Aku terkekeh melihat ekspresi lucu itu. Kemudian Romo memeluk Biung dengan begitu agresif.
"Lho, Arjuna? Ada apa?" tanya Biung.
"Sudah, ndhak usah kamu urusi. Dia ke sini karena iri. Karena ndhak bisa sayang-sayangan sama pasangannya. Kasihan, perjaka tua. Ndhak kawin-kawin," ledek Romo Nathan kepadaku.
Aku langsung berjalan dan memeluk mereka dengan sangat erat. Rasanya benar-benar sangat nyaman, berada di antara mereka. Rasanya benar-benar sangat aman, seolah aku pasti akan baik-baik saja bersama dengan mereka.
"Romo, Biung... aku mencintai kalian."
*****
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com