Gu Qingqing menundukkan kepalanya dan sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan Li Ruizhi.
Ia masih tenggelam dalam apa yang dikatakan Li Ruizhi, "Cinta pertama adalah yang paling indah", dan "Sangat mencintai Senior Xu".
Li Ruizhi melihat Gu Qingqing menundukkan kepalanya, dan matanya tampak sedikit sedih. Ini lah saat yang paling tepat untuk menggunakan kalimat dari sebuah puisi, "Kepala yang tertunduk itu seperti bunga teratai air yang malu, dan takut akan angin dingin."
Kapan waktu termudah untuk membangun hubungan? Tentu pada saat reuni dengan teman sekelas!
Memikirkan Leng Sicheng telah menikah, lalu Xu Zipei telah kembali ke Tiongkok lagi, serta Gu Qingqing dan Nie Zhining putus, lalu ia dan Gu Qingqing bertemu lagi, apakah pertemuan kali ini merupakan takdir?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com