Beberapa detik kemudian, ketenangan di ruang tamu akhirnya kembali pulih.
"Bu, jangan marah lagi. Hati-hati akan merusak tubuhmu." Bai Yusheng meminta pelayan wanita untuk membuatkan teh, kemudian berjalan ke depan Nyonya Bai sambil membawakan teh tersebut.
"Bu, minumlah teh ini untuk mengurangi amarahmu." Bai Yusheng menyerahkan cangkir teh itu kepada Nyonya Bai.
Nyonya Bai justru tidak mengambilnya. Nyonya Bai menoleh dan menatap Qiao Mianmian dengan air mata.
"Mianmian." Tangan Nyonya Bai yang menggenggam tangan Qiao Mianmian gemetar, dan suaranya juga bergetar. Nyonya Bai sangat semangat hingga suaranya berubah. "Aku sudah tahu, kau pasti adalah Xiao Qi. Tuhan begitu baik kepadaku, dan aku akhirnya bisa menemukanmu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com