Setelah bicara sampai sini, air mata Jiang Yuwen yang sejak tadi sudah berada di pelupuk matanya itu akhirnya menetes. Setetes demi setetes air mata terus terjatuh hingga dapat terlihat jelas bahwa air matanya terus mengalir dari mata merahnya.
Seorang wanita yang tadi terlihat sudah diperlakukan dengan tidak adil, namun tetap tegar dan tidak menangis itu, seketika langsung meneteskan air matanya ketika membicarakan tentang suaminya. Sebuah hal yang sangat kontras itu membuat para wartawan yang ada di bawah panggung langsung merasa kasihan dan simpati.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com