Siapa yang mengira bahwa Mo Yesi ternyata membiarkan perusahaan keluarga Du bangkrut? Ketika pria itu meminta untuk langsung dibangkrutkan, lalu langsung menjadi bangkrut. Bukankah presiden perusahaan ini terlalu mendominasi?
Setelah beberapa saat, Mo Yesi mengirimi Qiao Mianmian pesan teks lagi. Qiao Mianmian segera tersadar dari keterkejutannya dan menjawab.
| Mo Yesi: Apakah tidak ada kelas sekarang?
| Qiao Mianmian: Hm, kelas pagi ini sudah selesai, tapi ada dua kelas lagi sore nanti.
| Mo Yesi: Turun.
| Qiao Mianmian: Turun? Apa maksudmu?
Qiao Mianmian melihat pesan teks dari Mo Yesi dan sejenak. Namun, saat ia baru saja mengirim balasan terakhir, Mo Yesi mendadak meneleponnya. Begitu telepon terhubung, ia langsung mendengar suara magnetis pria itu, "Aku ada di bawah asramamu. Turunlah."
"Hah?!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com