Setelah melakukan berbagai macam aktifitas, Rein kembali ke dalam permainan.
Seperti biasa dia login pada jam 7 malam dan logout setelah jam 5 pagi.
Nier kembali ke taman dan melihat Lucia yang berada disana.
"Apakah kamu menungguku?" Nier bertanya.
Lucia mengangguk dan berkata.
"Nier, sepertinya kamu sedang dicari oleh beberapa top guild."
Nier mengkerutkan keningnya.
"Maksudmu?"
"Aku melihat beberapa anggota top guild disini yang bertanya tentang koki gila, dan aku merasa koki gila itu adalah kamu." Lucia berkata.
"Bukankah itu sangat buruk?" Nier bertanya dan wajahnya terlihat suram.
"Sebenarnya tidak terlalu buruk, kamu dicari karena ingin direkrut oleh mereka." Lucia berkata.
Nier terkejut ketika dia mendengar akan direkrut oleh top guild, siapa juga yang mau menolak mereka?, bahkan ada lebih dari jutaan orang yang ingin memasukinya.
Dia segera menggelengkan kepalanya, dia terbayang menjadi pesuruh orang dengan memasak 24 jam tanpa henti, itu jelas bukan lagi sebuah permainan!
"Sepertinya ini sangat buruk, aku tidak mau menjadi seorang budak! Lucia ayo kita pergi dari kota ini." Nier berkata dengan takut.
Kota yang ditinggali Nier saat ini adalah kota pemula, para monster disini tidak terlalu kuat dan bahkan tidak ada quest tingkat tinggi disini, di kota pafun quest tertinggi yang disediakan adalah quest tingkat C.
Bahkan Nier yang sering berburu monster, item drop yang didapatkannya bisa dihitung dengan satu tangan.
Di ibukota terdapat dungeon yang berisi berbagai macam monster, item drop yang didapatkannya juga lumayan. Bahkan rata rata equipment player tingkat 30 ke atas didapatkan dari dungeon.
"Tentu, tapi aku belum puas membunuh orc itu." Lucia berkata.
"Kamu, baiklah kita akan membunuh orc disana lalu kita pergi, apa kamu setuju?" Nier berkata.
Lucia mengangguk dan mereka berdua berjalan ke arah desa orc.
Perjalanan ini terlihat sama seperti sebelumnya, pada awalnya terlihat banyak player dan setelah 30 menit berjalan tidak ada player yang terlihat lagi.
"Hei, apa kamu mempunyai rencana?" Nier bertanya.
"Sebenarnya aku ingin menerobos langsung ke desa." Lucia berkata dan tersenyum.
Nier melihat Lucia yang percaya diri, lalu dia memperhatikan level Lucia sudah mencapai 33, wajar saja dia bergitu berani.
"Wow, lihat selama 2 hari aku meninggalkanmu, kamu sudah berlevel 33!" Nier berkata.
"Tentu saja, Aku melawan Troll selama ini dan juga senjataku sudah berlevel 30." Lucia berkata dengan senyum bahagia di wajahnya.
Nier terkejut bahwa dia sudah melebihi dirinya dan Nier hanya bisa mengangguk dan tersenyum.
"Baiklah pemula, aku akan menunjukkanmu kekuatanku." Lucia berkata dan melanjutkan perjalanannya
* * *
"Teman teman, Ini buruk... Aku telah menghabiskan manaku, sepertinya aku tidak akan bertahan lebih lama lagi." Yue berkata dengan tenang tetapi dalam pikirannya saat ini dia sangat cemas.
Dia baru saja bergabung dengan party ini, karena mereka mengatakan sudah menemukan desa orc yang bagus untuk meningkatkan level dan disana berisi ratusan monster, Yue langsung menerimanya.
Priest selalu diterima disetiap party karena setiap party sangat membutuhkan priest.
Dia berpikir dengan partynya yang rata rata sudah berlevel 30 dapat membunuh ratusan orc ini, tetapi dia tidak menyangka ratusan orc yang dia hadapi ini sangat kuat, ketika mereka membunuh 100 orc mereka langsung dihadapi oleh 100 orc lain.
Mereka semua tidak dapat beristirahat untuk mengembalikan HP dan MPnya, dan karena sudah berada di dalam desa mereka tidak dapat melarikan diri lagi.
Wajah semua anggota party mulai suram, dan tidak lama seorang anggota party mati.
"Ahhhh!" seorang pengguna pedang mati dan langsung menghilang menjadi partikel.
Sekarang hanya tersisa 5 orang yang berada di dalam party, 3 sisanya sudah dibunuh oleh para orc.
"Sialan, kenapa orc ini tidak ada habisnya." Seorang mage berkata kepada party.
Mage itu terlihat sangat suram, dan mengeluarkan beberapa skillnya.
Kemudian dia melirik beberapa anggota partynya yang tersisa dan memberikan semacam petunjuk.
Para anggota party yang melihat itu mengangguk dan perlahan lahan mundur ke arah gerbang.
Yue dan tanker di depannya tidak mengetahui hal itu karena terlalu sibuk menjaga aggro dan menyembuhkan tank.
Dan tidak lama kemudian tiga anggota party melarikan diri dan meninggalkan mereka berdua.
Yue tiba tiba menyadari ketiga anggota lainnya mulai mundur dan langsung berteriak kepada tanker didepannya.
"Tanker, para pengecut itu melarikan diri, kita harus mundur dan mencapai sisi luar gerbang!" Yue berteriak dengan keras.
"Apa!?, mereka kabur!?" Tanker itu menjadi marah dan mulai mengutuk para anggota lainnya.
Yue melihat ke belakangnya, dan melihat ketiga orang itu benar benar melarikan diri meninggalkan mereka.
Jika mereka mundur bersama sama mungkin akan ada kesempatan akan lolos dari para orc ini, tetapi mereka meninggalkan kedua temannya secara diam diam!, itu seperti menyuruh mereka berdua berkorban dan mati untuk keselamatannya sendiri.
Mereka berdua mundur dan sampai pada sisi luar gerbang tetapi pada saat itu pula
Crashh!
Perisai pada tanker itu hancur dan berubah menjadi partikel putih.
"Lariii!" Tanker itu berteriak dan mulai melarikan diri.
Yue yang melihat itu langsung melarikan diri, MPnya sudah benar benar kosong dan tidak mempunyai apa apa lagi untuk bertahan dari serangan orc.
Tanker itu berlari tetapi gerakannya sangat lambat, bahkan itu lebih lambat dari Yue.
Tidak lama setelah itu terdengar suara teriakan.
"Ahhh!" Para orc itu mengepung tanker itu dan mulai mengeroyoknya. Dalam beberapa detik tanker itu telah mati menjadi partikel putih.
Yue tidak diam saja dan mulai berlari tanpa melihat apa yang dibelakangnya.
Dia merasa sangat putus asa, monster yang mengejarnya saat ini sangat cepat, dalam waktu beberapa menit mungkin dia akan tersusul.
Dia berlari dan berlari, suara orc terdengar dari belakangnya, suara itu menakutkan dan terdengar sangat banyak.
Yue menangis karena ketakutan, dia tetap berlari dan ketika berlari terlihat sepasang pemuda dan wanita berambut putih, mereka terlihat sangat tampan dan cantik.
Wanita itu membawa salib besar di punggungnya, dia terlihat seperti boneka yang tidak akan pernah tersentuh olehnya. Sedangkan pria tampan itu membawa semacam kotak di pinggangnya, dia tidak tahu barang apa yang mereka berdua bawa.
Yue melihat harapan setelah melihat mereka berdua dan berteriak.
"Tolonggg!"
Yue tetap berlari ke arah mereka, karena mereka berdua kesini mereka berdua pastilah kuat, itulah yang ada dipikirannya.
Dia melihat pria itu menatap pasangannya lalu mengangguk.
Pria itu mengeluarkan sebuah pisau kecil.
'Itu?, bukannya itu pisau dapur?' Yue berpikir dalam hatinya.
Pisau kecil pria itu mulai mengeluarkan energi gelap, dan lama lama berubah menjadi padat lalu menembak ke arah belakang Yue.
Dan terdengar suara dari arah pria itu
"Dark Prison."
Yue bingung dan kemudian dia memberanikan diri untuk melihat orc di belakangnya, dan itu membuatnya sangat terkejut.
Apa yang dibelakangnya bukanlah orc tetapi dinding hitam yang sangat besar, itulah yang pertama dilihatnya.
Dan tak lama dia sampai ke arah pasangan tersebut.
"Terima kasih, ak-aku sangat berterima kasih" Matanya masih terlihat beberapa air mata yang menetes.
Pasangan itu hanya mengangguk lalu wanita cantik disebelahnya mengangkat tangan kirinya lalu memulai skill yang sangat cantik.
"Aligern Gabriella!"