webnovel

Bab 17

Di lautan luas terlihat dua kapal berhadapan dengan jarak beberapa meter saja.

Trebol dan Ray kini saling menatap satu sama lain begitupun yang lainnya.

Suasana berubah menjadi tegang seakan-akan jika salah satu bergerak sedikit saja maka perang akan terjadi.

Suara tegukan air liur bisa terdengar dari para kru kedua kapal.

"Behehehe .. tidak perlu menjadi begitu tegang... saya hanya ingin melihat lihat" Trebol berkata setelah tertawa.

"Baiklah kalian.. kita lanjutkan perjalanan" lanjutnya.

Suasana berubah menjadi tidak menentu, semua kru kapal Donquixote menjadi kebingungan mengapa Trebol berubah pikiran.

Tetapi walaupun begitu tidak ada yang bersuara untuk menanyakan kebingungan mereka.

Bukan hanya kru kapal Donquixote saja, bahkan Ray dan lainnya bingung dengan perubahan situasi tersebut.

Mengapa seseorang yang awalnya menyuarakan deklarasi perang tiba tiba membatalkan semuanya??.

Setelah berpikir sebentar, Ray kemudian seakan mendapatkan jawabannya dia kemudian menoleh kearah di suatu tempat di atas kapal.

∆∆∆

"Trebol-san.. mengapa kamu berubah pikiran??... " Tidak bisa menahan lagi setelah kapal mereka meninggalkan kapal Ray , Baby 5 bertanya.

"Behehehe... Baby 5.. menurutmu saya adalah orang yang menarik kata katanya???" trebol berkata.

"Iya.. kamu barusan melakukannya" Baby 5 menjawab.

"Tadi itu berbeda... saya merasakan aura akrab di atas kapal itu.. dan jika saya tidak salah yang seharusnya itu adalah si mata elang Mihawk" Kali ini dia terlihat serius dan menghilangkan semua ekspresi main mainnya.

"Memangnya mengapa jika dia ada di sana??" Baby 5 kembali bertanya.

"Kali ini kita sedang dalam fase kritis... kita tidak bisa memancing musuh baru.. apalagi orang itu adalah si mata elang Mihawk" Jawab Trebol.

∆∆∆

"Terimakasih atas bantuannya sebelumnya" Di sebuah ruangan Ray berkata kepada Mihawk yang saat ini masih sedang menikmati minumannya.

"Tidak perlu berterimakasih kepadaku... toh saya juga tidak membantumu melakukan apa apa.. apalagi saya awalnya tidak memiliki niat untuk membantumu.. yang tidak saya sangka orang itu begitu pengecutnya untuk meninggalkan tanpa memulai pertarungan setelah merasakan auraku" Jawab Mihawk.

Wajah orang yang berada di ruangan itu kemudian berubah aneh setelah mendengar kata katanya.

∆∆∆

"Garp-San... di depan terlihat lautan membeku... " Sebuah teriakan terdengar di sebuah kapal besar.

Tetapi sayangnya Garp seolah tidak mendengar dia tetap terus melanjutkan tidurnya.

Tetapi berbeda dengan Garp, Aokiji terbangun dari tidurnya setelah mendengar laporan itu.

Bagaimana tidak... menurut yang diketahui dunia saat ini hanya dia yang bisa melakukannya tetapi dia merasa tidak pernah melakukannya, bahkan jika itu adalah pengguna buah salju tidak mungkin sampai membekukan lautan.

Setelah terbangun, tanpa mengucapkan sepatah kata dia melangkah ke arah pinggiran kapal.

Di sana dia melihat lautan yang beku, tetapi hal yang membuatnya bingung adalah laut beku itu, dia sama sekali tidak merasakan kedinginan, melainkan perasaan lain seperti ketakutan yang walaupun dengan cepat dia menghilangkannya.

"Dunia akan mengalami perubahan, sebelumnya itu adalah buah yang bahkan bisa membuat lautan terbakar dan kali ini bahkan ada lagi yang bisa membekukan lautan.. tetapi saya tidak tahu akan berubah seperti apa dunia ini nantinya" Katanya dengan suara kecil.

Di belakangnya para kru kapal tidak bersuara walaupun mendengar kata katanya karena menurut mereka, kata katanya itu di peruntukan dirinya sendiri.

"Dan hal yang lebih parah ,, kita tidak tahu siapa mereka yang mendapatkan buah itu.. apakah itu bajak laut... Tentara Revolusioner.. Pemburu bajak laut?? ataukah pedagang biasa" lanjut Aokiji.

Jika dia tahu bahwa yang memiliki buah itu hanya satu orang yaitu Ray, dia mungkin akan terkejut karena menurutnya dua kejadian ini di lakukan oleh dua orang yang berbeda.

Dia tidak akan pernah sampai pada kesimpulan bahwa hal itu terjadi hanya karena satu orang saja.

Karena api dan es tidak akan mungkin bisa bersatu.

Kecuali itu buah cuaca yang bisa mengendalikan baik panas ataukah dingin, tetapi itu hanya panas bukan api.

Semua kejadian aneh ini membuatnya bingung dengan berbagai pemikiran dan spekulasi memenuhi kepalanya.

"Bagaimana itu..." Suara Garp tiba tiba membangunkannya dari lamunan.

Próximo capítulo