Alisha menghela nafas panjang masih menatap kedua mata Henry untuk mencari kejujuran di sana.
"Aku tidak tahu apa aku harus menerima pertemanan kamu itu atau tidak. Aku rasa aku tidak mengenalmu, jadi untuk apa kita berteman." ucap Alisha mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya.
"Ternyata kamu masih belum mengerti dengan apa yang aku katakan. Sudah aku katakan kalau aku tidak membutuhkan penolakan. Kamu harus menerima pertemananku ini atau aku akan melakukan sesuatu padamu." ucap Henry dengan suara penuh tekanan.
"Aku tidak merasa heran kalau kamu tipe orang yang suka memaksa agar orang lain mau menerima pertemanan kamu ini. Orang seperti kamu tidak akan mempunyai seorang teman yang benar-benar menjadi seorang teman, karena kamu selalu memaksakan diri." ucap Alisha dengan tatapan kesal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com