Vian mengamati wajah damai Briena yang tertidur pulas. Wanita tengah tertidur di sofa ruangan baby sebelum pria itu memindahkannya ke kamar mereka. Menyelimuti tubuhnya hingga separuh lalu duduk di pinggir tempat tidur. Menatap bulu mata lentik milik Briena, mendengar deru nafas wanita itu dengan tenang.
Fikirannya mengembara jauh ke tahun tahun sebelumnya. Saat mereka pertama kali bertemu, ia masih ingat dengan jelas sosok angkuh namun terlihat anggun milik Briena. Wanita idealis yang membuatnya merasa tertantang karena sifat yang nyaris serupa, tidak ingin kalah. Lalu drama konyol yang sempat mereka mainkan saat mengelabuhi pasangan masing-masing. Saat dia patah karena cinta pertamanya, juga saat wanita itu rapuh akan cinta pertamanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com