webnovel

Sebuah Pengakuan -Part 2

"Logikanya, jika dia emang ngerasa udah sembuh dari sakitnya yang katanya kena maag itu, dia pasti abis makan udah balik kan? Nggak mungkin kalau dia sampai ke rumah sakit kan? Gue ngerasa kalau dia beli sesuatu lain, dan itu bukan obat maag."

"Gue mikirnya juga gitu pas telepon tadi. Tapi gue nggak mau neken dia. Gue nggak mau dia ngerasa sendirian, gue maunya dia pulang dulu dan kita coba omongin baik-baik. Tapi ternyata, apa yang gue lakuin ini pun rupanya salah juga. Dia tetep nggak mau balik," mata Meta tampak berkaca-kaca, membuat Mbak Tanti langsung merengkuh dan mengelus punggungnya.

"Lo ada anak bayi, Met. Jangan sedih dan kepikiran, karena baby R bisa ngerasain apa yang lo rasain. Ntar malah baby R jadi rewel lagi," kata Mbak Tanti mengingatkan. Mbak Hesti pun mengangguk, menyetui ucapan dari Mbak Tanti.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo