Setelah Dwina menekan bel rumah muncul bu Jannah-pembantu rumah tangga Putri yang tampak habis menyiram tanaman.
"Ada Putrinya bu?" Dwina memberikan senyuman sopan. Bu Jannah adalah pembantu Putri sejak kecil. Dia seperti keluarga bagi Putri maka dari itu Dwina sangat menghormati beliau.
"Putri dari semalam belum pulang. Mobilnya juga ditinggal. Kayaknya dia nginap di rumah temannya tapi ada pesan buat kamu Dwina." Bu Jannah memberikan secarik kertas kepada Dwina.
"Terim kasih bu." Seru Dwina.
"Sama-sama." Bu Jannah kemudian menutup pagar rumah.
Dwinapun lalu pamit pergi. Dwina membaca memo bertuliskan sebuah alamat. Memo tersebut jelas bukan di tulis oleh Putri, bentuk tulisan itu sangat berbeda lebih tegas dan berantakan. Sekilas Dwina ada pikiran kalau Jordanlah yang melakukan itu. Jordan adalah lelaki berbahaya menjadi teman Putri, dia penuh muslihat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com