"Sekarang sangat dekat dengan Edi, ya," celetuk Aidan. Dia sudah berdiri di samping Lintang, dan ucapannya terkesan menyindir. Lintang tampak terkekeh mendengar ucapan dari Aidan itu, kemudian dia menghela napas panjang.
"Kenapa? Cemburu?" tanya Lintang. dia sangat berharap jika Aidan akan mengatakan kalau dia cemburu. Meski itu sangat kecil kemungkinan terjadi.
"Tidak, justru saya sangat bersyukur karena bisa melihat Mbak Lintang tidak bergantung dengan satu laki-laki. Mbak Lintang bisa mengetahui perasaan Mbak Lintang yang sebenarnya kepada saya. Apakah itu perasaan cinta, atau perasaan yang lainnya. Dan buktinya benar kan? jika semua laki-laki di kampung ini seperti saya semuanya. Jadi mungkin perasaan yang Mbak Lintang punya untuk saya adalah salah satunya perasaan yang sama dengan mereka. hanya nyaman, ya… sebatas nyaman," kata Aidan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com