memiliki kekuatan sigma."

Salia memberi tahukan acara nanti, peta yang dilakuan sekolah setelah melawan DETA dan saat ini aku dirayakan ke sembuhanku.

Di sinilah mulai hening, kami saling malu dalm berhadapan. Apa munggin hati kami mulai menyatu dengan cepat. Aku mengentuh pipi Salia yang lembut. Salia membalasdengan memengang taganku hingga malam hari. Tepat jam 7 malam aku sudah bersiap untuk mengikutu cara pesta di dalam gedung olahraga. Aku meliat dari jendela banyak orang menuju gedung olaharaga, benar perkataan salia

Aku dan Salia mulai berngkat ke pesta yang di adakan oleh sekolah mengenang keberhasilan belawan DETA. Sampai disana aku melihat banyak orang yang menikmati pesta.

"Imi minumannya?"

"Terimakasih."

Salia memberikan minuman kepadaku samabil menunggu acara di mulai, sekitar beberapa menit berlalu datang pembawa acara pesta yang berda di atas panggung.

"Selamat atas keberhasilan kita melawan DETA dan kita ucapkan selamat atas kesembuahan Satoshi Kentaro. Mari kita bertepuk tangan!"

Pembawa acara itu memberikan tema acara pesta, semua orang bertepuk tangan karena keberhasilan yang mereka lakukan.

"Jangan senang dulu Satoshi, mungkin ijijebakan."

Salia bemberitahuna keadaan untuk aku agar tidak mudah di pancing orang lain.

Aku dan Salia menikmati pesta walaupun kami masih memperhatikan perilaku orang- orang.

"kami turut senang Satoshi karena kamu di rayakan, anak dari generasi pertama."

Datang empat orang yang menghampiri kami berdua, salah satu dari mereka perempuan mereka adalah kelompok Maria dan para ketiga ownernya pria.

"Terima ka…"

"Tidak usah berterima kasih. kami masih ingin mengalakan kalian tapi kami tetap akan bisa melawanmu, anak generasi pertama."

Mereka pergi meninggalkan kami berdua sambil melambaikan tangan.

Sekitar satu jam berlalu aku mendengar ada sua musik sebelummya tidak ada. Salia menariku untuk mengikuti dansa. Aku tidak mengerti tentang dansa sebelumnya aku hanya sekolah swasta di jepang. Sebelumnya aku pernah menikutinya tapi aku tidak ikut menari .

"Apa kamu belum pernah menari sebelumnya?"

"Iya aku selu tidak mengikuti acara ini."

Salia mengetahuiku karena aku tidak bisa menari dan aku memberitahuan kepadanya.

"cobalah kamu ikuti gerakanku kalo tidak kamu tidak perlu menari disini juga ada beberapa orang tidak bisa bepertimu."

"Terima kasih."

Salia mengajarkanku berdansa sambil mengikuti alunan musik. Aku berteima kasih karena dia mengajarkanku menari.

Aku terus mengikuti gerakannya sesuai dia arahkan oleh dirinya. Senenjak sebulan aku dan Salia tinggal bersama dan menjalani hidup sepasang kekasih yang sudah diremikan oleh kepala sekolah.

Aku terus mengikuti acara yang di adakan hingga pesta itu selesa jan 12 malam. Dalam perjalanan kembali ke asrama Salia mulai kedinginan arena udara malam aku memberikan jasku ke Salia agar dia tidak kedinginan. Setelah memberikan jasku kepadanya, Salia tersenyum padaku dan menggenggam tanganku.

"Apa kamu mau ingin sesutu di dalam diriku?"

"hah, apa maksudmu?"

"Tidak kok,lupakan saja."

Aku tidak mengerti apa yangdi maksud Salia katakan tentang diriya.

Wajah nya berubah memerah setelah mengatakan sesuatu padaku tapi aku masih belum mengerti perkataannya. Sebelum sampai di asrama aku membeli minuman coklat digin di mesin minuman. Kami duduk di bangku taman tidak jauh dari mesin minuman. Salia menyandarkan badannya ke badanku sambil meminum coklat favoritnya.

"Aku ingin mengan…anakmu Satoshi."

"Tadi kamu bilang apa Salia?"

"Tidak jadi kok aku hanya berbicara sendiri saja."

Salia menulang lagi seperti yang tadi tapi perkataan berbeda tapi maksudnya sama.

Selesai menghabiskan minuman aku dan Salia melanjutkan perjalanan menuju asrama, samapai di asrama kami saling melepaskan pakaian berbeda tempat Salia di kamar mandi sedangkan aku di kamar. Setelah mengganti pakaian tidur kami tidur bersama di satu tempat tidur. Besok sekolah di liburkan hingga 3 hari kedepan. Aku dan Salia tidur sambil menggengam tangan hingga kami terlelap.

Hari kedua libur, pagi ini sekitar jam 9 pagi kami berkencan di banten. Sebelum berangkat kami mendapat izin dari kepala sekolah selama 2 minggu. Kami sudah menyiapkan barang untuk meninap disana, untuk mudah tinggal disana kepala sekolah sudah menyiapkan dokumen kami berdua agar kami tidak terkena masalah saat berada di sana dan sudah meniapkan khusus untuk kami. Pesawat yang kami gunakan pesawat khusus sekolah.

Kami sudah mulai pacan sejak sehari pertama liburan, Salia menceritakan tentang adiknya yang tinggal di banten. Makanya dia ingin mengjenguk adik laki-lakinya. aku menayakan tentang adiknya Salia berbicara seperti orang kebingungan. Aku mendengarkan percakapan dengan adiknya dua hari yang lalu saat pesta kemarin. Sebenarnya adiknya adik tiri dari perempuan lain. Ayahnya memiliki 2 istri tapi isri dari adiknya meniggal dan akhirnya dia menikah lagi sengan perempuan janda muda yang sudah memiliki anak permpuan. Mereka berdua berbeda 2 tahun, yang muda adik Salia. Ayahnya bekerja sebagai pemilik perusahaan terkenal yang bernama Vi Azenal. Nama perusaan ini di ambil dari nama marganya .

Kami sudah siap untuk berangkat ke banten, pesawat yang kami naikin akan turun di bandara sukarno hatta tanggerang dan menaiki kereta bandara yang menuju kampung bandan disana kami di antar salah satu teman adiknya. Perjalan ke indonesia membutuhkan waktu 2 hari. Dalam perjalanan kesana seperi biasa aku mendengarkan musik saat perjalanan maupun sedang bosan. Salia menarik sebelah earpohoneku dan ikut menderkannya hingga tertidur pulas. Aku masih belum mengantuk hingga menjelang malam.

Malam hari sekitar setengah enam aku dan Salia menyantap makanan yang sudah oleh peramugari. Salia tidak mau menyantap makanan karena dia menukukai makanan buatanku.

"Kumon Salia makanlah yang ada! Aku akan buatkan nanti."

"Kamu akan buatkan aku makanan?"

"Aku janji buatkan kamu makanan selesai liburan."

"Kamu akan janji kan?"

"Aku janji kepadaku."

"Baiklah."

Akhirnya Salia mau makan yang di berikan pramugari tersebut, walaupun dia merasa mengganjal pikirannya.

Selesai makan kami melanjutkan mendengarkan musik hingga hari kedua. Hari kedua kami sampai di sukarno hatta dan menuju keluar dari bandara. Di bandara sudah di jemput oleh seorang permpuan.

"Apa kalian berdua sekolah Reizen?"

"Iya."

"Silahkan naik!"

Setelah menanyakan kami dari sekolah dan kami di perbolehkan naik mobil tersebut. Mobilnya begitu mewah sekali berbeda denganku sejak dulu aku hanya menaiki sepeda terkadang berjalan kaki ke sekolah.

Perjalannya ke tempat tinggal Salia benar-benar jauh. Tempat tinggal Salia sejajar dengan krakatau. Aku meliaht pantai yang sangat dekat dengan pantai. Hampir 3 jam di perjalana akhirnya kami sampai di tempat tinggal Salia. Tempat tinggal benar-benar besar dan luas, dilihat seperti desain kastil yang megah.

Gadis itu membukakan pintu yang cukup lebar, dibalik pintu ada seorang laki-laki yangmenyambut kami berdua.

"Selamat datang Kakak dan ini Ownermu ya kakak?"

"Perkenalkan namaku Satohi Kentaro. Aku patner Salia."

"Ooh silahkan kalian masuk!"

Setelah memperkenalkan diriku laki-laki itu mempersilahkan masuk.

Badan Salia mulai begetar saat memulai masuk ke rumahnya. Aku meliat dalam rumah yang begitu megah.

"Silahkan kalian duduk dan silahkan kalian santap makana yang kami siapkan"

Datang pelayan yang membawakan hidangan makanan mengunakan kereta. Pelatan itu meletakkan hidangan di hadapan semua orang yang ada di ruang makan.

"Silahkan kalian menyantapnya. Oh iya aku lupa memperkenalkan diriku kepadamu. Namaku puttra vi Azenal aku adik tiri Salia.panggil namaku puttra."

Aku kaget mendengar perkataan yang di ucapkan oleh laki-laki itu. Dia ternyata adik tiri salia.

"Aku mendapat rumor, kamu adalah anak generasi pertama. Generasi kedua dan generasi tiga tidak bisah bersaing dengan generasi pertama tapi generasi ketiga sedikit lagi bisa bersaing. Kamu sudah berpasangan dengan kakakku?"

"iya."

Sepertinya puttra selesai makan makanya dia berdiri. Aku selesai makan bersamaan dengan Salia.

"Mari aku ajak kamu keliling!"

"terima kasih."

Puttra mengajakku berkeliling sekitaran rumahnya dan saling berbicara membahas sesutu.

"Aku pernah mendengar dari berita nasional, kamu berhasil mengalahkan DETA di tengah samudra."

"maaf aku tidak tau soal itu tapi perkataanmu memang benar."

"Ingin bertaya tentang sekolahmu saat di terima disana. Aku mendengar para warga di sini. Sekolah yang berada di laut jepang sangat mewah tapi sangat sulit di terima karena tidak memiliki kekuatan khusus. Orang kaya di indonesia tidak berhasil memasukkan anaknya ke sekolah yang berada di laut jepang karean tidak memiliki kekuatan sigma tapi aku berhasil masuk dengan mudah karena aku memiliki kekuatan tersebut karena ayahku."

Puttra membahas diiriku dan dan tengtang sekolah disana. Aku mengerti perkataanya yang dia maksud.

"Aku bertanya tentang hubunganmu dengan kakakku?"

"Aku dan Salia berpacan."

"Apa kamu sudah melakukan lewat batas?"

"kami tidak sampai ke arah itu. Kami hanya selalu berkencan."

"O-oh begitu baguslah. Kalo kalian melewati batas sangat bahaya."

Puttra bertanya kepadaku tentang hubunganku dengan Salia. Aku dan Salia hanya berpacaran dan tidak melewati batas bertebihan.

Waktu terus berjalan aku dan Puttra kembali ke rumah Puttra sudah menjelang malan. Puttra membwaku keruang makan untuk menyantap makan malam disana sudah ada salia dan kedua gadis yang satunya duduk bersebelah dengan Puttra. Seperti sebelumnya aku duduk bersebelahan dengan Salia.

Saat aku menyantap makan yang sudah sajikan dan melirik lengan kiri Salia yang begetar, apa mungkin…

"Aku tidak nafsu makan, aku mau ke kamarku."

"Silahkan."

Puttra mempersilahkan Salia untuk masuk kekamarnya karena dia tidak nafsu makan. Aku masih heran dengan Salia yang tidak mau makan.

Ruang makan di lantai 2 sedangkan kamar lantai tiga. Tangga lantai 1 cukup luas dan banyak hiasan asal indonesia. Dari tangga lantai satu menuju lantai dua memiliki dua ruangan, kedua ruangan tersebut ruangan makan dan ruangan masak. Lantai tiga memiliki lima kamar, dari kelima kamar dua kamar untuk tamu dan ketiga kamar para keluarga. Kamar Salia berada paling ujung koridor ke arah kiri dari naik. Kamar Salia bersebelah dengan kamar orang tuanya dan sebelahnya kamar adiknya Puttra.

Selesai makan aku di antar ke kamar tamu yang dekat dengan tangga yang menuju lantai tiga. Dialam kamar sudah tersedia kamar mandi dan toilet. Isi kamar yang sangat mewah mirip dengan khas kerajaan Eropa.

"Silahkan nikmati malam ini."

Maid itu mepersilahkanku ke kamar yang sudah di siapkan oleh maid tersebut.

Aku masih kepikiran dengan mereka berdua, mereka saudara tiri tapi yang anehnya Salia bergetar saat memasuki tumah hingga dia tinggal dan Puttra tersenyum saat melihat salia.

Selang seminggu liburan aku selalu mendapatkan sepotong kertas di bawah pintu. Ada seseorang menuliskan minta tolong kepadaku. Pagi hari sebelum pelayan itu membagunkanku aku menemukan sepotong kertas saat aku membukanya bertulisan mintan tolong kepadaku. Tulinyan begitu rapaih seperti tulisan Salia, sebelumnya saat tinggal di asrama Salia selaiu menuliskan permintaanku sebelum dia berangkat ke sekolah. Tulisan itu diberi tanda S setiap malam.

Di hari kamis seminggu yang lalu aku melihat leher Salia berbekas kecupan. Kecupan itu mulai perasaan aneh kepadaku setiap sarapan, pada siang hari bekas kecupan itu hilang.

Minggu kedua aku mulai mencari apa yang aneh dengan Salia. Pagi hari sekitar jan 8 aku di ajak berjalan-jalan bersama, Salia tidak berpegangan taganku sejak dia kembali pulang. Kami berdua berkeliling meliahat rumah-rumah warga, para warga saling mengobrol yang aku bingung tentang bahasanya.

"Itu bahasa sunda, disini terkenal bahanya yang kental dengan sunda."

"O-ooh begitu, apa kamu bisa?'

Salia hanya menggelengkan kepala saat aku bertanya. Salia memberitahukan bahasa yang di gunakan warga tersebut.

Siang hari kami pulang ke rumah Salia untuk makan siang. Saat sampai di depan gerbang kami berpapasan dengan adik Salia.

"Kalian berjalan-jalan, Salia telah ini pemeriksaan!"

"Iya, tuan Puttra."

Puttra meminta Salia untuk memeriksakan dirinya tapi ada yang sangat mengganjal diriku bendengar perkataan kecil.

"Tuan Puttra." Bukannya itu panggilan untuk panggilan pemilik, kenapa Salia mengucapkan itu kepada adiknya sendiri.

Malam hari sekitar setengah 7 malam, di ruang makan aku hanya sendiri bersama satu pelayan.

"Tuan puttra dan Nyonya Salia sedang tidak badan, kamu tidak boleh ke kamarnya ini permintaan Tuan Puttra."

Aku di minta oleh pelayan tersebut untuk tidak mengunjungi kedua kamar. Aku mulai penasaran dengan mereka berdua, apa mereka melakuan suatu hal yang aneh.

Tengah malan aku menuggu sepotong surat datang ke kamarku. Benar perkiraanku sepotong kertas datang. Tapi yang anehnya tidak ada orang sama sekali saat aku membuka pintu, sebentar Salia punya kekuatan sigma, kemungkinan saat berada dikamar dia menulis ini.

Aku menggunkan sihirku untuk kembali asal di masa asalnya. Aku mengikuti arah kertas berasal sampai di depan pintu kamar Salia.

"Transfer magic Salia vi Azenal."

Aku mencoba untuk menyatukan sihirku Salia, sebelumnya aku sudah pernah mengtrasfer kekuatanku salia maupun mengduplikat kekutannya agar aku bisa melindunginya.

Aku berasakan yang aneh seperti ada menyentuh sesuatu di bagian kakiya yang di setuh oleh tangan seorang laki-laki. Tidak begitu lama aku mendengar suara hendusan mereka bedua secara bersamaan

"Seharusnya kamu tidak berpacaran ini perintahku."

"Maafkan saya Tuan Puttra?"

"Aku tidak maafkan sebelum kamu mengandung diriku".

Aku kaget mendengar percakapan mereka. Aku pernah mendengar perkataan kecil saat pulang dari pesta sekolah.

Apa kau harus lakukan? Aku sudah berjanji untuk saling melindungi hingga kami berakhir. Mulailah aku menolong Salia. Aku melalukan sihir lagi membuat sepotong kertas menjadi pisau. Setelah di buat dengan sihirku aku mencoba melemparkan ke wajah pria yang bersama Salia. Aku mendengar suara seperti adiknya, aku tidak menyangka suara itu saat mereka bercumbu.

"Siapa yang melakukan padaku?"

"Tuan kenapa?'

Mereka berdua kaget karena aku melemparkan kertas ke arah Puttra.

Pintu dibuka oleh Puttra, putra gaget melihata diriku di balik pintu.

Aku memukul wajahnya karena aku kesal dengan perbuatan yang dia lakukan. Dia juga menbalas pukulan hingga aku dan Puttra jatuh dari jendela. Aku Terus bertarung dengan Puttra tampa menggunakan sihir. Selang waktu hingga pagi dan turunlah hujan yang sanagat deras.

"Mari kita bertarung dengan menggunakan sihir!"

"Tentu saja aku ingin Salia kembali padaku dasar mesum."

"Ooh baiklah, Luca Vonric kemarilah!'

Ternyata gadis itu yang pernah mengantar kami ke rumah Salia. Puttra memang adik yang jahat kepada kakaknya sendiri hingga aku ingin bertarung dengannya.

"Salia vi Azenal bantu aku!"

"Maafkan aku Satoshi."

"Dengarkan dia tidak mau denganmu."

Aku memanggil Salia untuk membantuku untuk bertarung dengan adiknya sendiri tapi Salia menolakku untuk ikut bertarung denganku.

"Transfer magic Salia vi Azena."

"Kamu tidak akan bisa mengambil kekuatannya."

"Aku sudah mengerti tentang dirinya hingga aku terus berusaha untuk melindunginya."

Puttra hanya tertawa dihapanku tapi aku tetap teguh untuk melindungi Salia

Aku mengangkat tanganku di hadapan Salia untuk mengambil kekuatanya demi melindunginya. Setelah mengambil kekutan sigma Salia aku memulai pertarungan ini, rasanya seperti kesedihan yang dia alami sejak kecil dan pada akhirnya Salia bahagia denganku saat kami bertemu.

Aku tidak melawan dengan luca karena kekutan salia benar-benar berbeda. Aku akan coba membagi kekutanku dengan kekutan sigma milik Salia yang aku ambil, tapi tetap saja aku tidak bisa menyerangnya. Dia penggerakkan seperi assasin.

"mode assasin boster Salia vi Azenal."

Aku mengubah mode kekuatanku dengan assasin untuk bisa mengalahkan patner Puttra.

Ternyata begitu dia melakuan kekutan assasin tapi akua masih bisa bertahan dari serangan untuk megetahui batasan serangan.

Aku lelirik salia yang sedang kebinggan dengandirinya untuk memilih antara aku dan adiknya.

"Maaf adikku aku lebih memilih dengan pasanganku karena dia selalu mendukungku dan dia selalu baik kepadaku setiap aku inginkan."

"Terima kasih Salia, kamu telah memilihku?"

Salia membantuku untuk mengalahkan Luca. Aku benar-benar terimakasih karena Salia telah memihku.

Aku membali mundur untk tidak bertarung sekaligus. Salia mengeluarkan sihir sigmanya yang telah aku berikan separuh kekutanku yang tersisa.

"Salia vi Azenal aku perintah kepadamu untuk mengalahkan Puttra dan patnernya!"

"Baiklah Owner."

Aku memerintahkan Salia untuk mengalahkan Puttra dan Luca.

Kami berdua saling membantu untuk mengalahkan mereka berdua. Salia bertarung dengan Luca sedangkan aku bertarung Puttra. Baru sekali pukul luka mau menyerah.

"Apa ini kekutanmu?"

"Aku yang paling kuat darimu."

"seharusnya laki-laki itu bisa melindungi bukan untuk melakuan berlebihan."

Setelah berbicara sedikit aku memukul bagian perutnya hingga terpental dari seranganku.

"Salia saatnya kita satukan sigma kita!"

Aku meminta Salia untuk menyatukan kekutan sigma agar bisah mengalahkan kedua pasangan itu.

"Boster tank, fire..."

Aku dan salia menembakkan kekuatan sihir ke arah Puttra dan Luca. Mereka berdua terkena serangan dari kami berdua yang sangat kuat yang hampir setara serangan DETA.

Akhirnya kami berhasil mengalahkan mereka berdua tapi para penduduk disana kaget seteh melihat tembakkan yang sangat besar.

"A1ku mengaku kalah, kamu boleh bersama dengan kakakku."

"Terima kasih."

Pada akhirnya Puttra mengaku kalah kepadaku dan Salia. Aku mengulurkan tanganku di hadapan Putra.

"Benar perkataan Kakaku, kamu orangnya sangat baik apa lagi kamu sanngat mencintai seseorang."

"Tida kok, kedua orang tuaku yang mengajarkanku tentang hal ini."

Aku menarik lengannya hingga Puttra bagun dari berbaringnya. Aku menariknya dengan senyuman. Disilah kami mulai bersahabat.

Você também pode gostar

Raja Vampir Bertopeng Pengantin Wanita Kecelakaan

``` (Konten dewasa R-18+ Berisi adegan kekerasan, tanpa drama wanita kedua atau pemerkosaan.) Cinta saya tidak mengenal akhir, tidak ada benar atau salah. Karena saat saya mencinta, saya ingin kamu menjadi milik saya seutuhnya seperti saya milik kamu - Angelina Bhardawaj ~~~~~~ "Saya sudah bilang saya ingin merusakmu," dia menopang dagunya sambil menekannya ke dinding. "Dan kamu sudah cukup melakukannya. Sekarang saya pergi," dia membalas dengan tajam. "Kamu tidak mengerti kata-kataku, Putri," dia menyeringai dengan dingin. "Saat saya bilang saya ingin merusakmu, saya ingin mengikatmu di ranjangku dan mengisimu sampai wangi kamu menyatu dengan diriku dan setiap orang sialan di dunia ini tahu siapa kamu... Bahwa kamu benar-benar milikku!" Dia mendorongnya ke dinding, menciumnya dengan penuh gairah. ~~~~~~ Elliana Heart, putri tidak sah dari Raja Kota Heart Moon dengan keturunan pemburu hanya menginginkan satu hal dalam hidupnya; untuk mengetahui dan bertemu dengan ibu kandungnya. Tidak berdosa dan cantik, Elliana sering menjadi korban rencana ibu tirinya dan saudara tirinya. Sebastian Marino, Pangeran Vampir bertopeng yang terkenal, tidak mendapatkan apa-apa selain kebencian dari semua orang di sekelilingnya. Setiap orang takut kepadanya karena dia memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Setelah menghuni penjara selama satu tahun menggantikan saudara tirinya, Elliana terkejut saat dibebaskan. Namun, kebahagiaannya berubah singkat saat dia mengetahui bahwa dia harus menikah dengan Pangeran vampir tersebut menggantikan saudara tirinya. Elliana tidak tahu apa-apa tentang vampir, dan Sebastian membenci segala sesuatu yang berkaitan dengan manusia-manusia jahat itu. Apa yang akan dia lakukan saat dia menikah dengan monster yang dinamakan dari dunia gelap yang mengambil dan berburu tanpa belas kasihan? "Kamu tidak penasaran bagaimana wajah saya?" Dia memegang dagunya dengan sakit. "Tunjukkan wajahmu kepadaku saat kamu percaya padaku," dia tersenyum lembut. 'Hal itu tidak akan pernah terjadi,' pikir Sebastian. Baginya, dia tidak lebih dari sebuah alat untuk membalas dendam pada manusia. Baginya, dia lebih dari apa pun yang pernah dilihatnya, bahkan lebih dari kebenaran eksistensinya sendiri. Ada kekuatan yang bahkan lebih besar dan lebih kuat dari segalanya dan kekuatan itu disebut takdir. Akan kah mereka mampu melawan takdir mereka untuk tetap bersama atau menyerah padanya dan kehilangan segalanya? Kisah penyihir paling mematikan yang menyamar sebagai manusia dan pangeran prodigy paling berbahaya yang bertahan hidup pada darah vampir. Penyangkalan- Buku ini dibangun di sekeliling dunia sihir dan fantasi murni. Romansa ini akan membuatmu merasakan kupu-kupu di perutmu sementara beberapa adegan mungkin membuatmu mempertanyakan kewarasan tentang cinta. 50 bab pertama akan membangun dunia di sekitar buku. Saya berjanji, jika kamu tinggal, kamu akan menyukai bukunya, sampai ini bukan genre yang kamu sukai. ~~~~~~ Ikuti saya di media sosial saya. Facebook - Penulis Angelina Bhardawaj Instagram - @angelinabhardawaj ```

AngelinaBhardawaj · Fantasia
Classificações insuficientes
501 Chs

Hasrat Wanita Bayaran

Namanya adalah Choon-Hee, Perempuan cantik yang tubuhnya Molek dengan bokong besar yang seksi. Memiliki arti nama, perempuan yang lahir di musim semi. Wajah Choon-Hee memang teduh seperti musim semi, namun daya pikatnya mampu membuat banyak laki-laki rela menghabiskan banyak uang, hanya untuk menyewa Choon-hee Satu malam.. Ya.. Choon-Hee adalah wanita bayaran di sebuah Bar mewah di kota JD. Salah satu Bar yang pemiliknya merupakan pengusaha Sukses yang tampan dan rupawan, Sudah lama Choon ingin bisa bertemu dengan pemilik Bar ini. Bar yang diberi nama 'Horsesky' memang patut di acungi jempol. Siapapun yang pulang dari Bar ini, mereka akan terbang kembali dan menghabiskan uangnya lagi dan lagi.. Siapa yang tidak mengenal Pria tampan Bernama Edwards Salvador? Pria itu menjadi incaran banyak wanita di seluruh dunia. Walaupun Edwards telah memiliki Seorang istri, namun tersiar kabar bahwa istri Edwards adalah penyuka sesama jenis. Tentu itu adalah kabar baik bagi seluruh wanita, yang ingin sekali bisa bersanding dengan Edwards dan merasakan mandi uang setiap hari.. Memangnya apa yang wanita inginkan dari laki laki tampan dan kaya? tentu saja uang.. uang.. dan Uang.. Begitupula Choon-Hee, menanti setiap saat kedatangan Bos besar itu dan berusaha untuk menarik perhatiannya. Akankah Tubuh Choon-Hee bisa menarik perhatian Edwards Salvador? Kita akan lanjutkan kisahnya di bab-bab berikutnya!!!! Jangan lupa berikan komentar positif dan beli koin gratis untuk membuka Bab terkunci, satu koin gratis dari kalian. akan membuat Author semakin bersemangat menulis! Happy Reading!!! [My Instagram: Silvaaresta]

silvaaresta · Fantasia
4.9
357 Chs

Secret In Love: Ahli Waris

[Konten Dewasa] untuk 50 bab ke bawah [Vol. 1] Renandra adalah anak pertama dari keluarga Besar Ettrama! Salah satu keluarga yang menjalankan roda perekonomian dunia. Kekayaanya mampu membeli segala hal, namun tidak dapat membeli cinta dari gadis kecil itu, gadis kecil bernama Nafisah.. Kehidupan masa lalu yang sangat berliku dan tidak baik, Membuat Nafisah melupakan beberapa ingatan penting dalam hidupnya. salah satunya adalah Renandra Ettrama. Cinta, Ambisi, dan Kebodohan. bercampur menjadi satu hingga membuat banyak kesakitan yang mendalam. Ada pengorbanan yang harus terus di bunuh dalam satu waktu, Cinta mereka terlalu kuat. saat yang satu mengingat masa lalu, yang satu harus meninggalkan. [Vol. 2] Kepergian Renandra selama 140 purnama, membuat kesakitan yang mendalam bagi Nafisah. Nafisah yang tadinya adalah perempuan polos yang tidak mengerti apa apa. Kini berubah menjadi wanita yang sangat kuat, wanita berdarah dingin dan begitu Mematikan. Nafisah mengikuti jejaknya ibunya, membunuh tanpa ampun, bermandikan darah setiap harinya... Semua itu terjadi karena kesakitan akibat di tinggalkan, Nafisah mencari-cari pelampiasan dengan segala kesibukannya, Mencari tempat untuk melupakan semua rasa dingin yang membunuh jiwanya. Namun.. Sekuat apapun Nafisah saat ini, perempuan itu tetap tidak berkutik saat di hadapkan oleh Renandra Ettrama. dunia mendadak terhenti ketika Aroma tubuh Renand, memasuki Indra penciumannya!. Selamat membaca!!

silvaaresta · Fantasia
4.9
385 Chs

Cinta Sang Monster

COMPLETED. Snippet: Satu tahun yang lalu Raine dikeluarkan dari Rumah sakit Jiwa dan harus hidup di Panti Asuhan. Itu memang bukan tempat yang terbaik, tapi setidaknya tidak bagi orang sepertinya. Sampai suatu malam yang menentukan Raine bertemu dengan pria itu… *** Pria itu menghentikan mobilnya. Sementara itu, genggaman Raine pada selimutnya mengerat ketika dia bertanya- tanya dalam hati; apakah dia telah melakukan kesalahan? Dia dapat merasakannya ketika Torak mengulurkan tangan kepada dirinya. ‘Apakah dia akan memukulku?’ Raine gemetar karena pemikirannya itu. Namun, Torak membuka hoodie dari kepala Raine dan dengan sangat lembut menyelipkan helaian rambutnya ke balik telinganya. “Jangan,” kata Torak dengan lembut. “Aku ingin melihatmu, jadi jangan menyembunyikan dirimu…” ************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasia
4.9
412 Chs

Terlahir Kembali Sebagai Jodoh Alpha Terkutuk

Apa yang terjadi ketika seorang dewi jatuh cinta pada seorang shifter? Asara; dewi cinta, dihukum oleh ayahnya, dewa petir. Kesalahannya adalah jatuh cinta pada seorang shifter manusia Alpha. Untuk menebus dosanya ia terlahir kembali sebagai Cassandra LeBlanc; seorang Putri manusia di Kerajaan Speldaria yang magis. Keluarga dan kerajaannya, kecuali saudara perempuannya yang tengah, mengucilkannya karena dia lahir tanpa kemampuan sihir apapun dan dia tidak memiliki ingatan tentang identitas sejatinya. Tunangannya, penyihir komandan yang kuat dari Speldaria, tidak terganggu olehnya. Dia menginginkan seseorang yang kuat. Kehidupan Cassandra terbalik ketika ia diberi seorang budak pejuang oleh Alpha dari Dusartine yang perkasa. Dia diminta untuk berpartisipasi dalam Acara Arena Tahunan dengan berkolaborasi dengan pejuang tersebut. Cassandra yang membenci 'Arena' dengan seluruh nafasnya. Tempat di mana darah mengalir seperti anggur dan kehidupan lebih murah dari udara yang mereka hirup tidak mengerti tujuannya di dalamnya. Di atas itu semua, pejuang misterius itu memengaruhi dirinya dengan cara-cara yang tak terbayangkan. Pandangannya yang hipnotis membuatnya tidak tenang. Essensinya yang langka membuatnya kewalahan. Tubuhnya yang kekar berwarna perunggu membuatnya dipenuhi pikiran berdosa. Bahkan mimpi tentang kehidupan masa lalunya pun menghantuinya. Ketika 'Arena' dimulai, agenda tersembunyi dan kebenaran yang mendasarinya terungkap dan Cassandra diberi nasib oleh takdir. Dia tidak punya pilihan lain selain menyerah dan memilih jalan. Pertanyaannya adalah. Bagaimana Cassandra mengatasi begitu dia mengetahui tentang kutukan yang diletakkan padanya? Akankah dia mampu memperoleh kemampuan sihirnya dan melawan ayahnya? Siapa yang akan membantunya sepanjang perjalanan? ~Penggalan~ Kemudian dia merasakannya, seluruh dirinya. Semua kekasarannya. Kekuatan lengannya. Kelembutan bibirnya. Genggaman tangannya. Kehangatan nafasnya. Otot-otot dalam tubuhnya menegang karena implikasi tidur dalam pelukan seorang pria. Dia belum pernah tidur dalam dekapan seorang laki-laki sebelumnya. Seluruh kulitnya bergetar seperti percikan api kecil yang menari di bagian-bagian yang bersentuhan dengannya. Celah-celah di otaknya memiliki ingatan yang bukan miliknya. Sentuhan ini entah bagaimana tidak terasa asing baginya. Dia merasa aman dalam pelukannya yang menenangkan dan tidak ingin mendorongnya pergi namun dia tahu ini jauh dari pantas. Cassandra mencoba untuk merayap keluar dari genggamannya, lengannya tampaknya terbuat dari besi karena tidak mau bergeming. Pakaian tipis yang dia kenakan terangkat dari paha putihnya yang terbuka saat paha kecokelatan dan kekar dia terlipat di atasnya. Dan sekarang dia bisa merasakan sesuatu yang menusuk punggungnya. Matanya tiba-tiba melebar dari kesadaran dan Cassandra benar-benar panik. “Lepaskan!” Dia bersuara dengan berat. Siroos perlahan mengangkat kakinya dan melonggarkan pegangan di pinggangnya agar dia bisa bergerak menjauh. Dia terbangun ketika dia untuk pertama kalinya menjadi kaku tetapi ingin melihat apa yang akan dia coba. Dengan mata yang terbelalak lebar dia mencuri pandang ke arah pria yang memeluknya seperti harta berharga, hartanya. Mata emas cairnya berkedip terbuka dan ada kelembutan dan keinginan dengan cara dia menatapnya. Rambut coklat lembutnya bergelombang melewati matanya karena dia lupa berkedip, menatap kecantikan abadi yang dia miliki. Aromanya yang unik adalah penyiksaan bagi indranya. Seperti dia ingin menggenggam pergelangan kaki mungilnya, menariknya darinya dan memiliki dia terhampar di bawah dirinya. Untuk mencium kulit yang mengeluarkan aroma sedemikian rupa yang membuatnya gila. Sebagai gantinya, dia menekuk lengannya dan menaruhnya di bawah pipinya, menggunakannya seperti bantal untuk menatapnya dengan mata yang penuh keinginan. Ketenangan canggung di antara mereka berlangsung lama saat Cassandra membersihkan tenggorokannya. “Apakah kamu harus naik di atas saya untuk tidur?” “Itu tidak disengaja tetapi pasti menggoda dan pasti tidak akan terakhir kalinya.” Suaranya yang dalam dan hipnotis bahkan lebih memikat di pagi hari saat itu menggema di sekitarnya. Cover buku adalah milik saya.

Sunny_Shumail · Fantasia
Classificações insuficientes
264 Chs
Índice
Volume 1