webnovel

Our Relationship (1)

..

Bobby mengendarai mobil dengan kecepatan rendah diiringi DK di belakangannya.

Jane menatap jalanan depan dengan pandangan kosong, entah apa yang Jane pikirkan sekarang tidak tahu juga apa, hanya Jane saja yang tahu.

Bobby melirik kekasihnya yang tidak membuka mulutnya untuk bicara sama sekali.

"Jane?" Tangan Bobby menyentuh punggung tangan kekasihnya yang jaraknya tak jauh, sehingga dapat ia gapai.

Jane sedikit terkejut karena sejak tadi ia melamun. Perasaan ini seperti de javu, jika waktu dulu ia-Jane akan memaki dan mengumpat kasar Bobby, namun saat ini berbeda, ia hanya menoleh kearah laki-laki disebelahnya.

"Apa yang kau lamunkan?" Bobby melirik sesekali kearah Jane.

"Tidak ada" Jane sudah mengalihkan padangannya kearah depan.

"Apa kau memikirkan Rae—"

"Aku tidak suka kau menyebut namanya" Jane memotong kalimat Bobby sebelum Bobby menyelesaikannya dan ia-Jane langsung menoleh kearah sumber suara.

"Baiklah. Apa karna hal itu?" Jemari Bobby tak henti mengelus punggung tangan kekasihnya.

"Tidak" jawab Jane singkat.

"Jadi apa?" Tanya Bobby dengan hati-hati, suaranya begitu lembut, namun begitu menjijikkan dipendengaran Jane.

Jane memutar bola matanya malas, kemudian berucap "aku sakit perut, bisakah kau sedikit lebih cepat" jawab Jane dengan ekspresi kesal di tahan.

"Yang benar saja?!" Balas Bobby dengan raut muka tidak percaya dan suara yang agak tinggi.

"Cepatlah sialan! Aku tidak berbohong!!" Suara Jane ikut naik satu oktaf. Jane benar serius! Ia dari tadi diam ternyata bukan melamun, melainkan menahan sakit perut. Poor Jane~

"Sialan" ucap Bobby amat sangat pelan entah siapa yang dimakinya.

"Kau memakiku?!" Oh lihatlah pendengaran Jane sangat tajam.

"Tidak baby, bukan kau" ucap Bobby yang mencoba menenangkan, cengiran bodoh khasnya tidak ketinggalan menghiasi wajah tampannya.

"Jadi siapa?! Hanya ada kau dan aku disini!" Ahh~ Jane sudah marah sekarang, wajahnya sangat kesal menatap laki-laki disebelahnya. Padahalkan Jane juga memaki Bobby tadi.

"Kau hanya salah dengar babe~" Bobby cukup tenang menghadapi singa betina yang sedang marah seperti ini. Lihatlah sekarang, tangannya mencoba meraih tangan Jane dan langsung ditepis kuat oleh Jane. Sadis.

"Sialan kau! Berarti kau menganggap telingaku ini bermasalah Rabbit?!" Ah! Bobby salah bicara lagi! Matilah kau B! Sudah jatuh tertimpa tangga ini namanya.

"Kau memakiku dan sekarang kau menganggap pendengaranku ini cacat ha?! Keluar kau dari mobilku!" Bobby mengusap wajahnya kesal dengan sebelah tangannya, kemudian berucap "Aku aku! Aku memaki diriku sendiri!!" Wajahnya menoleh sedikit kearah Jane yang sepertinya perkataannya cukup membuat amarah Jane reda.

Sepertinya Jane sangat marah karena dari tadi ia sudah menahan sakit perut karena terlalu banyak makan di dorm tadi, lagipula masakan Yunhyeong sangat enak! Dia-Jane suka! Tapi saat berkata jujur ia sakit perut, Bobby malah merespon kesal seperti itu. Dia bilang memikirkan masalah Raeyon? Ahh yang benar saja, sakit perutnya lebih berharga dibandingkan wanita busuk itu. Jika hanya mengurus Kang Raeyon itu hal yang mudah, seperti mematikan semut dengan jarinya. Sombong sekaleee Jane~~

"Apa kau puas mendengarnya?" Bobby berucap dengan menahan rasa kesal, tapi ia tidak mau Jane marah lagi, baru saja 20 menit yang lalu mereka bercanda dimeja makan, menjalani kehidupan dengan damai sentosa dan sekarang lihatlah Bobby hanya mampu menghembuskan nafasnya kasar. Jane itu wanita yang unik menurutnya. Ahh~ bilang saja wanita aneh pake bahasa keren segala unik hahaha~

Jane mengangkat dagunya sedikit kemudian melengoskan wajahnya menatap kearah depan, ia-Jane senang. Kenapa? Bukan karena Bobby mengakui itu tapi karena sakit perutnya tiba-tiba saja hilang. Mungkin karena saking marahnya tadi pada Bobby, sakit perutnya pun juga ikut takut padanya hahaha~

Perjalanan mereka tempuh dengan waktu hampir satu jam lamanya karena sepertinya sore ini banyak sekali penghuni jalanan yang berlalu lalang memadati kota.

Bobby memparkirkan mobilnya di basement diikuti DK disebelahnya.

"Jane, kita sudah sampai. Ayo keluar" ucap Bobby dengan suara lembut, catat baik-baik Bobby selalu bersikap lembut pada Jane.

"Apa kau buta? Aku sedang menelpon Lin, apa kau pikir aku mau keluar dengan pakaian seperti ini?"

"Tidak akan ada yang mengenalimu, kau percaya padaku kan?" Balas Bobby menyentuh tangan Jane dan memberikan remasan kecil ditangan kecil itu, untuk meyakinkan kekasihnya bahwa semu—-

TOK

TOK

TOK

"Hey! Kalian ingin keluar atau tidak? Aku sudah menunggu dari tadi disini"

Sialan. Betapa menyebalkannya DK saat ini! Baru saja Bobby akan memulai drama romantisnya tapi si mulut besar itu malah mengacaukannya. Baiklah, tolong ingatkan Bobby nanti untuk melemparkan DK ke sungai Han.

"Sialan" umpat Bobby kecil ia kesal betul.

Dengan sangat malas akhirnya Bobby membuka pintu mobilnya-coret mobil Jane maksudnya- ia keluar dan melihat DK dari bawah perlahan dengan dandanan anehnya, sejak kapan? Bukankah saat keluar dorm DK normal saja dan lihatlah sekarang, sepatu kets berwarna abu-abu, dengan celana panjang training, kaos berlapis jaket kulit dan masker serta kacamata, semua begitu lengkap dengan topi ah?! Topi bukan topi! Itu helm motor!

"Sialan kau!" Bobby memukul kepala DK yang menggunakan helm.

"Milik siapa ini?!" Telunjuk Bobby menunjuk-nunjuk helm itu dan mendorongnya dengan sedikit keras, sembarangan sekali, mentang-mentang DK lebih muda darinya-Bobby jadi sembarangan saja memukul orang.

"Aku meminjamnya dari sana" telunjuk DK mengarahkan lokasi pencuriannya tadi dan mata Bobby mengikuti arah telunjuk DK, "Aku berusaha agar kita tidak terlalu mencolok dan dikenali"

PAK!

Sekali ini pukulan cukup keras, Bobby sangat kesal.

"Kau malah membuat kita jadi pusat perhatian sialan! Cepat kembalikan itu! Dan kembalikan juga jaketku!" Bobby menarik paksa jaket kulit yang dikenakan DK sedangkan DK hanya tertawa geli melihat Hyung nya satu ini kesal.

Sedangkan di dalam mobil Jane terus menghubungi Lin, tapi nomor Lin tidak dapat dihubungi.

Tok

Tok

Jane menurunkan kaca mobilnya, wajah Bobby terpampang jelas langsung menghadapnya.

Bobby membuka pintu Jane "Ini kacamata dan masker untukmu" Jane hanya mengambil dan langsung memasangnya kemudian ia keluar dari mobil, ia tidak punya pilihan.

Segera setelah Jane keluar mobil, Bobby menutupi bagian belakang Jane dengan mengibat jaketnya pada pinggul ramping kekasihnya, karena baju yang digunakan Jane cukup pendek dan Bobby tidak mau ada orang lain yang melihat tubuh mulus Jane.

Jangan tanya bagaimana Bobby, wajahnya sangat tidak terlihat sekarang dan tidak ada yang mampu mengenalinya. Ia-Bobby sudah siap dengan atribut penyamaran seperti DK tapi TIDAK MENGGUNAKAN HELM, jangan kalian bayangkan jika Bobby akan bertingkah seperti Donghyuk.

Jemari kurus dan panjang milik Jane berpaut dengan jemari Bobby mengisi renggang kekosongan disela jari mereka dengan genggaman Bobby yang terlihat sangat tidak ingin melepas Jane barang sedetikpun.

DK mengekori dengan pandangan waspada dibelakang Jane dan Bobby, jika saja ada seseorang yang mengenali mereka, maka DK lah yang akan menjadi tameng Jane dan Bobby, waah~~ baik sekali. Sepertinya Bobby mengurungkan niatnya untuk melemparkan DK ke sungai Han.

Próximo capítulo