webnovel

Marci Sang Mentor

Barulah Marci tersenyum.

"Bagus. Kalau bersamaku, kalian harus bersemangat dan rajin. Aku tidak akan memaafkan kalian kalau kalian gagal memenangkan tantangan itu," kata Marci.

Emma mengangkat tangannya.

"Boleh aku bertanya?" tanya gadis itu.

Marci mengangguk. "Apa yang ingin kau tanyakan?"

Emma menyilangkan tangan di depan dada dan menatap Marci dengan pandangan menyelidik. "Apa yang membuatmu menawarkan diri untuk menjadi mentor kelas kami? Apakah ada alasan khusus? Apa yang kau peroleh dari ini?"

"Hahaha... kenapa kau mesti menanyakan itu?" Marci balik bertanya. "Kau curiga kepadaku?"

"Aku hanya penasaran. Rasanya ini bukan hal yang wajar, seorang senior yang demikian terpandang sepertimu menawarkan diri seperti itu. Jadi, kalau ada maksud tersembunyi di dalamnya, aku ingin tahu agar kami dapat bersiap-siap," kata Emma dengan tenang.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo