Sepanjang perjalanan, Yoga tampak sibuk menebarkan pandangannya. Siapa tahu, jika mungkin dia melihat Meta di tepi jalan atau mana pun. Sambil terus mencoba menghubungi istrinya. Tapi, sampai detik ini dia benar-benar tak bisa menghubunginya sama sekali.
"Sial!" umpat Yoga.
Dia benar-benar takut, tak seharusnya dia membelikan istrinya mobil. Bagaimana jika terjadi apa-apa? Seharusnya dia memberikan istrinya supir.
Lagi, Yoga memukul stir mobil sambil terus mencoba untuk menghubungi ponsel istrinya. Untuk kemudian, pandangannya tertuju pada sebuah kecelakaan yang tak jauh dari sana. Yoga cepat-cepat menepikan mobilnya, sebab dia ingin memastikan siapa gerangan orang itu, sambil berharap jika itu bukanlah istrinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com