webnovel

kebencian Stuyu (2)

Aku teringat masa dahulu, disaat bakugo belum ada..dan aku masih sehat..

Dulu aku sangat bersemangat dan riang, nilai ku tidak terlalu bagus dan aku sangat bahagia.

Hingga suatu hari.. semuanya menghantamku. Aku tidak bisa tersenyum dengan tulus lagi. Setiap tersenyum rasanya hidupku sangat lah berat.

Mungkin masih banyak yang berat di luar sana. Mungkin ada pula yang lebih menderita dari padaku.

Tetapi..

Orang tuaku selalu memaksaku, bakugo membully ku..., uraraka ternyata penstalker..dan ....Mina gadis yang kusukai ternyata sangat membenciku.

Aku tidak tau bagaimana lagi, aku merasa gila..dan tidak waras. Terasa dihantui oleh hidup sendiri.

Hingga..

_

_

Aku mulai menyukai setiap darah yang selalu terlihat sakit dan kutakuti.

Lama kelamaan hal itu menjadi kesenangan ku. Setiap saat penyakit itu muncul. Aku seolah tidak bisa menahannya.

Setiap aku berusaha menahannya, tanganku dan tubuhku akan bergerak sendiri tanpa ku sadari.

Mereka berusaha mengakhiri hidupku, aku berusaha sekuat mungkin untuk hidup..hingga todoroki datang dan menjadi temanku.

Tidak..dia juga mati..

Karena aku..., aku semakin frustasi, hingga suatu saat aku menyadari saat membunuh kaminari Kun.

Aku tidak lagi takut.., aku semakin gila dan senang. Tidak ada lagi air mata yang membasahi mataku.

Tidak adanya perasaan itu membuatku sangat takut..aku adalah manusia.

Apakah aku sudah tidak waras lagi?.

_

_

Srek..aku membuka mata seolah berjalan di lorong waktu yang panjang.

Kulihat stuyu tersenyum senang saat melihat ku bangun.

"Ah maaf stuyu aku pingsan tadi" seruku berusaha sesantai mungkin.

Stuyu hanya tersenyum, rasanya ada yang salah melihat senyum nya itu. Setelah membohongi stuyu.

Aku telah membunuh sahabatnya uraraka, aku penasaran apakah stuyu bisa memaafkan ku setelah itu.

"Bagaimana keadaanmu deku?"

"Ah tidak apa kok" seruku tersenyum kecil...aku tidak sadar mengatakan itu.

"Uraraka.. bagaimana kalau uraraka itu ternyata dibunuh?"...

Kami terdiam, aku sama sekali tidak sadar mengatakan itu. Mungkin karena kepalaku masih pusing.

_

_

Ekspresi stuyu tidak berubah hanya dia tersenyum lebih kecil lagi.

"Yah itu sama sekali tidak masalah"

Perasaan ku semakin aneh, memang aku masih punya perasaan.

"Uraraka.., apakah stuyu itu..teman uraraka?" tanyaku berbasa basi..

Stuyu menatapku dengan serius itu sempat membuat ku takut. Tetapi ia hanya tersenyum.."Iya dia teman ku"

_

_

UKS saat itu sepi...karena memang tidak banyak di gemari disana.

_

_

Angin bertiup , aku menutup mata menikmati hembusan angin..

"Stuyu, ..."

"Apa?" tanya stuyu menatapku dengan matanya yang bersemangat.

"Bagaimana kalau aku yang membunuh uraraka?"

Seketika kami terdiam, aku menatap stuyu dengan mataku yang biasa. Sangat datar dan dingin.

Seperti nya aku benar benar tidak waras.., aku tau perasaan itu.

Itu perasaan dimana aku ingin melihat wajah ketakutan dan terkejut stuyu saat mendengar sahabatnya meninggal karenanya.

Aku sudah kehilangan semua emosiku....

_

_

Próximo capítulo