webnovel

Menyendiri -Part 3

"Kalau melati, saya sudah sering menyeduhnya. Kalau begitu, saya mau yang mawar, Mbok," putus Kinan. Dia melirik ponselnya yang sedari berada di sini sepi. Ya, bagaimana tidak sepi. Jika dia mengganti nomornya, jadi tidak akan ada satu orang pun yang akan menghubunginya. Kinan tampak menghela napas panjang, hingga teguran dari laki-laki yang sedari tadi di sampingnya itu mengagetkan lamunannya.

"Oh ya?"

"Tehnya sudah jadi, Mbak," kata laki-laki itu.

Kinan tampak tersenyum kaku, kemudian dia mengangguk. Mengambil teh yang ada di gelas yang sudah disiapkan kemudian dia menyesapnya pelan-pelan. Dia agaknya menikmati bagaimana aroma mawar tampak menyeruak dengan sangat nyata. Memanjakan indera penciumannya hingga pikiran dan hatinya yang sesaat gundah tadi kini telah sirna. Ya, dia sangat menyukai aroma yang sedikit kuat dari aroma yang lainnya itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo