Arvin berdiri menatap bangunan di depannya dengan penuh rasa takjub. Sudah sejak enam belas tahun lamanya, dia tak pernah berkunjung ke tempat ini lagi. Padahal, dulu sekali. Penyidik itu cukup sering datang ke tempat ini.
Selain karena kepentingan yang ayahnya miliki dengan Tuan Agatha, tidak jarang Arvin juga datang hanya karena ingin bertemu dengan Elvan. Kenyataan bahwa mereka terpaut usia sekitar dua tahun, membuat keduanya sudah seperti adik dan kakak saja.
Meski ketika mengunjungi rumah ini, Arvin jarang bertemu dengan Elvan. Namun dia tidak peduli akan hal itu. Kesenangannya di tempat ini adalah, karena terdapat sebuah perpustakaan pribadi. Dan Arvin sangat suka tempat tersebut.
Bukan karena di rumahnya tak ada tempat serupa. Akan tetapi, Arvin jauh lebih suka di sini. Selain tempatnya yang luas dan besar, buku bacaan yang ada pun sangat beragam. Berbeda dengan di rumahnya, yang terkadang hanya di dominasi oleh satu genre bacaan saja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com