webnovel

CHAPTER 22

sepuluh hari berlalu, semuanya tampak sibuk dan sangat berantusias. terkecuali Freya, sang calon pengantin wanita yang terlihat super santai mendekati pesta penikahannya yang digadang-gadang akan menjadi sorotan awak media dan jadi perbincangan dikalangan pembisnis ini akan segera berlangsung.

Bagaimana tidak, Kevan Mark O'Neill, seorang dokter dan pembisnis muda berbakat yang tampan rupawan itu akan melepas masa lajangnya diusianya yang masih dua puluh lima tahun itu dengan anak gadisnya James Geralt.

H-4 Freya masih berangkat ke kantor. ia menolak mengajukan cuti pra nikah.

" hey, calon pengantin !! kenapa masih berkutat dikantor? ayo pulanglah, lakukan perawatan."

ledek Emily ketika melihat Freya masih serius memencet-mencet tombol keyboard.

" shut up, Emily !! aku hanya ingin bekerja dengan tenang."

" baiklah. tapi kenapa sepertinya kamu kurang berantusias dengan pernikahanmu sendiri ?"

Freya langsung menghentikan jari-jari lentiknya dari papan alphabet itu.

dan Emily nampak serius menunggu jawaban dari Freya atas pertanyaannya.

" karena aku tidak diijinkan cuti oleh seseorang yang ada dibelakang kamu itu. " bisik Freya.

Emily sontak terperanjat ketika melihat Mrs. Larry sudah berada dibelakangnya dengan sorot mata elang yang siap bernyap-nyap.

" nona Emily, apa tidak ada pekerjaan lain selain bergosip ? mana laporan pengeluaran yang saya minta kemarin? apa belum kau kerjakan ?"

Emily pun tampak gelagapan menjawab nya.

" sekarang cepat kau selesaikan !!"

Emily pun langsung gerak mundur kembali ke mejanya. dan Larry terlihat memijat-mijat keningnya.

" selepas jam makan siang kau pulang saja, Fre. tadi Shofi mengabari kalau temanmu dari Indonesia sudah datang."

mendengar apa yang dikatakan Larry barusan, wajah Freya yang tadinya ditekuk tiba-tiba menjadi sumringah.

***

selepas jam makan siang Freya pun bergegas pulang hendak mencari taxi. tapi tiba-tiba seseorang menarik tangannya.

Kevan yang baru turun dari mobilnya.

" kamu mau kemana? "

" pulang."

" baiklah. akan ku antar "

" kamu kan baru datang, Kev ?"

" gak masalah. ayo masuklah !"

Kevan menyuruh Freya masuk kedalam mobilnya. Freya pun menurut.

" ada apa pulang jam segini ? apa kau sakit? "

Kevan menyentuh kening Freya dengan punggung tangannya.

" tidak. temanku datang datang dari Indonesia."

" benarkah ? siapa? "

" sahabatku, Raya. "

Kevan tampak menghela nafasnya lega. dan Freya sudah tak sabar ingin segera sampai dirumah.

***

Raya tampak sedang berbincang ringan dengan Shofi ketika Freya dan Kevan datang.

" R a y a !! "

" F r e y a !! "

mereka saling berpelukan melepas rindu yang telah berbulan-bulan lamanya tak bertemu.

" apa dia calon suamimu ?"

Raya melirik Kevan yang masih berdiri mematung dibelakang Freya. Freya membalasnya dengan anggukan.

" ini sih lebih ganteng dari si Revan atuh, Fre."

bisik Raya menggunakan bahasa Indonesia logat sunda.

Hush !!

" hi, nona Raya. terimakasih anda telah mau datang ke acara pernikahan kami."

ucap Kevan seraya mengulurkan tangannya.

" Freya adalah sahabat ku. jadi tidak mungkin aku melewatkan hari pernikahannya."

balas Raya menyambut uluran tangannya.

mereka pun berbincang-bincang ringan. sampai akhirnya Kevan berpamitan pulang.

" akhirnya kita punya waktu berdua, Ray. ayo kita ke kamarku !"

Freya dengan semangat langsung menarik tangan Raya menuju ke kamarnya dilantai atas.

" Tante, aku ke kamar Freya dulu ya."

pamit Raya.

Shofi hanya mengangguk sambil tersenyum.

***

" Fre, apa betul si Kevan itu Mark pemilik gelang yang selama ini kamu simpan."

Freya mengangguk.

" tapi keliatannya dia baik kok."

" kan udah ku bilang, dia itu serigala berbulu domba. saat ada orang lain, dia sangat santun. tapi kalo cuma ada aku, terkadang dia baik tapi terkadang kasar. entahlah kadang aku bingung. apakah dia berkepribadian ganda kah ?"

Freya mengangkat bahunya.

" hush !! amit-amit, Fre. semoga saja setelah kalian menikah dia berubah lebih baik lagi terhadap mu."

" amin."

" tapi kamu cinta kan?"

tanya Raya kemudian.

" ntah lah, Ray. benci dan cinta itu beda beda tipis."

hahaha... Freya tertawa.

" kalo sama Revan ?"

" jangan bahas dia lagi."

jawab Freya.

Raya terkekeh.

" Oya Fre, rumah mu yang di Bandung dikontrakan atau dijual ? terakhir aku melewati rumahmu kok ada orang ya. dan terlihat mobilmu juga sering dipakai. "

" oh, itu saudara sepupu mama dari jogya. kebetulan dia bekerja di BUMN dan ditugaskan di Bandung. daripada nyari rumah lagi ya biarlah mereka yang menempatinya daripada kosong."

" begitu.... tapi keliatannya punya anak yang seumuran kita deh. "

" iya. namanya Laras. dia masih dua tahun dibawah kita."

" pantesan wajahnya mirip kaya kamu."

" sialan. mirip dari mana nya coba."

mereka kembali tertawa. ada saja yang mereka bahas. seakan Freya lupa akan waktu pernikahan yang tinggal tiga hari lagi.

kehadiran Raya memang membuat Freya melupakan kesedihannya dengan sesaat.

.

.

.

.

jangan lupa like and komen ya 😘

Próximo capítulo