Suasana yang semakin membuat rafi dan Vina mimbang untuk mencari jalan keluar dari masalahnya ini. akan tetapi tak lama berselang datang orang yang tadi menyuruh nya menunggu.
"maaf pasti kalian lama menunggu saya, ayo duduk saja" mempersilahkan rafi dan Vina duduk kembali di meja.
"dan kamu boleh pulang sekarang dengan yang lain" menujuk ke pelayanan itu
"baik boss, saya pamit pulang dulu" kata pelayanan restoran itu.
"apa.....? bosss..? apa anda adalah pemilik restoran ini?. tanya Rafi kepada orang itu.
"iya seperti itu lah, saya dan istri saya membangun semua ini, oh ya, perkenalkan nama saya adalah aryan owen, kalau kali?.
"saya rafi dan ini Vina"
"apa kalian pasangan suami istri?" tanya pak aryan
khemmmmm... suara batuk Vina yang terkejut mendengar itu sambil menundukan Kepala ke bawah meja sambil tersenyum.
"ohh... bukan pak kami bukan pasangan suami istri kami hanya teman biasa" jawab rafi
"tapi mungkin suatu saat akan menjalin keluarga, kalian terlihat sangat cocok" tanggapan pak aryan sambil tertawa kecil.
"mmmm... tidak tidak, tidak mungkin itu bisa terjadi, kami sedang mencari sesuatu jadi pernikahan mungkin tidak akan pernah terjadi di Antara kami" perkataan rafi.
"ya sudah, apa ada yang bisa saya bantu lagi ?, katakan saja saya pasti penuhi!!!" tanya pak aryan
"ya, ada satu hal lagi tapi apa bapak bisa penuhi itu?".
hbrrrummmm.... suara mobil yang yang sedang di gunakan rafi untuk menuju rumah sakit.
"hahaha, tak ku sangka ternyata orang itu sangat baik sekali, sampai dia memberikan mobil nya sebagai imbalan nya" rafi yang senang dapat bantuan dari orang yang berhati Mulia .
sesampainya di rumah sakit, rafi di kejutkan saat masuk ke ruangan pamannya karna kondisi Paman nya yang sangat parah dan mengalami Kritis dan harus menjalankan oprasi.
"maaf apa anda adalah keluarga bapak ini?" tanya perawat kepada rafi.
"ya dia adalah paman saya"
"kondisi nya sangat memburuk dia harus di segera oprasi" anjuran perawat itu,
ambaian tangan paman rafi melambai-lambai ke arah rafi seakan akan Paman nya memanggilnya.
"fi fi fi, duduk sini nak, aku hanya ingin kau tinggalkan perempuan itu, kalau tidak Paman dan kamu dalam bahaya, yang telah melakukan ini pada paman adalah orang yang telah berselisih kepada perempuan itu, jadi tolong tinggalkan dia di gedung kosong yang ada di daerah ini, paman mohon kepadamu rafi, ini demi keselamatan kamu dan paman" setelah pamanya mengatakan hal tersebut rafi merasa sangat terpukul oleh kenyataan ini, dia tidak bisa memutuskan apa apa, yang hanya dia lakukan hanya diam dan menatap satu arah saja.
Rafi hanya duduk di kursi tunggu lalu datang Vina menghadiri nya.
"bagaimana kondisi pamanmu" tanya Vina
rafi hanya diam dan tiba tiba menata mata Vina Dengan tatapan yang penuh amarah.
"apa kau kenal mereka? hah apa kau kenal mereka" rafi yang marah dengan suara yang lentang.
"apa maksud mu aku nggk tau apa apa ya" jawab Vina
"apa kau kenal mereka, orang yang telah melukai dan menghancurkan kehidupan paman ku, ? kau pasti kenal mereka,"
"tidak aku tidak mengenal siapa siapa" vina yang bimbang.
"kau pembohong, pembohong, kau harus ikut aku," rafi menarik Vina masuk mobil dan membawa nya ke gedung yang di suruh oleh pamanya.
sesampainya di sana rafi membuka mobil langsung menarik Vina keluar lalu mengikat Vina di gedung itu,
"rafi apa apaan kamu ini, lepasin aku" Vina yang ketakutan.
"maafkan aku Vina, aku harus lakukan ini maafkan aku, aku harus selesaikan ini sendiri". Rafi meninggal Vina di gedung kosong itu sendirian.