Yoga langsung bersandar di balik pintu sambil menyenderkan tubuhnya, menarik sebelah alisnya memandang lima orang yang ada di ruangan itu.
Semuanya masih kaget tak percaya, bagaimana bisa? Bagaimana caranya Prayoga Mahardika ada di sini?
Sementara Warno tampak terkesiap, ini adalah kali pertama dia bertemu dengan sang idola. Sosok yang selalu dia kagumi sedari dulu sampai detik ini.
Pak Cipto, dan Hardi langsung berdiri, setelah kesadaran mereka berkumpul. Mimik wajah takut mereka terlihat begitu nyata, membuat mereka kini saling tunjuk untuk mendekat ke arah Yoga. Tapi, di antara mereka pun tidak ada yang berani sama sekali.
"Bukankah sekarang waktunya bekerja? Lantas bagaimana kalian malah duduk manis di rumah seorang anak kecil?" tanya Yoga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com