webnovel

S.2 Ini Begitu Nikmat! Kau Sungguh Perkasa, Yang Mulia

Hujan turun dengan deras pada malam hari itu. Bahkan Helena tidak peduli jika pakaian yang ia kenakan menjadi basah, dia berlari lebih cepat mendahului pengawal yang sedang memayunginya dari arah belakang.

Terburu-buru, adalah satu kata yang tepat menggambarkan situasi Helena pada saat itu. Bagaimana tidak, ketika dia mendapatkan kabar dari Edmund mengenai berita kematian dari Clara.

Bahkan Helena menghiraukan semua panggilan dan pesan yang dikirimkan oleh Louis. Dengan raut wajah sedih dan air mata yang sering kali ia seka, Helena sudah tiba disebuah rumah duka.

Rumah duka sekaligus ruang berdoa untuk kerabat yang ditinggalkan. Terdapat banyak bangku kosong yang berjajar rapi, tapi hanya ada tiga orang yang berada didalamnya.

Dua orang pria yang Helena kenali, Edmund dan Dave tampak berdiri sambil menatap ke arah peti mati yang separuh terbuka.

Sedangkan Anastasia yang sudah menggunakan gaun hitam panjang, sedang duduk bersujud dengan pandangan yang menunduk.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo