webnovel

HAYATIDAH

HAYATIDAH

(Oleh : Nilla Arfiana)

Alexa mondar mandir nggak jelas dikoridor sekolah barunya. Setelah keluar dari ruangan tadi, Alexa dengan percaya diri berjalan tak tau arah disekolah barunya. Suasana yang sepi membuat Alexa merasa dirinya benar-benar takut sekarang. Seorang bad girl juga memiliki rasa takut juga kali.

"ARGHHH DIMANA KELAS GUE SIH ANJIR!!" teriak Alexa frustasi,

Dirinya nyasar!

Iya nyasar!

Seorang Alexa nyasar? Nggak percaya? Alexa juga manusia kali walau kadar kepedeannya melebihi kadar gula dalam susu kotak.

"Ini sekolah udah tahu gedong! Nggak bisa dipake GPS lagi ini sekolah nggak masuk peta apa? Pelosok amat." gumam Alexa sebal, kenapa juga keluarganya membuat sekolah segede gini istana difilm berbie aja kalah gede sama sekolahannya.

Alexa sudah mondar mandir nggak jelas dan tetap saja nggak nemu kelasnya. Yang ia temui cuma sofa-sofa kecil dan beberapa tangga menuju ke lantai dua. Dirinya terlalu malas untuk mengecek ruangan dilantai soalnya dia aja capek jalan dari hall sekolah ke ruang kepsek ditambah sekarang dia nyasar.

"Sekolah ini deso amat dah! Masa GPS gue nggak nemu lokasi kelas gue dimana?" ucap Alexa.

Terkadang Alexa menjadi oon diwaktu yang tidak tepat dan kadang menajadi agak cerdas ingat agak cerdas tapi itu sangat jarang Alexa akan cerdas kalo soal ngebully anak-anak tapi soal yang lainnya dia bakal jadi orang terbego dikeluarganya.

"Kamu ngapain mondar mandir disini?"

Duk

Alexa berbalik dan langsung saja disuguhi sebuah dada bidang milik seorang lelaki, Iyalah seorang lelaki kalau cewek namanya dada kembar bukan dada bidang lagi namanya.

"Sakit bego! Kalau jalan lihat-lihat kek!" umpat Alexa mengelus elus dahinya yang memerah gara gara menubruk sidada bidang. Dada yang ia tabrak terlalu keras, emm sepertinya sangat enak jika bersandar disana.

"Kamu jalan yang harusnya lihat lihat."

"Heh lo kali yang harusnya lihat lihat! Kok gue!" protes Alexa tak terima dan mendongkak menatap siapa yang berani membuat dahinya memerah.

Cewek model model seperti Alexa adalah cewek memegang teguh dengan prinsip.

1. Cewek selalu benar!

2. Kalau cewek salah lihat pasal satu!

Dan Alexa nggak pernah mau ngalah setetes pun.

"Lo kan lebih gede seharusnya lo yang lihat lihat! Udah tahu salah masih bela diri lagi!" gerutunya.

Dan sepertinya laki laki itu peka dengan prinsip yang dipegang teguh oleh Alexa dia hanya menghela nafasnya. Dia sudah terlalu lelah dengan apa yang menimpanya semalam dan ingin mengusaikan perdebatan ini.

"Kamu mau kekelas kan? Saya antarkan saya juga ingin kekelas kamu."

"Eh pd gila emang lo tahu kelas gue apa?" ucap Alexa dan akhirnya menatap laki laki tampan didepannya dengan mata membulat seolah ingin keluar dari sarangnya.

"Kelas 11 IPS 1 kan?" jawab guru itu dengan wajah datarnya, menatap Alexa yang bola matanya mulai mengecil tidak melotoy seperti tadi.

Alexa terdiam sesaat.

'Lah ini kan si batu es! Ngapain nangkring disini?'

"Ayo saya juga ingin kesana! Kalau kamu tidak mau tidak apa apa! Tapi saat nanti kamu masuk jangan harap kamu bisa bebas dari hukuman yang saya berikan." ucap guru tersebut datar dan melangkah pergi begitu saja.

"Guru dingin amatdah! Udah kayak batu es aja! Ini juga ngapain ngancem ngancem begitu! Kan nggak elit baru masuk udah main dihukum aja. Nggak elit amat!" ucap Alexa merasa gondok setengah hidup dan dengan amat terpaksa dirinya mengikuti guru es batunya itu.

Baru berangkat udah dikasih suguhan berupa tatapan sinis dari cewek dempul , ditawarin temenan sama cewek tak dikenal ditambah ketemu sama guru es batu yang bikin gondok setengah mati.

Sebenarnya ada masalah apa nasibnya dengan Alexa kenapa bisa sesial ini?

"Lo guru ya?" tanya Alexa dengan nada songong.

Ini murid nggak ada sopan sopannya sama guru tapi bodo amatlah sama itu. Alexa males pencitraan.

"Iya." jawab guru itu datar.

"Es batu lo bisa ilang kagak sih! Muka ganteng es batunya kagak ilang! Gue kagak naksir baru tahu rasa lo!" gerutu Alexa dengan percaya dirinya.

"Kamu nggak naksir sama saya, saya nggak peduli! Karena sebentar lagi kamu akan menjadi milik saya Alexa Jessie Berlin!" bisik guru itu dan melangkah pergi meninggalkan Alexa yang menganga tak percaya mendengarnya.

"PD gila tu guru!"

"Dasar guru kampret!" teriak Alexa gondok setengah mati dan menyumpah serapahi guru itu dengan sumpah gilanya.

TBC

Próximo capítulo