"Iya juga, sih…," gumam Meta sambil mengelus dagunya. "Dulu juga dia bilang kayak gitu ke gua. Hanya saja guenya ini yang ngerasa nggak pantes gitu diperlakuin bak ratu oleh dia."
"Karena emang elo ratu, kan? Elo itu ratu di hatinya dia, Meta,"
Meta kembali mendengus sambil menghela napas panjang. Sepertinya dia benar-benar tak punya pilihan lain. Karena dia sudah menjatuhkan pilihan untuk menikah dengan Yoga, dan dia harus menerima paket lengkap Yoga apa adanya.
"Oy! Kalian nggak mau masuk! Buruan sih!" Hardi teriak, membuat Meta dan Kinan bergegas masuk ke dalam jet.
Sementara yang lain, tampak masih terkagum-kagum. Mereka memilih untuk berselfie dan melakukan semua yang mereka bisa.
"Gila sih ini, Bu Meta beruntung banget sih dapet Pak Yoga. Nikah dikasih apartemen mewah, hamil dikasih jet pribadi. Entar lahiran dikasih apa coba ama Pak Yoga?" kata Suster Nani.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com