Mu Xichen langsung mengangkat selimutnya, berjalan keluar, dan berteriak, "Li Beinian!"
Namun tidak ada yang menjawab.
Lalu Mu Xichen berdiri untuk membuka pintu kamar, dan berjalan keluar dari sana.
Cahaya matahari menembus ke dalam dari balkon, dan sama sekali tidak ada orang di ruang tamu.
Tidak ada seorang pun di dapur, dan kamar yang lainnya juga kosong.
Hanya menyisakan jejak darah berbintik-bintik yang sudah kering di atas kasur.
Mu Xichen langsung panik dan berteriak keras, "Li Beinian, dimana kamu?!"
Tetapi tidak ada yang menjawab pertanyaannya.
Dengan cepat suara itu menghilang di dalam kamar yang kosong itu.
Sama seperti dengan wanita yang semalam sudah berhubungan panas dengannya, menghilang tanpa meninggalkan jejak.
Tiba-tiba, angin bertiup, dan mengangkat secarik kertas di atas meja yang berkibar-kibar mengikuti tiupan angin.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com