Fruit 1505: Berkunjung ke Istana Laut Utara
Saat salah satu penjaga warung nasi megono itu menoleh ke Jovano dan terlihat bingung meski masih menampilkan kesan gaharnya sebagai singa langit sesuai dengan kepercayaan orang Tionghoa.
Menggunakan bahasa roh, Jovano berkata pada sosok itu, "Kami tidak ingin mencari masalah di sini. Kami murni ingin makan saja di warung pemilikmu."
Lantas, salah satu dari penjaga gaib itu menjawab Jovano dengan bahasa roh juga, "Aku juga tidak merasa kau dan rombonganmu memiliki energi buruk. Hanya saja, aku heran, kalian ini bukan sepenuhnya manusia dan justru berenergi iblis, kenapa bertingkah ala manusia?"
"Ohh? Itu, yah? Ha ha ha … anggap saja aku dan kelompokku ini iblis yang anti-mainstream. Kau paham maknanya, kan, Tuan Penjaga? Iblis nyentrik, anggap saja demikian. Kami adalah iblis yang memiliki jalan idealisme kami sendiri, he he he …"
"Hn."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com