Malam itu aku bersama semua anggotaku kembali berburu dengan informasi bahwa phantom berukuran besar yang bernama EVILBIRD sedang menuju ke kota ini dan langsung kami respon, ketua menyuruh kami untuk tetap bersama dalam malam ini karena akan membunuhnya bersamaan. Lalu saat di tengah kota kami mendengar suara yang sangat nyaring dan saat kami melihat ke atas phantom itu muncul, phantom bernama EVILBIRD dengan tubuh yang sangat besar dan bisa terbang itu berada tepat di atas kami. Ketua menyuruh Raise untuk menembak matanya dan seperti yang terjadi bahwa Raise menembak trpat di kedua bola mata phantom itu dan membuatnya hilang kendali, Hana terbang saat itu dan menuju ke arah samping phantom itu dan lalu memotong sayap kiri dari makhluk itu. Phantom itu hilang kendali dan terjatuh sangatlah cepat, lalu aku tahu tempat jatuhnya yaitu ke arah sekolahku. Phantom itu terjatuh namun nampaknya Taro sudah menahannya agar tidak terjatuh ke arah sekolahku, ya usaha itu seakan berhasil tapi aku melihat Taro tepat berada di bawah makhluk itu. Taro memang pengendali bayangan yang luar biasa dia bisa mengeluarkan bayangan untuk menopang atau menyerang dan lain sebagainya, tapi dia itu sangatlah takut akan yang namanya ketinggian. Aku melihatnya sedang menopang phantom itu agar tidak terjatuh dengan posisinya yang sedang ada di atas sekolah karena di teleport oleh Glen sampai kesana. Lalu saat Taro bertanya kepada Glen tentang dimana dia sekarang dan Glen berkata bahwa dia ada di atap sekolah, mendengar hal itu Taropun pingsan akan ketakutannya yang takut akan ketinggian. Burung itu sudah tidak ada tompangan lagi dan menimpa mereka berdua beserta sekolahku.
Semalam setelah itu mereka dibawa ke rumah sakit karena kondisi mereka yang lumayan parah dan sekolahku menyuruh semua murid untuk libur selama berbaikan sekolah selesai. Apa yang dilakukan Glen memanglah hal yang bodoh karena menempatkan orang yang takut ketinggian di tempatkan di tempat yang tinggi dan membuatnya pingsan. Setelah kami akan kembali kerumah karena sudah menjenguk mereka berdua, Ketua mendaparkan telephon dan telephon itu nampak orang penting yang sedang berbicara kepada ketua sampai-sampai wajhnya menunjukan rasa ketakutan. Ketua menyuruh kami untuk ke markas segera karena akan ada informasi darurat, semua anggota tiba di markas dan aku masih heran apakah tugas pada pagi hari ini. Ketua menunjukku untuk tugas kali ini dan tugas itu adalah
"Kei kau kutugaskan untuk menjaga PUTRI ELSA yaitu putri dari kerajaan SARDAN untuk satu hari ini dikota ini"
Aku tidak tahu akan wajahnya dan bertanya kepada ketua aku harus melakukan apa saja disana
"Kei kau harus menjaganya di kota ini karena pengawal pribadinya sedang sakit karena demam dan kini kau harus menggantikannya"
"Kenapa harus aku kenapa tidak perempuan saja, seorang putri adalah perempuan kenapa tidak mereka para perempuan yang harus menjaga putri itu"
"Itu karena Putri Elsa sangat membenci wanita kecuali pengawal pribadinya sendiri"
Ya aku harus bagaimana lagi dan kini aku akan mengawalny, aku meminta alamat dia tinggal namun ketua berkata bahwa Putri sedang ada di bandara menunggu penjaga yaitu diriku. Kalau begitu aku tidak bisa menunggu lama-lama lagi dan segera menuju ke bandara menjemputnya, sesampainya disana dengan pakaian yang rapi aku menjemputnya dan berkata kepada penjaga lain bahwa aku adalah pengawal pribadinya sekarang yang diperintahkan oleh ketua anggota PINTO. Penjaga itu menakutkan seperti memmiliki aura yang sangat hebat tapi aku sudah tidak takut lagi akan hal itu dan harus menjaga putri Elsa. Dia keluar dengan sangatlah anggun dari ruangannya di bandara dengan sangat anggun, beramput perak dengan memakai baju yang sangatlah mahal menurutku cocok dengannya. Suaranya sangatlah terasa menenagkan dengan lekuk tubuh yang bagus layaknya seorang yang rajin sekali menurunkan berat badannya.
Aku memperkenalkan diri bahwa aku bernama AGATO KEI dan aku anggota PINTO yang ditugaskan untuk mengawalnya lalu Putri itu mengerti akan hal itu dan menyuruhku untuk tetap didekatnya. Dia berjalan layaknya seorang ratu dan aku yang selalu di dekatnya merasa apakah ini cocok untukku berada disisinya sekarang, aku memantau setiap gerak-gerik orang yang ada di bandara dan sedang memandanginya. Kerumunan ini seakan mencurigakan dan aku bersiap untuk setiap serangan yang akan mengenai Putri. Namun nampaknya tidak ada yang namanya penjahat manusia disini karena setiap manusia takut terhadap adanya phantom dan hanya phantomlah satu-satunya penjahat di dunia ini.
Sambil berjalan menggunakan mobil aku duduk di sebelahnya, rasa gugup menerpaku karena waktu aku akan masuk ke mobil dan akan duduk di sebelah supir sang putri itu menyuruhku untuk duduk disebelahnya dan akan terus begitu sampai misi ini selesai. Apa yang harus aku lakukan sekarang tidak aku tidak tahu, memulai pembicaraan dengannya mungkin akan membuatnya bosan karena aku tidak pernah bercanda layaknya teman perempuanku di markas.
"Kau sebut namamu Agato Kei bukankah begitu"
"Ya, aku bernama Agato Kei"
"Hmmm… bolehkah aku memanggilmu Kei"
"Ya tentu saja boleh"
"Dan kau Kei boleh memanggilku terserah kamu saja "
"Tidak aku tidak akan begitu aku akan masih tetap memanggilmu putri Elsa"
"Ya.. terserah kamu saja"
Itulah sedikit dari pembicaraan kami selama diperjalanan. Sesampainya di gedung tempat rapat bagi dewan negara aku masih mengawalnya sampai harus ikut ke dalam ruangan gedung itu, di dalam situ penuh dengan orang yang sangatlah nampak penting karena wali kotapun ada disini. Aku menengak-nengok sini untuk tidak gugup dan hal mengejutkan yang aku temukan adalah di situ ada ketua yang sedang duduk ikut dalam rapat itu. Ketua seakan melirikku dengan tajam dan aku tidak igin mengecewakannya, rapat dimulai dan putri itu memulai pembicaraannya. Aku kagum padanya karena umurku dengannya mungkin saja hanya sebatas satu tahun lebih tua dariku namun jiwa kepemimpinannyalah sangat tinggi. Putri merunding tentang masalah dan solusi di kota ini sampai semua hal teratasi, sudah lebih dari dua jam aku berdiri dengan mendengarkan semua orang yang mengikuti rapat melemparkan masalahnya kepada Putri satu-persatu. Namun dia dengan tegas mengatasi semua hal itu dengan mudahnya dan waktu kini menunjukan pukul 14:30 rapatpun selesai dan aku masih melanjutkan misiku ini dengan kondisi kaki yang sangatlah pegal karena terus-terusan berdiri dengan mendengar ocehan dari mereka semua.
Kami pergi ke suatu hotel mewah di pusat kota dan aku berharap bahwa aku boleh pergi setelah itu namun nampaknya tidak, sesampainya disana dia menyuruhku untuk duduk dikamarnya. Rasa gugup apa ini setelah aku duduk dikamarnya dan dia langsung pergi ke kamar mandi dengan alasan bahwa dia kepanasan dan ingin langsung segera mandi. Putri itu mandinya cukup lama dan sekarang sudah melebihi 30 menit dia disana, rasa curiga terdapat di benakku dan aku mulai mendekati kamar mandi itu untuk mengetahui apakah dia baik-baik saja ataukah tidak. Lalu saat aku mendekat aku tidak mendengar bunyi air maupun bunyi yang lainnya, aku curiga dan mendobrak pintu itu dengan sangatlah keras. Pintu itu terbuka dan apa yang aku simpulkan tadi itu benar, putri hilang dan hanya ada kertas menempel di dinding kamar mandi yang bertuliskan.
"DATANGLAH KE ALAMAT YANG SUDAH DITULIS DENGAN MEMBAWA UANG SENILAI $1000000 UNTUK KAMI DAN KAMI AKAN MELEPASKAN PUTRI INI KE DALAM KERETA. TENTUNYA JANGAN BERI TAHU HAL INI KARENA JIKA KAMI MENGETAHUI KAU MEMBAWA BALA BANTUAN KAMI AKAN LANGSUNG MEMBUNUHNYA"
Apa ini sebuah penculikan dan aku jika menelpon yang lainnya putri akan mati disana, aku berpikir dan tanpa basa-basi lagi akupun pergi kesana dengan menggunakan banyak cara untuk mengambil sang putri kembali. Sesampainya di tempat dimana sama dengan alamat yang ada dikertas itu akupun menemukan kembali kertas yang sama di sebuah dinding yang bertuliskan.
"TINGGALKAN UANG ITU DISITU DAN CEPAT AMBIL DIA DISINI DIBAWAH TEROWONGAN BAWAH TANAH INI. WAKTUMU TIDAK AKAN LAMA KARENA KERETA HAMPIR SAMPAI UNTUK MELINDASNYA JADI DUA BAGIAN"
Aku meletakan koper dan tas yang aku bawa, setelah itu aku bergegas untuk menemui putri itu. Bunyi tanda kereta itu datang sudah berbunyi dan aku melihat putri yang dengang diikat ada di rel kereta yang akan kereta itu lewati, kereta itu semakin dekat dan aku mencoba untuk memotongnya lalu saat aku berhasil memotongnya dengan bertepatan kereta itu sudah di sampingku. Aku berhasil menolongnya tanpa luka sedikitpun namun aku tahu mereka pasti akan kembali, ya memang benar yang aku katakan mereka semua kembali dengan membawa tipuan yang aku buat. Koper dan tas itu hanyalah berisi daun dan uang mainan diatasnya untuk mengelabuhi CCTV yang mereka pasang dan kini mereka baru sadar akan hal itu. Semua menodongkan senjata ke arah kami berdua dan aku kini harus benar-benar menjaganya dengan sungguh-sungguh, pria itu berkata layaknya dialah pemimpin pasukan itu dan bilang bahwa aku harus menyerahkan putri itu secepatnya atau jika tidak aku akan ditembak.
Mereka bukanlah phantom dan kini aku sadar bahwa dunia ini penuh dengan kejahatan baik dari phantom maupun manusia itu sendiri. Aku berkata bahwa aku tidak akan melepaskan tuan putri kali ini dan akan melindunginya, hal itu membuat mereka sangat tertarik dan mulai menembakkan peluru kepadaku. Sangatlah cepat tapi…
"TEKNIK HENING KE DUA PELINDUNG ICE"
Sebuah pelindung yang mampu menghentikan peluru yang mereka tembakkan dan kini mereka akan berakhir sudah karena aku baru saja menelpon ketua saat mereka menembak kepada kami. Suara itu pasti sekarang sudah direspon ketua dan mereka sedang menuju ke sini, akhir dari mereka sangatlah menyedihkan karena harus berurusan dengan pasukan pemburu phantom tingkat SS+ seperti diriku ini...
"TEKNIK HENING PERTAMA PENGLIHATAN PEMBEKU"
Sesampainya semua anggota disini dengan membawa pasukan polisi merekapun ditangkap dan sudah aku kembalikan lagi bekuan itu, hari sudah menunjukan pukul 17:30 dan kini semua anggota harus berpatroli tapi hanya aku yang masih mendapatkan tugas untuk mengawal putri. Semua anggotaku pergi dan kini kami akan kembali ke hotel tadi namun nampak dari wajahnya sangatlah ketakutan, putri itu memegang tanganku dan memintaku untuk kali ini saja. Aku tidak keberatan akan hal itu tapi nampaknya aku jadi sorotan disini, sesampainya di hotel dan setelah dia masuk kekamar putri bercerita tentang dirinya yang harus mengemban beban dari negaranya. Alasan itu disebabkan bahwa ibunya kini sedang sakit dan raja telah meninggal dulu oleh phantom yang berwujud seperti manusia dan kini dia takut sekali akan olehnya kegelapan. Memang itu membuatnya trauma tapi jika dia mendengar ceritaku mungkin saja dia berpikir bahwa ceritanya kini adalah hal yang dia anggap ringan. Aku berjaga diluar saat dia tidur dan pagipun tiba dan tugasku ini sudah selesai lalu saat aku membangunkannya nampaknya kondisinya sangatlah lelah akan hal yang terjadi padanya, aku tidak bisa memmbangunkannya dalam kondisi seperti ini dan kini tugaskupun sudah selesai. Aku segera akan kembali ke markas dan saat aku menutup kamar milik putri, ada seorang wanita yang menabrakku. Siapa dia aku tidak tahu nammun nampaknya dia tahu diriku bahwa aku sekarang sedang menjaga tuan putri, aku berkata bahwa tugasku sudah selesai saat ini dan akan kembali pulang. Wanita ini bernama SENJOU MARIA dan dia adalah pengawal tuan putri yang sesungguhnya lalu aku meminta izin kepadanya untuk pulang. Dia berterima kasih padaku dan memberikan sebuah oleh-oleh darinya untukku dan kini satu tugasku selesai. Aku tidak tahu apakah putri akaan kaget karena pengawalnya kini sudah berganti, aku anggap sja bahwa akan bertemu lagi dengannya esok nanti.